Home / Fantasi / BANGKITNYA SANG PENDAMPING TRAGIS / Bab 5 - Tiada Lagi Keterikatan

Share

Bab 5 - Tiada Lagi Keterikatan

Author: Nunaaaa
last update Last Updated: 2025-10-20 16:07:38

Begitu kata-kata itu terucap, sang lelaki tua sendiri pun merasa agak tak berdaya, lalu menggeleng pelan.

Ia sudah menjelaskan dengan begitu gamblang.

Mana mungkin masih ada orang yang mau datang ke Puncak Pedang Langit bersamanya, jatuh tenggelam dalam keterpurukan?

Semua itu ia katakan hanya untuk membuat Yun Jin menyerah.

Namun, ekspresi Yun Jin sama sekali tidak berubah. Ia maju selangkah, lalu membungkuk dalam-dalam ke arah lelaki tua itu, memberi salam bakti seorang murid kepada gurunya.

“Murida Yun Jin, memberi hormat pada Guru!”

Suara tegas Yun Jin membuat lelaki tua itu seketika tertegun.

Mulutnya terbuka, ingin mengatakan sesuatu, tetapi tak tahu harus mulai dari mana.

Ia sudah memperingatkan sejelas ini—menjadi muridnya bukan hanya tidak ada keuntungan, bahkan mungkin kelak akan terseret dalam bencana.

Masuk gerbang luar saja, masih jauh lebih baik daripada masuk ke dalam pintu gerbangnya!

Bagaimana mungkin Yun Jin…

Perasaan lelaki tua itu seketika bercampur aduk. Dengan suara tenang ia berkata, “Baiklah, jika engkau bersikeras, maka aku, Lin Ya, akan menerima engkau sebagai muridku.”

Sudahlah.

Paling tidak, sekalipun harus mengorbankan nyawanya, ia masih bisa berusaha memberi murid-muridnya sebuah jalan keluar.

“Terima kasih, Guru.” Yun Jin berdiri tegak kembali.

Baginya, sebagian besar orang di Sekte Bintang Langit hanya layak disebut menjijikkan.

Namun, lelaki tua bernama Lin Ya ini berbeda.

Keluarga Yun memiliki warisan rahasia dalam seni pembuatan arak. Di kehidupan sebelumnya, justru karena keahlian itu, Yun Jin pernah berhubungan dengan Lin Ya.

Meski tak bisa dibilang akrab, ia kadang menghadiahkan beberapa kendi arak biasa kepadanya. Bukan arak istimewa, Yun Jin pun tak pernah berharap ada balasan.

Namun kemudian—

Saat ia dibantai oleh kaum iblis, semua orang di Sekte Bintang Langit berpura-pura seolah tak terjadi apa-apa. Bahkan sang kepala sekte masih bisa duduk minum arak bersama sang Raja Iblis.

Hanya Lin Ya, dengan pedang di tangan, nekat menyerang Raja Iblis.

Tentu saja, dengan kultivasi yang telah merosot, mana mungkin ia sanggup melawannya? Pada akhirnya, ia hanya menyerahkan nyawa sia-sia.

Sebelum ajal, arwah Yun Jin melihat lelaki tua itu menoleh pada gubuk tempat ia tinggal.

Ketika itu, Lin Ya tampak diliputi keputusasaan dan kesakitan. Dengan suara lirih ia berkata, “Pada akhirnya… aku tak bisa melindungi siapa pun.”

Sesudah itu, lelaki tua itu pun memejamkan mata untuk selamanya.

Pemandangan itu terus terpatri di benak Yun Jin, membawa secercah hangat dalam hatinya.

Bagi lelaki tua itu, ia tak lebih dari kenalan biasa, hadiah arak fana pun bukan sesuatu yang berharga. Namun, Lin Ya rupanya telah menebak sesuatu, dan karena itu ia menghunus pedang menantang Raja Iblis.

Ya.

Yun Jin akhirnya sadar setelah mati—bahwa dirinya dibunuh bukan karena kebetulan. Semua itu ulah Raja Iblis yang sengaja menyebar kabar, membuat lawan-lawannya di dunia iblis salah sangka, mengira dirinya adalah Yan Danxia, lalu datang untuk menghabisinya.

Raja Iblis pun mendapat dua keuntungan sekaligus: di satu sisi menyingkirkan Yun Jin yang dianggap membuat Yan Danxia bersedih, di sisi lain juga memutus kekuatan lawannya.

Adapun nyawa seorang pelayan, siapa yang peduli?

Tidak.

Lin Ya peduli.

Maka, sekalipun tahu itu berarti mati, ia tetap mengayunkan pedang ke arah Raja Iblis.

