"Aku setuju," jawab Yasmin."Iya. Kami nggak melakukan kesalahan apa pun, kok," kata Klara.Irene menoleh ke Daniel, lalu berkata, "Kita melakukan tes DNA di rumah sakit sini saja agar nggak terjadi kecurangan."Kata-kata Irene membuat orang marah.Siapa yang akan curang?"Boleh," ucap Daniel.Setelah itu, Helen secara pribadi mengambil darah Andy dan Yasmin untuk melakukan tes DNA.Ekspresi Irene tampak muram. Dia melihat Daniel dan berkata, "Daniel, aku nggak enak badan. Aku mau pulang dulu. Kita masih harus menunggu hasil tes DNA keluar, jadi aku dan ibuku pulang dulu.""Iya."Irene dan Dahlia keluar dari kamar pasien Andy.Ketika mereka melewati Yasmin dan Klara, mereka menatap dua orang itu dengan sinis.Daniel melirik Yasmin sekilas sebelum dia keluar."Bu, aku keluar sebentar." Yasmin pun keluar. Ketika dia melihat punggung Daniel, dia menghampiri Daniel. "Apa yang ingin kamu katakan padaku? Kamu nggak benar-benar mencurigaiku dan ibuku, 'kan? Kami juga barusan tahu.""Sebelum P
Namun, sekarang rasa sakitnya sudah berakhir dan semuanya sepadan.Lain kali Yasmin tidak usah menghilang lagi.Ketika anak-anak ingin bertemu dengannya, dia akan segera muncul.Taksi memasuki Taman Royal, kemudian Yasmin turun dari mobil. Dari jauh, dia sudah melihat mobil Rolls Royce yang tidak dimasukkan ke garasi itu.Itu berarti Daniel ada di rumah.Yasmin mengira Daniel pergi untuk menghibur Irene.Setelah Yasmin masuk ke dalam rumah, dia tidak melihat anak-anak. Namun, dia melihat Tony yang sedang berjalan ke arahnya. "Nona Yasmin ....""Di mana anak-anak?" tanya Yasmin dengan semangat.Tony tersenyum dan berkata, "Di belakang. Tuan Daniel juga sedang menemani anak-anak."Yasmin langsung berlari ke belakang.Taman Royal adalah tempat yang besar. Perlu beberapa menit untuk Yasmin sampai di halaman belakang.Dia mengumpat di dalam hati kenapa rumah ini sangat besar. Sekarang dia merasa satu detik saja terasa sangat lama.Setelah dia tiba di halaman belakang, dia kelelahan dan napa
"Mama, kamu harus menghentikan bola Kakak!" seru Julia."Dia baru bisa merasa puas!" kata Julius."Ha? Aku harus menghentikannya?" Yasmin tercengang. "Kalau begitu, sekali lagi, ya?"Dia mengambil bola, lalu menendangnya ke arah anak-anak.Anak-anak segera mengejar bola.Julia tidak tahu cara menyepak bola. Dia hanya ikut bermain.Yasmin berdiri di depan gawang sekalian menjadi kiper anak-anak."Mama, ini bolanya!" teriak Julian.Yasmin memperhatikan bola dan bersiap-siap menyepaknya.Kemudian, dia langsung menendang bola keluar dari gawang.Yasmin menoleh dan tercengang.Karena bola itu menggelinding ke arah Daniel.Daniel menginjak bola itu, baru bolanya berhenti."Papa, kembalikan bola kami!" teriak anak-anak.Ketiga anak itu berlari. Ketika mereka sudah mau tiba di depan Daniel, dia baru menendang bolanya."Aa! Bolaku!"Yasmin memanyunkan bibirnya. Apa Daniel sedang mempermainkan anak-anak?Namun, pemandangan anak-anak berlari dengan kaki kecil mereka terlihat sangat menggemaskan!
