Athena

Athena

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-01
Oleh:  Dark DelphiTamat
Bahasa: English
goodnovel18goodnovel
9.7
13 Peringkat. 13 Ulasan-ulasan
91Bab
9.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Athena Raven Lark had everything a girl could dream of, a life of abundance, surrounded by opulence and comfort. But tragedy strikes when her parents die, but was it all to their death? They left her and her younger brother behind. Forced to live with her less-than-loving aunt, Athena's world is turned upside down. Then she meets Azazel Black, the son of a devil, whose obsession with her goes beyond reason. He will stop at nothing to possess her, even if it means destroying everything in his path, including her. His dark and twisted love threatens to consume them both, leaving Athena trapped in his web of obsession. But when Athena is accused of a crime she didn't commit, the murder of Azazel Black’s mother, the evidence against her is damning, and Azazel is convinced of her guilt. He subjects her to the relentless wheel of revenge, leaving her isolated and alone, with no one to turn to for help. As Athena struggles to prove her innocence, she wonders if she'll ever be able to escape Azazel's clutches. Will she survive his trial of obsession or become his victim, forever lost in the darkness of his love? The truth lies buried deep within the shadows of their twisted relationship, and only time will tell if Athena will be able to break free from Azazel's hold.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Prologue

"Hari ini, kamu boleh pulang ke Jakarta," ucap Renata, pemilik perusahaan tempat Sofia bekerja.

Sofia Storia, wanita berusia tiga puluh tahun yang menjabat sebagai administrator di salah satu perusahaan distributor makanan ringan ternama di Jakarta, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

"Baik, Bu," jawabnya dengan senyum mengembang.

Tentu saja Sofia merasa bahagia. Sudah tiga hari ia tak bertemu dengan Alvian, suami yang sangat dicintainya, karena kesibukan pria itu mengurus pembukaan cabang baru di Bandung. Sofia berniat memberikan kejutan. Dengan sengaja, ia tak memberi kabar bahwa dirinya akan kembali lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

"Bu, saya pamit," ucap Sofia pada Renata yang tengah sibuk dengan dokumen di meja kerjanya.

"Hati-hati di jalan, Sofia!" jawab perempuan berusia empat puluh tahun itu.

Sepanjang perjalanan, Sofia menikmati alunan lagu-lagu favoritnya. Wanita mandiri itu mengendarai mobilnya sambil bernyanyi riang, membayangkan ekspresi terkejut Alvian saat melihatnya pulang lebih awal.

***

Sesampainya di apartemen, Sofia terpaku. Ruangan yang selalu rapi dan bersih itu kini tampak kotor dan berantakan. Beberapa bungkus makanan ringan berserakan di atas karpet. Asbak dipenuhi puntung rokok dengan abu yang bertebaran di sekitarnya. Di atas meja ruang televisi, dua botol minuman berdiri tegak.

Sofia melangkah masuk, mendekati dua botol yang asing baginya. Didorong rasa penasaran, ia membuka tutup botol untuk mengetahui jenis minuman apa itu. Belum sempat mendekatkan hidungnya ke mulut botol, aroma menyengat sudah menusuk indra penciumannya.

"Aneh. Siapa yang meminum minuman ini? Bukankah Mas Alvian tidak pernah mengonsumsi alkohol?" gumamnya sambil mengamati botol bertuliskan Martell.

Matanya beralih pada puntung rokok yang berserakan. Terlihat noda merah pada pangkal beberapa batang rokok. Seperti bekas lipstik. Tapi, lipstik siapa?

Belum hilang rasa herannya, tiba-tiba terdengar suara Alvian sedang berbincang dengan seorang wanita dari balik pintu. Menyadari kehadiran mereka, Sofia bergegas masuk ke kamar dan bersembunyi di balik lemari pakaian.

"Sayang, aku benar-benar ketagihan dengan permainanmu semalam," suara bariton Alvian menggema memecah keheningan.

Jantung Sofia berdegup kencang. "Tidak mungkin! Mas Alvian tidak mungkin melakukan itu!" batinnya menepis kecurigaan.

