Suamiku Lebih Memilih Pelakor

Suamiku Lebih Memilih Pelakor

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Oleh:  Muninggar88 Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
42Bab
11.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Suami berpaling karena godaan perempuan di luar sana. Pelakor menjadi besar kepala karena seorang suami yang lebih memilih dirinya ketimbang anak dan istrinya. Padahal, sang istrilah yang berperan besar dalam tiap kesuksesan suaminya. Tidak hanya itu Irwan, pria tersebut juga telah melalaikan kewajibannya sebagai seorang ayah atas kedua anaknya. Akankah Irwan dan wanita pilihannya itu mendapatkan kebahagiaan mereka setelah apa yang sudah mereka lakukan terhadap Rumana dan kedua buah hatinya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Kecurigaan dan bukti

"Mas apa ini?" tanyaku pada pada Mas Irwan suamiku. Iya, dia baru saja pulang dari luar kota dengan alasan pekerjaan. Suamiku merupakan tim audit dari sebuah perusahaan di bidang makanan di kota kami tinggal saat ini. Sudah menjadi hal biasa dan wajar bagiku karena perjalanan tersebut rutin dilakukannya, bukan hanya Mas Irwan melainkan juga dengan empat rekannya yang lain juga yang tergabung dalam tim audit perusahaan.

Aku menyodorkan sebuah foto pada tangkapan layar ponsel yang aku dapatkan dari akun biru milik suamiku yang berhasil aku retas tanpa sepengetahuannya tentunya.

Nampak nyata dalam foto tersebut yang menampakkan sebuah kebahagiaan dari sebuah keluarga kecil. Yang membuat hati ini panas adalah karena foto suami yang berada ada di antara seorang perempuan dan juga seorang anak perempuan yang sepertinya adalah anak dari perempuan yang di rangkul oleh suamiku.

Mas Irwan yang baru saja keluar dari kamar mandi. Ia nampak kebingungan dengan pertanyaan yang aku todongkan kepadanya.

"Maksud kamu apa, Rum?" Mas Irwan sengaja berjalan untuk lebih mendekat ke arahku karena ia tidak ingin terjadi gaduh di kamar ini karena kedua anak kami yang juga tidur satu kamar dengan aku dan juga Mas Irwan.

Aku dan juga suamiku masih tinggal di rumah mertua, rumah kedua orang tua suamiku. Bukan tanpa alasan, karena ini merupakan paksaan dari keluarga Mas Irwan yang mengatakan jika mas Irwan adalah anak bungsu yang berkewajiban untuk menjaga orang tua dan sebagai yang berhak atas rumah ini dikemudian hari nanti.

Aku memperlihatkan foto tersebut tepat di hadapannya. "Apa mas bisa kasih penjelasan sama aku?"

Ponsel yang ada di tanganku segera diraihnya. Ia mengerutkan kening ketika foto itu sudah berada tepat di depan matanya.

"Kamu dapat foto ini dari mana?" tanyanya sedikit curiga namun sepertinya dia tidak merasa bersalah sama sekali.

"Bukan urusan kamu, Mas aku dapat foto ini dari mananya. Yang jelas dari pertanyakan tadi, apa kamu bisa kasih penjelasan tentang foto itu dan juga siapa mereka serta apa hubungannya mereka dengan kamu, Mas?" Aku sudah tidak sabar mendengar penjelasan yang akan keluar dari mulutnya itu.

Seketika terlintas diingatkan ini. Dari tanggal foto tersebut di upload oleh akun dengan nama Adelia Putri, bertepatan dengan ijin Mas Irwan dua hari yang lalu untuk urusan pekerjaan. Itu sama artinya jika foto tersebut memang baru saja di-posting oleh perempuan tersebut. Dan juga baju yang mereka kenakan bisa kebetulan sama atau sengaja memang dibuat sama. Sakit, tentu sakit sekali hati ini bagaimana tidak, sudah hampir satu tahun terakhir ini aku dan anak-anak seolah berada jauh dengan suamiku meski nyatanya dalam keseharian kami tinggal satu atap. Entah perasaan atau memang ada sesuatu yang sengaja disembunyikan oleh suamiku.

"Oh, itu acara kemarin. Acara famili gathering perusahaan." Akhirnya keluar juga alasan yang tentu saja masih belum puas untuk aku terima.

"Acara famili gathering? Tumben kamu gak pernah bicara soal ini sama aku, Mas? Biasanya juga kamu selalu cerita apapun tentang pekerjaanmu. Kamu juga biasa mengajak serta aku dan juga Alif."

"Iya aku memang sengaja tidak mengajak kalian. Kamu tahu sendiri usia Latifah yang masih tiga bulan yang masih rentan dengan lingkungan di luaran sana." Memang ada benarnya juga alasan kenapa Mas Irwan tidak mengajak kami turut serta dalam acara rutin tahunan yang diadakan oleh tempat di mana suamiku itu berkerja mencari nafkah.

"Tapi bukan itu yang aku permasalahkan, Mas? Tapi foto ini. Kenapa sikap kamu sama mereka seolah kalian itu sudah sangat dekat. Dan perempuan itu, aku tidak pernah melihatnya selama beberapa kali turut serta dalam acara tahunan perusahaan."

"Iya, dia memang pegawai baru. Alasan kenapa kamu bisa berpose seperti itu, itu karena bertepatan kami yang ikut serta dalam rombongan tidak membawa pasangan masing-masing. Itu hanya lelucon yang sengaja di buat untuk guyonan."

"Tapi tidak masuk akal alasan kamu itu, Mas!" Aku tetap menyanggah alasan suamiku. Aku masih ragu dengan alasan dari Mas Irwan. Jika dia sengaja menyembunyikan sesuatu dari aku. Aku pastikan aku yang akan mencari tahu sendiri apa yang sudah ia sembunyikan dari istrinya ini.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
Mutiah
Good novel
2023-12-31 11:58:40
1
42 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status