Lelaki tua semacam itu—dalam kehidupan kali ini, pantas menerima satu panggilan “Guru” darinya.

Di kehidupan sebelumnya, para murid Lin Ya semuanya terbunuh, dan ia sendiri pun kehilangan semangat untuk bertahan hidup.

Namun kali ini—

Yun Jin berniat mengubah segalanya.

Ia maju, berdiri tenang di sisi Lin Ya.

Di atas panggung tinggi, Zhao Wuji menyipitkan mata. Senyum mengejek melintas di sudut bibirnya.

Memilih Puncak Pedang Langit?

Hah, kebetulan sekali.

Lin Ya adalah orang yang sangat ia benci, Yun Jin pun membuatnya muak. Keduanya bisa disingkirkan sekaligus nanti.

“Xiao Jin!” Yan Danxia melihat hal itu, panik. “Kau tidak dengar, ya? Tiga bulan lagi, jabatan Kepala Puncak Pedang Langit akan diganti! Kau tidak boleh hanya karena bersikeras melawan aku, lalu pergi ke tempat yang tak punya masa depan!”

Yan Danxia mendesah, “Kita ini saudari terbaik! Mana boleh berpisah begini? Bukankah kita sudah berjanji? Kau jadi pelayanku, aku bawakanmu masuk sekte. Di mata orang lain, kita memang tuan dan pelayan, tapi sesungguhnya kita tetaplah saudari!”

Ia bahkan menoleh memohon pada sang kepala sekte. “Guru Besar, kumohon, jangan pisahkan aku dan Xiao Jin! Aku tidak sanggup melihatnya memilih jalan yang salah!”

Matanya berkaca-kaca, membuat Ruan Jun seketika iba. Ia menatap Yun Jin dengan marah, “Kau begitu kurang ajar! Adik junior selalu membelamu, tapi kau justru tak tahu terima kasih!”

“Jangan berkata begitu, Kakak Senior.” Yan Danxia buru-buru menimpali. “Di Keluarga Yun, aku hanya anak yatim piatu. Meski mereka bilang menampungku, sesungguhnya aku diperlakukan seperti pelayan. Sekarang ingin Xiao Jin jadi pelayanku, tentu saja ia sulit menerima perbedaan itu. Tapi dengan akar roh lima elemen, mustahil ia bisa masuk ke dalam sekte. Hanya dengan cara ini ia punya kesempatan.”

Ia menatap Yun Jin penuh ketulusan. “Xiao Jin, jangan khawatir. Apa pun yang kumiliki, pasti akan kubagi untukmu. Kumohon, jangan lagi bersikeras melawan, ya?”

Yun Jin belum memberi jawaban, tetapi Ruan Jun sudah tampak sangat tersentuh. “Adik junior, dia sekejam ini padamu, tapi kau masih begitu baik! Betapa mulianya hatimu.”

“Meski Keluarga Yun memperlakukanku tak adil, mereka tetap menampungku,” Yan Danxia menambahkan dengan penuh keyakinan. “Aku dan Xiao Jin tumbuh besar bersama. Aku tidak akan meninggalkannya!”

Zhao Wuji pun tergerak mendengarnya. Ia menatap Yun Jin dengan dingin. “Meski sikapmu kasar dan menjengkelkan, kau beruntung memiliki seorang saudari yang baik. Karena Danxia memohon, aku akan memberimu kesempatan lain. Selama kau tetap mendampinginya, aku akan memberimu masa depan.”

Mendengar itu, wajah Yan Danxia berseri. “Terima kasih, Guru Besar!”

Zhao Wuji mengangguk puas, lalu berkata dengan wajar, “Yun Jin, lekas ucapkan terima kasih pada Danxia!”

“Xiao Jin, akhirnya kita tidak perlu berpisah,” ucap Yan Danxia dengan gembira.

Namun Yun Jin hanya tersenyum dingin melihat sandiwara ini.

Ia mengangkat tangan, perlahan bertepuk. “Bagus sekali. Benar-benar luar biasa.”

Wajah Yan Danxia menegang. “Xiao Jin, apa maksudmu?”

“Yan Danxia,” Yun Jin tersenyum tipis. “Kau bilang Keluarga Yun memperlakukanmu tidak baik, hanya menjadikanmu pelayan. Apakah kau tahu, apa saja yang harus dilakukan seorang pelayan sejati?”

Wajah Yan Danxia sedikit berubah. “Xiao Jin, untuk apa kau mengungkit itu?”