Dengan gemetar, Sofia memberanikan diri mengintip dari celah lemari. Pemandangan di depannya menghancurkan dunianya seketika. Di atas ranjang yang selama ini menjadi tempat mereka berbagi kasih, Alvian dan seorang wanita tengah bercumbu mesra. Desahan wanita itu memenuhi ruangan. Dengan jelas, Sofia melihat suaminya yang selama ini terlihat setia sedang menindih tubuh wanita ramping dan seksi, menciumi leher jenjangnya dengan rakus.

Tubuh Sofia membeku. Napasnya tercekat, darahnya mendidih. Tanpa pikir panjang, ia keluar dari persembunyiannya.

"Ya Tuhan... apa yang kamu lakukan, Mas?" teriaknya dengan mata terbelalak dan napas memburu.

Mendengar suara Sofia, Alvian tersentak dan menghentikan aksinya. Ia berdiri menghadap istrinya dengan wajah terkejut.

PLAK!

Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Alvian.

"Tega sekali kamu mengkhianatiku!" sentak Sofia dengan wajah merah padam.

Pipi Alvian memerah membentuk bekas telapak tangan. Dengan wajah angkuh, ia menahan tangan Sofia ketika wanita itu hendak menamparnya untuk kedua kali.

"Diam!" bentaknya kasar. "Seharusnya kamu berkaca, mengapa aku melakukan ini!" Ia menghempaskan tangan Sofia dengan kasar.

"Apa kurangnya aku, Mas?" tanya Sofia dengan suara bergetar. Air mata menggenang di pelupuk matanya.

Menyaksikan pertengkaran sengit pasangan suami istri itu, Clara—wanita yang berprofesi sebagai penyanyi karaoke—hanya tersenyum sinis.

"Kamu masih bertanya apa kekuranganmu?" Alvian mendengus. "Lihatlah dirimu yang tidak terawat itu! Bagaimana aku bisa bernafsu jika tubuhmu seperti itu? Bertahun-tahun aku sabar menerimamu, bukannya memperbaiki diri, kamu malah semakin tidak menarik dan membosankan!"

Bukannya meminta maaf, Alvian justru mencaci dan menghina tanpa peduli perasaan wanita yang telah menemaninya selama lima tahun.

Mendengar hinaan itu, Sofia menangis pilu. Ia tak menyangka, hanya karena perubahannya secara fisik, Alvian tega mengkhianatinya hingga melakukan perbuatan hina di kamar mereka sendiri.

"Aku akan adukan kelakuanmu pada ibumu!" Sofia mengancam sambil menyeka air mata.

"Silakan! Aku tidak peduli!" jawab Alvian angkuh.

Sofia mengalihkan pandangan pada wanita yang duduk di tepi ranjang. Ia melangkah mendekati Clara, namun Alvian dengan cepat mencekal tubuhnya.

"Lepaskan aku!" Sofia meronta.

"Dengar, wanita jalang!" teriaknya pada Clara dari balik tubuh Alvian. "Kau akan menyesal telah menghancurkan rumah tanggaku!"

Clara hanya tersenyum sinis, sama sekali tak terpengaruh oleh ancaman tersebut.

"Lepas! Aku tak sudi bersentuhan denganmu!" Sofia menepis tangan Alvian dan bergegas meninggalkan kamar yang kini telah ternoda oleh pengkhianatan.

***

Dengan berlinang air mata, Sofia mengendarai mobil sedan warisan orangtuanya menuju rumah mertuanya yang berjarak dua kilometer dari apartemen. Ia berharap Ambar, ibu mertuanya, akan berpihak padanya.

Namun, harapannya sirna.

"Sofia... memang benar kata anakku. Kalau kamu tidak merawat diri seperti ini, mana mungkin Alvian berselera padamu. Jangankan menyentuh, melihat saja dia sudah malas," ucap Ambar, menatap Sofia dari ujung kaki hingga kepala dengan pandangan merendahkan.

"Tapi Bu, aku seperti ini karena efek obat penyubur yang Ibu berikan agar aku cepat hamil," jawab Sofia terbata.

"Kamu malah menyalahkan aku? Kalau kamu bisa cepat memberiku cucu, aku tidak perlu memberimu obat itu. Atau jangan-jangan, kamu memang mandul?" tukas wanita berusia lima puluh lima tahun itu tanpa belas kasihan.

