Share

Bab 31. Banjir Darah di Sebrang Desa

Suara derap langkah dan ringkikan kuda serta teriakan –teriakan makin bergemuruh memecah keheningan malam. Para pengacau sudah tak sabar membakar dan melakukan keonaran. Sementara itu, Pangeran Gardapati sudah bersiap menyambut dengan pasukannya. Para pemuda warga desa juga sudah berjaga-jaga dengan senjata seadanya. Pangeran Gardapati melarang para pemuda desa untuk ikut langsung bertarung, mereka hanya diperintah untuk berjaga-jaga. Meski kalah jumlah, Pangeran Gardapati yakin pasukannya sanggup meringkus para pengacau.

“Panah!”

Dalam sekejap langit mendadak merah membara saat panah api pasukan khusus meluncur begitu mendengar aba-aba dari pangeran Gardapati. Kuda-kuda meringkik kaget melihat panah-panah api yang menyambar. Kuda-kuda banyak melompat menjatuhkan penunggang di punggungnya.

“Kita terjebak!” teriak Gagak Ireng menangkis hujan anak panah yang menyerang.

“Amukk!” Genta Obong kalap memberi aba-aba untuk maju. para para gerombolan pun nekat menerjang hujan panah, menerobos
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status