“Dulu, kala perang berkecamuk, kau hanyalah seorang yatim piatu. Ayahku yang berhati baik menampungmu. Bertahun-tahun lamanya, engkau diperlakukan seperti anak sendiri. Kini, kau justru melontarkan kata-kata seperti itu.” Ekspresi Yun Jin tanpa perasaan. “Kalau memang merasa hidupmu di Keluarga Yun penuh penderitaan, beranikah kau tunjukkan tanganmu? Mari kita lihat, apakah tanganmu kasar seperti pelayan, atau halus bak seorang putri bangsawan?”

Yan Danxia tersentak, spontan menyembunyikan tangannya di belakang.

Ia memaksakan senyum. “Xiao Jin, untuk apa kau membahas ini…”

Yun Jin tak peduli. Ia menghadapi kerumunan dan berkata lantang, “Kalau bukan karena ayahku yang menyelamatkannya, Yan Danxia sudah lama mati, tak mungkin bisa berdiri di sini dan memutarbalikkan fakta. Selama ini, ia diperlakukan bak putri kesayangan. Kalaupun benar dijadikan pelayan, bukankah itu seharusnya jadi balas budi atas nyawanya yang diselamatkan?

Namun sekarang, hanya karena ia memiliki akar roh langit, ia merasa tinggi, lalu menganggap Keluarga Yun merugikannya. Baiklah! Mulai sekarang, aku tak ingin apa pun darinya. Aku hanya ingin semua orang menjadi saksi—mulai hari ini, antara aku, Yun Jin, dan Yan Danxia, tiada lagi keterikatan. Jalan kita terpisah, bahkan jika bertemu, tak perlu lagi saling menyapa!”

Wajah Yun Jin dingin. Ia mengangkat tangan, menyalurkan satu serangan energi ke gelang di pergelangan tangan Yan Danxia.

Gelang itu hancur seketika.

“Gelang ini dulu sepasang. Satu kupakai, satu lagi kau kenakan. Waktu itu kita bersumpah jadi saudari seumur hidup.” Suara Yun Jin membeku. “Namun sekarang, gelang itu tidak pantas lagi ada padamu. Hubungan kita pun berakhir di sini.”

Setelah berkata demikian, Yun Jin menanggalkan gelangnya sendiri, lalu melemparkan ke tanah.

Gelang itu pecah berkeping-keping.

Entah mengapa, hati Yan Danxia mendadak bergetar hebat.

---

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • BANGKITNYA SANG PENDAMPING TRAGIS   Bab 5 - Tiada Lagi Keterikatan

    Begitu kata-kata itu terucap, sang lelaki tua sendiri pun merasa agak tak berdaya, lalu menggeleng pelan.Ia sudah menjelaskan dengan begitu gamblang.Mana mungkin masih ada orang yang mau datang ke Puncak Pedang Langit bersamanya, jatuh tenggelam dalam keterpurukan?Semua itu ia katakan hanya untuk membuat Yun Jin menyerah.Namun, ekspresi Yun Jin sama sekali tidak berubah. Ia maju selangkah, lalu membungkuk dalam-dalam ke arah lelaki tua itu, memberi salam bakti seorang murid kepada gurunya.“Murida Yun Jin, memberi hormat pada Guru!”Suara tegas Yun Jin membuat lelaki tua itu seketika tertegun.Mulutnya terbuka, ingin mengatakan sesuatu, tetapi tak tahu harus mulai dari mana.Ia sudah memperingatkan sejelas ini—menjadi muridnya bukan hanya tidak ada keuntungan, bahkan mungkin kelak akan terseret dalam bencana.Masuk gerbang luar saja, masih jauh lebih baik daripada masuk ke dalam pintu gerbangnya!Bagaimana mungkin Yun Jin…Perasaan lelaki tua itu seketika bercampur aduk. Dengan su

  • BANGKITNYA SANG PENDAMPING TRAGIS   Bab 4 - Apakah Ini Sulit?

    “Nilai emosi +50!”Dada Ruan Jun naik turun karena amarahnya. “Meskipun Xuan Jue hanyalah sebuah teknik dasar, bagi seorang murid yang belum pernah bersentuhan dengan latihan pengendalian qi, untuk dapat menembus pintu masuk, cepatnya butuh beberapa hari, lambatnya bahkan berbulan-bulan. Sama sekali tidak Sikap Buruk, Diusir dari Sekte Tianxin itu! Apalagi dengan bakatmu yang rendah, ditambah sifat malasmu yang tak tertolong. Jika kau benar-benar bisa berlatih hingga menghasilkan aliran qi, lebih baik aku menabrakkan kepalaku ke pilar ini hingga mati!”“Kalau begitu, Ruan Shixiong, ucapanmu membuatku jadi semakin menantikan hasilnya.” Yun Jin tersenyum manis padanya.“Kau menantikan apa? Jangan-jangan kau masih mengira—” Ruan Jun baru saja hendak mengejek.Namun Yun Jin tiba-tiba meraup segenggam besar biji kuaci, lalu semuanya dimasukkan sekaligus ke dalam mulutnya.Bagaimana harus menjelaskannya…Setelah teknik itu disederhanakan, semakin banyak ia makan, semakin deras pula aliran e