Hati Sofia semakin terluka. Mertuanya yang selama ini ia hormati seperti ibu kandung justru ikut menghakiminya.

Ambar memang mertua yang sangat mengekang. Selalu ikut campur urusan rumah tangga anaknya dan menyalahkan Sofia yang belum juga hamil setelah lima tahun pernikahan. Di matanya, apapun yang Sofia lakukan selalu salah.

***

Karena tak mendapat pembelaan, Sofia meninggalkan rumah mertuanya dan menuju rumah peninggalan almarhum orangtuanya yang kini ditempati paman dan bibinya.

"Maaf. Anda mencari siapa?" tanya seorang wanita asing dari balik pintu.

"Apakah Bibi Ella ada di dalam?" tanya Sofia keheranan.

"Oh, Bu Ella sudah tidak tinggal di sini. Kami pemilik baru rumah ini. Seminggu lalu kami membelinya dari Bu Ella," jelas wanita itu ramah.

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Sofia tak menyangka bahwa bibi dan pamannya—satu-satunya keluarga yang ia miliki—tega menjual rumah warisan orangtuanya tanpa sepengetahuannya.

***

Di balik kemudi mobilnya, Sofia terisak pilu. Ia merasa tak ada seorang pun di dunia ini yang menyayanginya. Kini, ia sendirian dan bingung harus ke mana.

Dengan perasaan hancur, Sofia mengarahkan mobilnya ke pemakaman kedua orangtuanya—satu-satunya tempat yang sering ia kunjungi ketika merasa terpuruk.

Di hadapan pusara orangtuanya, ia mencurahkan semua kesedihannya. Tak kuasa menahan perih, Sofia menangis tersedu-sedu.

"Ibu, mengapa kau tinggalkan aku sendiri? Semua orang begitu kejam padaku. Kini aku tak tahu harus ke mana. Rasanya aku ingin menyusulmu, Bu," ucapnya terbata dengan isakan pilu.

Di tengah area pemakaman yang luas dan sunyi, Sofia duduk memeluk nisan ibunya. Air matanya jatuh membasahi rumput yang tumbuh di atas pusara. Rasa sakit yang ia rasakan begitu menghujam jantungnya—seperti mati namun masih bernapas.

Angin sore berhembus dingin menerpa tubuhnya. Awan hitam berarak di langit dan suara gemuruh petir mulai terdengar samar-samar.

Di tengah kesunyian itu, tiba-tiba terdengar suara bariton yang lembut dari belakangnya.

"Menikahlah denganku."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Komen

user avatar
GIC-N
where did you publish DEVIL'S SNARE 1 and 2?
2024-06-12 07:44:14
0
user avatar
Veda
author will u write victor cavallo book ??
2024-05-30 22:49:51
1
user avatar
Kavya singh
this story was so good I love it. will you write more stories in future
2024-04-30 01:10:19
1
user avatar
Israel-Chile
This book is awesome...
2023-12-21 05:03:52
2
user avatar
GIC-N
the lesbianism part is not necessary. I don't know why people keep using their platforms to propagate homosexuality and lesbianism. please can we stop it? thanks.
2023-12-20 04:51:51
1
user avatar
Namshan
enjoyed it good book . thank u author
2023-12-18 18:37:56
0
user avatar
Jas
This author is insanely talented. I finished this book in just over 24 hours i couldn't stop reading!! The steaminess too is..woah..
2023-12-15 10:25:37
2
default avatar
novel_lover001
will there be any sequel??
2023-09-08 23:34:11
2
user avatar
Sakshi
looks like nobody really study 10th grade trignometry , and i love your Books so much and you too
2023-07-13 22:19:23
1
user avatar
Adilah Rahman
amazing story
2023-06-16 13:45:37
2
user avatar
Anne T. Thyssen
you got this I know this will be amazing!
2023-05-01 21:52:12
2
user avatar
Palos Verdes
Interesting Storyline... My Queen of dark romance xoxo.
2023-04-21 00:49:08
2
default avatar
Angus
TW should tell RAPE. Storyline wrapped up nicely. But theres lots of small mistakes. August once was April. He and she. His and her.
2023-09-10 12:20:02
0
91 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status