Share

XVII

Ustazah mengernyit. "Sudah tahu?"

"Iya."

"Tahu dari mana? Memangnya Ayah melihat?"

Ustaz Fikri menggeleng. "Ayah tidak melihat, tapi ayah bisa merasakannya. Ibu tidak apa-apa, 'kan?"

"Iya, alhamdulillah."

"Syukurlah. Ayah mau ke masjid dulu salat asar." Ustaz menengok ke arah Rizki. "Kamu jaga Ibu, ya? Kita gantian salatnya."

"Iya, Yah." Rizki mengangguk patuh.

◎◎◎

"A, bagaimana ini? Sudah sore, tapi kok, ustaz dan istrinya belum ke sini juga? Apa tidak jadi, ya?" gerutu Imas.

"Aa juga tidak tahu, Neng. Mungkin mereka ada keperluan lain," jawab Galih.

"Coba Aa telepon."

"Iya." Galih merogoh saku celananya, kemudian menelepon Ustaz Fikri.

"Assalamu'alaikum, Ustaz."

"Wa'alaikumussalam, Pak Galih," balas Ustaz Fikri d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status