Share

XVI

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu agar aku tidak tersesat atau disesatkan, tergelincir (jatuh) atau digelincirkan, berbuat aniaya (dhalim) atau teraniaya, berbuat bodoh (ceroboh) atau dibodohi. Aamiin."

Usai berdoa, tampak keramaian jalan raya di ujung jalan.

"Alhamdulillah. Coba lihat itu, Bu. Allah sudah menunjukkan jalan."

"Iya, Pak. Alhamdulillah ...."

Ustaz Fikri segera menancapkan gas menuju jalan raya.

"Pak, sebenarnya rumah Pak Galih itu di mana? Apa masih jauh?"

"Tidak jauh, Bu. Masih satu kampung dengan Kang Asep. Tapi, kan, tadi kita salat dan makan dulu, dan barusan kita tersesat, jadi seolah-olah rumahnya jauh. Padahal kita yang lama di jalan."

Ustaz Azizah mengangguk mengerti. Lamat-lamat terdengar dering telepon di ponselnya. Ternyata yang menelepon adalah Rizki, anak semata wayang mereka.

"Assalamu'alaikum,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status