Home / Romansa / Ambil Saja Suamiku / 66. Aku Mau ....

Share

66. Aku Mau ....

Author: dtyas
last update Last Updated: 2025-06-08 21:19:09

Luna menatap layar ponsel lalu meletakan diatas meja. Tepat saat Ratna datang.

“Kenapa?” tanya Ratna melihat wajahnya murung. “Irwan atau Sherin lagi?”

“Bukan,” sahutnya lalu mematikan komputer dan membereskan meja.

Jam kerjanya sudah berakhir sejak tadi, Sadam dari sore sudah meninggalkan kantor bersama Indah ada pertemuan dengan klien.

“Terus kenapa? Lo nggak mau pulang? Apa cemburu karena Sadam ngajak Indah bukan ngajak lo?” cecar Ratna dengan asumsinya sendiri.

“Ratna, apaan sih. Kenapa juga aku harus cemburu.”

Ratna mengedikkan bahunya. “Terus?”

“Om Ardan.”

“Ada apa dengan si duda ganteng itu?” tanya Ratna penasaran.

“Dia ngajak ketemu ada yang mau dibicarakan katanya. Aku nggak enak deh, ketemu sama dia.”

“Masalah Beni bukannya udah lancar jaya ya, tinggal dia komunikasi sama Sherin aja masalah kapan ketemu atau mau quality time.”

“Nah itu dia,” seru Luna. Menurutnya tidak ada alasan untuk ia bertemu Ardan dengan intens. Dengan statusnya sekarang, terlalu rentan dengan tuduhan n
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ambil Saja Suamiku   66. Aku Mau ....

    Luna menatap layar ponsel lalu meletakan diatas meja. Tepat saat Ratna datang.“Kenapa?” tanya Ratna melihat wajahnya murung. “Irwan atau Sherin lagi?”“Bukan,” sahutnya lalu mematikan komputer dan membereskan meja.Jam kerjanya sudah berakhir sejak tadi, Sadam dari sore sudah meninggalkan kantor bersama Indah ada pertemuan dengan klien.“Terus kenapa? Lo nggak mau pulang? Apa cemburu karena Sadam ngajak Indah bukan ngajak lo?” cecar Ratna dengan asumsinya sendiri.“Ratna, apaan sih. Kenapa juga aku harus cemburu.”Ratna mengedikkan bahunya. “Terus?”“Om Ardan.”“Ada apa dengan si duda ganteng itu?” tanya Ratna penasaran.“Dia ngajak ketemu ada yang mau dibicarakan katanya. Aku nggak enak deh, ketemu sama dia.”“Masalah Beni bukannya udah lancar jaya ya, tinggal dia komunikasi sama Sherin aja masalah kapan ketemu atau mau quality time.”“Nah itu dia,” seru Luna. Menurutnya tidak ada alasan untuk ia bertemu Ardan dengan intens. Dengan statusnya sekarang, terlalu rentan dengan tuduhan n

  • Ambil Saja Suamiku   65. Aku Pernah

    “Diam kamu, mas! Aku tidak serendah itu!” sentak Luna. “Kalau kamu pernah berbuat hina, bukan berarti aku lakukan hal yang sama. Kamu akui mendapatkan kepercayaan dan cintaku itu sulit, kenapa malah berkhianat.”Irwan menatap Luna dengan geram. Bukan karena sakit karena tamparan yang diterima, ia merasa direndahkan oleh istrinya itu.“Aku tidak pernah mengeluh lelahnya bekerja, aku masih sabar saat kamu marah-marah tanpa alasan. Demi apa, demi kita, Mas. Seumur hidup aku akan ingat terus sakitnya dikhianati. Rumah ibu, kamar kita dan juga Sherin.” Luna tidak dapat menahan tangisnya, dia sempat menarik nafas untuk menghentikan laju air mata.“Aku pikir Tuhan memberikan embun di panasnya hati ini saat tahu aku mengandung. Teganya Ibumu menghina dan menyakitiku sampai aku kehilangannya. Belum genap satu minggu aku menyadari ada kehidupan lain dalam tubuhku,” tutur Luna.“Salahku apa mas? Sampai kalian setega itu. Saat aku menghibur diri bersama Beni kalian malah tuduh aku main gila. Ini

  • Ambil Saja Suamiku   64. Ancaman (2)