Daniel menyipitkan matanya yang tampak berbahaya ke Yasmin.Yasmin tidak peduli dengan telepon Daniel, tapi ketika mata itu mendarat ke dirinya, dia berhenti bergerak.Dia mulai menebak siapa yang menelepon? Apa itu ada kaitannya dengannya?Apa Ayah sudah bangun?Tidak, itu berbeda dengan ekspresi Daniel."Apa kamu yakin?" tanya Daniel dengan sinis."Iya. Sejak aku mengambil darah mereka, nggak ada yang menyentuhnya," jawab Helen dengan pasti.Daniel tidak mengatakan apa-apa dan langsung mematikan telepon.Dia lanjut makan.Yasmin ingin bertanya, tapi dia bersabar karena ada anak-anak."Mama, apa nanti sore kamu akan menemani kami?" tanya Julia."Apa hari ini kamu nggak perlu pergi bekerja?" tanya Julius."Papa kerja, Mama juga kerja. Menyebalkan sekali!" kata Julian dengan galak sambil mengangkat sendoknya.Yasmin berkata dengan lembut, "Nanti sore Mama ada urusan. Tapi, Mama akan kembali setelah urusan Mama selesai."Dia tidak akan menginap di Taman Royal dan hanya menemani anak-anak
Pada akhirnya, Yasmin bertanya, "Apa kamu begini kepadaku karena Irene? Itu adalah keputusan ayahku. Aku sendiri juga nggak menduganya. Aku harap kamu nggak melampiaskan amarah padaku.""Kamu bilang aku melampiaskan amarah padamu?" Daniel mengerutkan alisnya dengan kesal.Yasmin menggigit bibirnya. Kalau begitu, kenapa Daniel seperti ini?Yasmin mengingat sesuatu. "Aku mau membeli makanan untuk ibuku. Apa ... kamu bisa menurunkanku di pinggir jalan?"Ibunya pasti sudah lapar.Bisa-bisanya Yasmin melupakannya begitu dia bersama anak-anak."Kenapa kamu nggak bilang apa-apa di Taman Royal?" tanya Daniel dengan ekspresi masam."Itu untuk ibuku. Apa kamu mau?" tanya Yasmin.Ekspresi Daniel tampak sangat masam. Aura menakutkannya membuat Yasmin merinding. Kemudian, Daniel berkata dengan dingin, "Berhenti."Mobil Rolls Royce itu berhenti di pinggir jalan.Yasmin turun di depan sebuah restoran.Dia berjalan masuk. Saat dia menoleh, mobil Daniel masih ada di sana. Setelah itu, Yasmin pun pergi
"Tuhan nggak peduli dengan hal-hal seperti ini," sindir Irene. Dia menatap Yasmin dengan sinis dan menginjak-injak Yasmin dengan bangga. "Kamu sudah menipu ayahku dengan berpura-pura menjadi putrinya. Kamu sudah mendapatkan banyak manfaat darinya, 'kan? Apa pun yang sudah diberikan ayahku dulu dan di surat wasiatnya menjadi nggak sah!""Kalian bermimpi!" Klara tidak mungkin akan melakukan itu."Hasil tes DNA sudah sangat jelas. Kalian nggak bisa mengelak," kata Dahlia.Yasmin berbalik. Dia menatap Andy yang berbaring di ranjang.Mungkinkah ini kesalahpahaman?Wajah Yasmin lebih mirip dengan ibunya. Bisa dikatakan dia mirip dengan Andy di beberapa tempat atau bisa dikatakan mereka cuman memiliki jiwa yang sama. Dia tidak seperti Julian dan Julius yang sama persis dengan Daniel, melihat mereka saja langsung tahu kalau mereka adalah anak kandung Daniel. Jadi, Yasmin tidak bisa membuktikan apa-apa.Namun, kenapa hati Yasmin terasa sangat perih?Dia sangat peduli pada Andy dan menyukai Andy
Klara tampak gugup. Dia tidak ingin Yasmin menandatangani kontrak itu.Kalau Yasmin menandatanganinya, mereka tidak akan memiliki apa-apa.Selain itu, menandatangani kontrak itu sama dengan mengakui kalau Yasmin dan Andy tidak mempunyai hubungan apa pun.Bagaimana mungkin mereka tidak mempunyai hubungan apa pun?Bagaimana mungkin ...?Yasmin mendekati meja, lalu mengambil dokumen tersebut.Klara baru ingin menghentikan Yasmin, tapi kemudian dia melihat Yasmin mengoyak dokumen itu."Yasmin!" Ekspresi Irene menjadi masam. "Kamu kira mengoyaknya bisa membantumu?""Aku nggak akan mengakui hasil tes DNA kalian," kata Yasmin sambil menatap Dahlia dan Irene dengan sinis."Kalaupun kamu nggak percaya pada kami, apa kamu juga nggak percaya pada Helen?" tanya Dahlia. "Klara sendiri saja nggak yakin sebenarnya kamu anak Andy atau bukan!"Pikiran Klara terasa sangat kacau. Hasil tes DNA dan ingatan masa lalunya membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih.Dia hanya pernah bersama Andy dan Jason.
Irene menyembunyikan kepanikannya.Yasmin tercengang menatap Daniel, lalu dia melihat Irene.Mereka berdua berdiri bersama dan berada di pihak yang sama.Kalau Yasmin melakukan tes DNA lagi, apa Daniel akan memanipulasi hasil tesnya untuk Irene?Helen bekerja untuk Daniel, jangan-jangan ....Kecurigaan muncul di hati Yasmin."Aku ingin memilih dokter lain dan mengawasi seluruh prosesnya." Yasmin berkata, "Kalau ... kalau hasilnya sama, aku akan menyerahkan wasiat ayahku."Maksudnya adalah dia tidak percaya pada Helen dan Daniel.Daniel menatapnya dengan ekspresi datar dan tatapan dingin.Irene merasa itu konyol, lalu dia mencoba menghentikannya dengan berkata, "Yasmin, kamu juga mencurigai Daniel? Kalau kamu mengawasi seluruh prosesnya, bisa jadi nanti kamu memanipulasi hasil tes?"Yasmin tidak merasa ada yang salah dengan ucapannya. Dia berkata, "Ini sangat penting, jadi lebih baik kita berhati-hati. Tentu saja, kalian juga boleh mencari orang untuk melihat seluruh prosesnya."Irene b