Share

Chapter 17

Sembari meracik kopi, Jihan memandang meja tujuh dan delapan yang letakknya sejajar. Ada dua orang yang duduk di sana. Fahri di meja tujuh, dan Azzam di meja delapan. Jarak antar meja mereka tidak lebih dari satu meter. Keduanya sama-sama duduk dan sama-sama memainkan ponsel.

Sebenarnya tidak harus dirinya sendiri yang membuat kopi. Narti dan Retnolah yang biasa menghidangkan kopi untuk pelanggan. Hanya saja kali ini Jihan memang ingin menyibukkan dirinya sendiri. Sebenarnya ia bingung harus bagaimana menghadapi Fahri dan Azzam. Jihan bukanlah orang yang mudah akrab dengan orang lain. Istimewa lawan jenisnya. Ia tidak mau memercikkan bara api yang tidak pada tempatnya. Bagaimanapun hubungannya dengan Tommy, ia masih berstatus sebagai istri orang. Ia harus menjaga marwahnya sebagai seorang istri.

Setelah dua cangkir kopi selesai diseduh, Jihan menatanya di atas baki. Ia kemudian berjalan ke arah dua laki-laki dewasa itu.

Jihan seperti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status