Share

Bab 59 Misteri Bulan Desember

Frans menatap lekat Amarta. Lelaki itu berusaha menyelam ke dalam warna coklat terpekat milik Amarta.

"Mungkin lebih baik kamu memberitahuku detailnya, supaya aku bisa memutuskan apakah kecurigaan ini harus aku pertahankan atau ku buang tanpa berpikir panjang." Frans menundukkan tubuhnya, kedua lengan kekarnya bertumpu diatas lutut. Ia samasekali tak menyembunyikan kecurigaan diwajahnya.

Amarta tersenyum sinis, "Sudah aku duga kamu lelaki yang seperti ini."

"Baiklah, aku akan menceritakan semuanya. Setiap detail sampai tak ada celah." Amarta bersandar pada sofa dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

Dua manusia itu saling bertatapan, suasana dingin pekat terasa. Satu dari mereka berbekal rasa sakit dihati berusaha mengorek kebenaran, dan yang lainnya sudah terbiasa menyembunyikan kebenaran.

"Hari itu Tommy datang, sebenarnya aku sudah beberapa hari tidak bertemu dengannya. Tommy bilang dia baru saja keluar dari rumah sakit." Amarta memulai narasinya.

"Dia sudah sakit sebelumnya?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status