Share

Chap 22: Behind The Mistery

Desing angin menghantarkan dingin yang menyelimuti langit temaram. Daun yang berguguran terbang terseret hembusan. Bagai mengerti kepedihan yang terjadi, awan menggelap menahan jutaan pilu. Menyertai tangis pedih seorang pria renta yang memeluk erat tubuh lemah putri tercinta yang tengah menjemput ajalnya.

"Ayah.." Bisik lembut itu terdengar mengiris lubuk hati, sang ayah menggenggam erat tangan kurus yang membelai pipi. Dingin, jemari kecilnya terasa begitu dingin.

"Jangan menangis.." Namun hiburan sang putri malah membuat air di kelopak mata cekung itu mengalir semakin deras, "aku tidak apa-apa. Ayah jangan bersedih.."

"Sirly.." Dengan bergetar, pria tua itu memanggil. Berharap perlahan gadis kecilnya itu kembali mengerjapkan mata cantiknya pada dirinya. Tapi iris yang selalu memandangnya penuh cinta itu semakin l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status