“Aku memang nggak suka sama dia. Anak sebesar ini malah masih mau tidur sama mamanya! Jadi pengganggu saja!”Camila sungguh kehabisan kata-kata. “Dia baru dua bulan juga!”Dylan berkata, “Ya nggak kecil lagi.”Camila terdiam membisu.Semalaman ini, tidur Camila tidaklah bagus. Dia pun pergi ke sebelah selama beberapa kali. Berhubung tidur Camila tidak nyenyak, otomatis tidur Dylan juga tidak nyenyak. Setiap kali Camila ke sebelah, Dylan akan mengetahuinya. Pada jam lima subuh, Camila lagi-lagi pergi melihat putranya. Dylan juga tidak menghalanginya. Setelah Camila kembali dari kamar sebelah, dia memeluk Camila, lalu bertanya, “Apa putramu masih tidur?”Camila mengangguk. “Semalam dia tidur kemalaman. Sekarang dia benar-benar sudah tidur. Dia sudah tidur selama 4-5 jam.”Dulu, Sirius akan terbangun beberapa kali di malam hari, lalu diberi ASI beberapa kali.Dylan pun bercanda. “Kamu lihat betapa cemasnya dirimu. Kamu bahkan bangun berkali-kali, tapi dia sendiri malah tidur dengan nyen
Dylan berbisik, “Hari ini papamu baru saja berhasil untuk melamar mamamu. Aku masih ingin bermesra-mesraan dengan mamamu. Kamu cepat tidur sana. Jangan jadi pengganggu! Anak yang nggak jadi pengganggu barulah anak yang baik!”Sirius menggigit jari tangannya sembari menatap Dylan. Dia sama sekali tidak tahu apa yang sedang Dylan bicarakan. Untung saja sekarang langit sudah gelap, bocah cilik pun sudah mengantuk. Tidak lama kemudian, dia pun ketiduran.Dylan bergumam dengan gembira, “Kamu memang kesayangan Papa! Kamu tahu diri nggak ganggu dunia milik berdua papamu dan mamamu!”Dylan yang merasa gembira itu mencium putranya sejenak, lalu berjalan ke sisi ranjang sang bayi dengan penuh hati-hati. Dia membungkukkan tubuhnya untuk meletakkan si kecil ke atas ranjang bayi.Namun satu detik kemudian, si cilik tiba-tiba membuka matanya lagi!Dylan memelototinya. “Emm?”Sirius menendang kaki kecilnya sembari menatap Dylan. Ketika melihat Dylan tidak bermaksud untuk menggendongnya, Sirius pun me
Dylan merangkul pundak Lyana untuk menghiburnya. “Kamu tenang saja! Aku memperlakukan Camila lebih baik daripada perlakuan ayahku kepadamu! Pria Keluarga Hermanto itu sayang istri, benar, ‘kan?”Kevin mengangguk dengan tersenyum. “Itu ajaran leluhur, dengan menyayangi istri, hidup baru akan semakin bagus. Kalau memperlakukan istri dengan buruk, rezeki pun akan terseret!”“Aku mencintai mamamu. Kamu mencintai Camila. Kelak saat Sirius menikah, dia juga akan memperlakukan istrinya dengan sepenuh hati!”Dylan berkata, “Tenang saja. Aku lihat Sirius itu ada bakat untuk menjadi budak cinta!”Lyana yang sedang menangis itu pun tersenyum. “Kapan kalian berencana untuk bertunangan? Kapan kalian akan mengadakan resepsi pernikahan?”Dylan berucap, “Masalah pernikahan itu masalah waktu saja. Hanya saja, mengenai waktu dan perencanaannya, aku akan mengikuti keinginan Camila. Nanti aku akan diskusi lagi sama dia.”Lyana berkata, “Kalau begitu, kamu mesti siap-siap duluan, buat beri kejutan kepada C
Saat mereka berdua tiba di rumah, lampu Kediaman Keluarga Hermanto terang benderang.Lyana sedang menggendong Sirius dan menghiburnya. Kevin pun berada di sisi mereka. Dia mengambil tablet untuk memutar video bermain Sirius dulu.Sirius menyukai Baby. Sejak mulai menyaksikan video, dia pun tidak berhenti tertawa. Namun, setelah itu, Sirius benar-benar kelaparan dan tidak bisa tersenyum lagi. Dia pun terus menggigit jarinya, kemudian mulai mencemberutkan bibirnya dan menangis.Lyana merasa kasihan terhadap cucunya dan juga mencemaskan Camila. Dia pun mengomeli Kevin, “Aku dan Nancy nggak ingin Camila keluar. Kamu malah berlagak baik. Sekarang, Camila kehilangan kontak dan Sirius pun kelaparan.”Kevin menjelaskan, “Aku nggak menyangka mereka akan keluar selama ini. Camila punya batasan. Dia tahu ASI di dalam kulkas nggak cukup sampai malam hari.”Sebelum Camila keluar, dia sudah menyetok ASI di dalam kulkas. Hanya saja, semuanya sudah habis disantap si Sirius.Lyana berkata dengan ketus,
Api membara. Jelas-jelas ruangan terasa sejuk, tetapi mereka berdua malah semakin memanas.Dylan mencium Camila dalam waktu lama, lalu melepaskan bibirnya. Dia pergi menggigit dagu Camila ….Camila memejamkan matanya. Bulu matanya gemetar. Dia membiarkan Dylan untuk menciumnya.Tiba-tiba Dylan berhenti!Camila menunggu beberapa saat, tetapi Dylan juga tidak merespons. Dia sudah terjerumus. Tubuhnya sangat panas dan tidak nyaman saat ini. Camila tidak ingin berhenti. Baru saja Camila membuka matanya untuk bertanya, tiba-tiba terdengar suara Dylan di samping telinganya. “Camila, aku cinta sama kamu. Apa kamu bersedia untuk menikah sama aku?”Camila terbengong sejenak, lalu segera membuka matanya!Dylan menggigit sebuah cincin berlian. Dia sedang menatap Camila dengan menyipitkan matanya. Dylan sedang tidak mengenakan pakaian dengan keringat di seluruh dirinya. Tatapannya penuh dengan hasrat yang kental!Jantung Camila berdetak kencang. Dia merasa syok, kaget, dan tidak habis pikir!Dylan
Camila berkata, “Aku masih ingin beri ASI kepada Sirius. Jadi, nggak usah makan hotpot pedas dulu, deh.”Dylan melirik Camila sekilas. “Kalau begitu, kita makan yang tingkat kepedasannya rendah saja. Aku sudah konsultasi sebelumnya. Sesekali makan pedas itu nggak masalah, kok. Asalkan bahan makanannya sehat saja.”Camila bertanya, “Kamu konsultasi sama siapa?”Dylan membalas, “Apa kamu lupa sebelumnya aku masuk kelas mendidik anak? Aku tahu kamu suka makan yang pedas-pedas, makanya aku sudah konsultasi sebelumnya. Asal kamu tahu, kata guru itu, kesehatan mental seorang ibu lebih penting daripada apa pun!”“Selama menjalankan masa nifas memang perlu menjaga makanan dan jangan sampai masuk angin, tapi semua itu nggak sepenting kesehatan mental seorang ibu!”“Dengan bagusnya suasana hati ibu, kondisi fisiknya akan pulih dengan cepat dan kualitas ASI juga akan semakin bagus, makanya kamu makan dengan tenang saja. Yang penting kamu merasa gembira saja.”Dylan berbicara sembari menyalakan me