Share

Chapter 52 (end)

"Tidak disangka ya, Han. Ternyata ayah meninggalkan seluruh warisannya hanya pada kita berdua. Lebih tidak disangka lagi, ternyata Johan bukan saudara kita." 

Nihan baru bersuara setelah Pak Bahtiar dan rekan-rekannya kembali ke kantor. Ibunya sudah lebih dulu permisi kembali ke kamar untuk beristirahat. Nihan tahu sebenarnya ibunya bukan ingin beristirahat. Melainkan ibunya sedih karena teringat kembali dengan almarhum ayahnya. 

"Iya, Mbak. Jihan juga tidak menyangka. Karena biasanya Ayah sangat dingin terhadap kita," imbuh Jihan takjub. Kalau terhadap Nihan, ayahnya memang sedikit lunak. Tetapi terhadap dirinya, jangan harap. Ayahnya selalu bersikap antipati padanya dalam hal apapun. Intinya, apapun yang ia lakukan tidak pernah benar di mata ayahnya.

"Surat wasiat ayahmu tadinya bukan seperti ini." Kali ini Om Syahril yang bersuara. Jihan dan Nihan mengalihkan pandangan pada kakak tertua ayahnya itu.

&

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
bersyukur semua berubah menjafi lebih baik ya ayah Jihan dam om nya juga...
goodnovel comment avatar
Diana Chaniago
bagus banget ceritanya
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
Akhir yang Manis dr kesabaran, keteguhan dan keikhlasan dr jihak, Banyak hikmah y bisa diambil dr kehidupan jihan sekeluarga dan jg azzam.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status