  • BANGKITNYA SANG PENDAMPING TRAGIS   Bab 3 - Sikap Buruk, Diusir dari Sekte Tianxing

    “Nilai emosi +5.”“Nilai emosi +1.”“Nilai emosi +2.”Dalam benak Yun Jin, terdengar notifikasi bahwa nilai emosinya mulai masuk satu per satu.Yun Jin tertegun.Apa yang baru saja ia lakukan? Mengapa sudah mendapatkan nilai emosi?Ah, tidak penting. Yang utama sekarang adalah melanjutkan pencarian makanan.Di sisi lain, Zhao Wuji yang sempat menyumbang beberapa poin emosi pada Yun Jin, kini alisnya mengernyit tajam.Karena Yun Jin datang bersama Ye Danxia, ia masih agak mengingat gadis itu.Jika tidak salah, hubungan keduanya cukup baik.Namun, Yun Jin hanyalah seorang dengan akar roh terburuk, Lima Akar Roh. Dari tampak luar pun, ia seolah agak dungu. Orang semacam ini, meski demi menjaga wajah Ye Danxia, tetap mustahil diterima masuk sekte.Nanti ketika Yun Jin gagal, ia bahkan harus menenangkan Ye Danxia.Saat ia tengah berpikir demikian—Tiba-tiba Yun Jin bergerak.Zhao Wuji sempat mengira Yun Jin akhirnya akan duduk bersila sesuai petunjuk dalam buku, hingga ia tidak sadar telah

  • BANGKITNYA SANG PENDAMPING TRAGIS   Bab 2 - Sistem Penyederhanaan Super

    Ye Danxia menarik napas panjang, lalu menggertakkan giginya. “Sudahlah, bagaimanapun juga kita tumbuh besar bersama. Aku tahu ucapanmu barusan hanya emosi sesaat. Kali ini, aku tidak akan mempermasalahkannya.”Tatapannya kemudian melirik cincin di tangan Yun Jin. “Aku masih mau membantumu, tapi… kau harus memberiku sesuatu sebagai imbalan. Cincin di tanganmu itu, aku sangat menyukainya. Bagaimana kalau kau memberikannya padaku?”Cincin itu tampak biasa-biasa saja. Namun entah mengapa, Ye Danxia merasakan dorongan kuat untuk memilikinya. Ia percaya pada instingnya.Cincin ini, harus ia dapatkan.Yun Jin sekilas menatapnya.Ye Danxia menjadi tidak sabar. “Bagaimana? Kau sudah memikirkannya atau belum?”Sudut bibir Yun Jin terangkat, suaranya dingin tanpa emosi. “Niat baikmu, aku terima. Tapi, tidak perlu.”“Kau benar-benar tidak tahu berterima kasih!” Ye Danxia sampai melompat marah.“Benar. Jadi, kau boleh pergi.” Yun Jin langsung menjawab tanpa ragu, lalu berbalik meninggalkannya.Ye

  • BANGKITNYA SANG PENDAMPING TRAGIS   Bab 1 - Akar Roh Surga dan Akar Roh Lima Unsur

    Sekte Tianxing.Lima tahun sekali, sekte ini mengadakan perekrutan murid baru.Lapangan luas penuh sesak oleh para calon murid yang berdiri berbaris rapi.Di tengah kerumunan, Yun Jin berdiri dengan wajah tanpa ekspresi.Beribu tahun? Atau puluhan ribu tahun?Segala yang terjadi kala itu telah lama berlalu, namun pada hari ini, semua kenangan itu kembali jelas tergambar dalam benaknya.“Xiao Jin.”Suara penuh kekhawatiran terdengar memanggilnya.Yun Jin menoleh ke samping. Bibirnya perlahan melengkung membentuk senyum tipis.Ye Danxia. Sudah lama sekali.“Xiao Jin,” Ye Danxia menatapnya dengan cemas. “Pada uji pertama barusan, aku diuji memiliki Akar Roh Surga, sedangkan kau hanya Akar Roh Lima Unsur—yang paling rendah. Dengan begini, mustahil kau bisa lolos tes masuk sekte.”“Oh?” Yun Jin menanggapi dengan datar. “Lalu, apa saranmu?”Mata Ye Danxia berkilat. Senyum tipis tersungging di wajahnya.“Tadi kau juga melihat, bakatku cukup tinggi. Setelah hasil tes keluar, kalau bukan karen

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status