Share

54. Kenapa Baru Balas? Tadi Kamu Sekarat?

"Sekarang antarin aku pulang?"

"Eh, kok cepat banget pulangnya. Tinggal beberapa saat lagi ya!"

"Aku mau pulang, Ley!" Ana membalas dengan wajah tanpa ekspresi.

"Oke. Oke. Kita pulang!"

Stanley menurut saja. Ia tak mau memaksa lagi.

"Kita ke kedai ya. Ambil motormu,"

"Iya."

Selama perjalanan Ana tak banyak bicara. Begitu juga dengan Stanley. Ia bingung harus bilang apa. Dengan meminjam uang dari pacar sendiri saja sudah hal yang memalukan bagi dirinya. Dan kenapa Ana harus tahu tentang utang ini?

Mereka telah sampai di kedai. Ana langsung berjalan menuju motornya.

"Mau aku temani sampai rumah?"

"Nggak perlu. Aku bisa sendiri kok. Kamu urus kedai kamu aja. Sepertinya ramai sekali. Pegawaimu butuh bantuan,"

"Yakin?"

"Iya. Yakin kok. Semangat ya!"

"Iya. Kamu juga ya!"

"Selalu."

"Oh ya, hari minggu besok kamu mau ngapain?"

"Mm, belum ada rencana sih,"

"Kalau boleh aku... "

"Bro, untung kau udah sampai. Itu di dalam kami kewalahan banget. Tolong ya!" Temannya memanggil dari belakang. "Eh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status