    “Apa katamu?”“Bersiaplah di penjara. Perbuatanmu sudah mencelakai putriku bahkan sampai kehilangan janinnya dan sekarang kamu sakiti juga putriku yang lain. Kalau pun Sherin memang bersalah, apa hakmu menghukumnya?” teriak ibu.Tentu saja orangtua Irwan kalah telak. Yang disampaikan Ibu Salamah ada benarnya. Ia tidak berhak untuk menghukum orang lain.“A-aku--““Ibu Salamah, bisa kita bicara baik-baik,” seru Papa Irwan.“Tentu saja, rumahku selalu terbuka untuk lakukan itu. Nyatanya kalian yang tidak berlaku baik. Seharusnya tidak anda biarkan perempuan ini mendatangi Luna ke kantor dan menyakitinya.”“Dia yang mulai,” sahut Mama Irwan membela diri.Ibu Salamah terkekeh. “Ada saksi dan menurut para saksi bukan begitu ceritanya. Kamu langsung marah-marah saat Luna datang. Kamu yang mulai. Daripada menghujat dan menghakimi orang lain kenapa tidak kamu hukum juga Irwan. Apa dia malaikat tanpa noda hingga kamu salahkan orang lain,” tutur Salamah lagi.Keributan itu semakin menambah orang

  • Ambil Saja Suamiku   63. Ancaman

    Luna menandatangani surat kuasa dan berkas lain untuk menggugat cerai Irwan. Tidak ada lagi pertimbangan. Kalau saja Irwan berubah, mungkin masih bisa dipikirkan ulang. Nyatanya Irwan masih sama dengan pikiran sempit dan bertindak menurut apa yang dia pahami.Perselingkuhan yang dilakukan seakan bukan masalah besar. Selalu mencari pembenaran dan memutar balikan fakta kalau ia melakukan itu karena kesalahan Luna.“Oke, sudah lengkap. Akan segera saya urus.”“Usahakan secepatnya selesai. Saya tidak ingin berurusan dengan keluarga itu lebih lama lagi.”“Baik Ibu Luna, tidak perlu khawatir.”Luna meninggalkan firma hukum rekomendasi Sadam, yang masih kerabatnya. Berapa pun biaya yang akan dikeluarkan, tidak masalah. Ia akan usahakan agar urusannya cepat selesai. Irwan mengancam tidak akan mudah bercerai darinya. Namun, tidak menjadi alasan untuk menunda menyelesaikan masalah.Sejak pertemuan dengan Irwan, Luna diteror panggilan dan pesan masuk dari ibu mertuanya. Sampai ia harus memblokir

  • Ambil Saja Suamiku   62. Tidak Akan Mudah

    Merasa tidak didukung oleh Ibunya, Sherin mencari dukungan pihak lain. Ia tidak ingin dinilai jelek sendiri, apa yang ia lihat antara Luna dan Ardan dianggap sebagai perselingkuhan juga.Foto dan video dia kirim ke Irwan dan disampaikan pada tetangga rumah. Ada yang ikut tergiring opini ada yang tidak peduli. Salah satu pihak yang percaya dengan hasutan Sherin adalah Irwan. Pria itu langsung mencecar Luna dengan telepon dan pesan mengajak bertemu.“Lo yakin?” tanya Ratna sebelum ia berangkat kerja.“Yakin. Memang harus kami selesaikan.”“Mending jangan ketemu sendirian, ajak siapa kek yang bisa nemenin lo,” usul Ratna. “Pengacara, iya pengacara Sadam aja.”“Aku nggak enak. Tarif dia pasti mahal, nggak sanggup aku bayarnya.”“Yaelah masih kaku aja. Dia masih saudara juga sama gue. Gimana mau nggak, kalau iya gue telponin nih.”Akhirnya Luna ditemani oleh salah satu pengacara kenalan Sadam, untuk menemui Irwan. Sepakat akan memantau dari meja lain dan akan turun tangan kalau terjadi ses

  • Ambil Saja Suamiku   61. Ancaman Sherin

    Sherin menatap sengit pada Luna. “Aku jadi ragu, sebenarnya kamu keguguran atau sengaja dibuang.”“Astaga, Sherin!”Ardan hampir mengangkat tangannya. Mantan istrinya itu sungguh menyebalkan. Bisa-bisanya menuduh Luna begitu.“Kenapa kamu yang marah?” ejek Sherin. “Bikin curiga aja.”“Terserah mbak mau ngomong apa. Tidak butuh pendapat dan validasi kamu juga. dari pada nuduh begini begitu, mending ngaca. Kasihan Beni tahu ibunya macam begini.”“Hei, apa maksudmu?” Sherin mendekat ingin menggapai Luna, tapi dihalangi oleh Ardan.“Sebaiknya kamu pergi, selagi aku minta baik-baik.” Ardan menunjuk ke arah pintu.Sherin tertawa sinis. “Kalian memang cocok, sangat serasi. Sama-sama sampah, makanya ditinggal pasangan masing-masing.”“Kasihan ibu, dia pasti malu karena ulah putri sulungnya. Berulah, tapi tidak merasa bersalah. Malah balik menuduh orang, mencari pembenaran.”Sherin mengeluarkan ponselnya, memfoto lalu merekam keadaan di sana.“Lihat ini, Luna dan Ardan berada di villa. Ngapain

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status