Share

22 | Tipu Muslihat

ALARM jam ponselku berdering. Aku pun terbangun dibuatnya. Jam setengah tujuh pagi. Seperti biasa, aku bergegas bangkit dan langsung membersihkan diri di kamar mandi. Setelah itu, aku olesi ketiakku dengan deodoran, tubuhku aku semprot dengan parfum. Lalu kukenakanlah seragam batik khas hari Jumat. Aku bersumpah, di kampus aku tidak akan menemui Aisyah lagi.

Aku melangkah ke halaman dan kupanasilah motor matik kesayangan yang baru aku beli tiga bulan yang lalu. Tapi kok ya ada yang mengganjal. Biasanya, setiap hendak berangkat kampus, ibu sudah cerewet. Namun sekarang berbeda. Aku tengok ke arah toko. Aku melihat Yeyen sedang berjaga sambil mengetik di ponselnya. Dia tampak senyum-senyum sendiri.

“Kowe gak ngampus ta?” tanyaku prihatin. (Kamu gak ke kampus?)

“Gak,” jawabnya pendek sambil senyum-senyum. (Nggak)

“Lha lapo?” aku penasaran. (Lha kenapa?)

“Saiki tanggal abang, Mas,” tawa Yeyen meledak. (Se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status