Share

BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)
BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)
Author: yusna firdaus

Bab 1 - Kenaikan Agora

Author: yusna firdaus
last update Huling Na-update: 2024-07-05 01:36:54

Kenaikan Agora

Di kesunyian hutan yang di terangi akan cahaya rembulan, terdapat seekor burung hantu yang tengah menikmati tenangnya suasana malam, namun ketenangan burung tersebut seketika terganggu, akibat ada nya suara bising dari rumput yang bergoyang, yang mana itu tercipta dari Langkah kaki para pasukan tentara yang sedang berlari seolah sedang melakukan pengejaran.

“kejar ... jangan biarkan dia lolos,” ucap salah seorang tentara tersebut memberikan perintah kepada para pasukannya.

“ingat… tuan meminta kita untuk tidak membiarkan anak itu hidup,"seru salah satu dari mereka yang masih berlari

Hingga tak lama kemudian, tepat disaat mereka sudah melihat keberadaan target nya, yang nyatanya juga merupakan seorang prajurit seperti mereka, dengan segera mereka pun langsung meluncurkan beberapa serangan menggunakan senjata lasernya,

Dimana ketika beberapa serangan tersebut mengarah kepadanya, targetnya itu berusaha menghindarinya dengan berlari zig-zag melompat-lompat seolah sedang melangkah di udara,

“hei dia melakukan weav, luncurkan lebih banyak serangan”. Ucap salah satu dari mereka,

namun disaat ada salah satu laser yang mengarah kepada bayi di tangannya, pria itu pun dengan segera membalikan tubuhnya sehingga serangan tersebut, langsung melubangi bagian tubuhnya.

Dan dengan begitulah, dia pun akhirnya terjatuh dari ketinggian tebing air terjun, sementara karena merasa yakin jika mereka telah berhasil menjalankan tugasnya, seseorang yang memimpin pasukan itu pun berkata “katakan kepada tuan, kalau kita telah berhasil menjalan kan perintahnya”

Akan tetapi tanpa mereka sadari, ternyata disaat pria itu terjatuh, tepatnya di tengah kesadarannya yang mulai meghilang dia masih sempat melempar bayi tersebut hingga tersangkut di sebuah pohon yang tumbuh di dinding tebing,

Oleh sebab itulah di keesokan pagi nya, sang bayi akhirnya di temukan oleh sekelompok petani yang ingin memulai beraktivitas,

“hei ada sesuatu di atas” ucap salah satu petani yang melihat adanya sebuah kain tersangkut di atas pohon, bahkan rasa penasaran para petani itu semakin bertambah di kala kain yang mereka lihat mulai bergerak

“itu bergerak, coba periksa”

Hingga tak lama berselang, dikala salah satu dari mereka sampai ke pohon itu, diapun langsung berteriak,

“ada bayi”, bayi nya masih hidup”

Mendengar kabar tersebut, seorang petani Wanita Bernama Ratih, langsung berteriak meminta untuk segera membawa bayi itu turun dari sana,

Dan ketika sang bayi sudah berhasil di evakuasi, Ratih pun berkata, “kenapa bayi ini ada di atas pohon ya, apa yang terjadi sama mahkluk yang tidak berdosa ini”

“mungkin bayi ini adalah Azzar (sang penyelamat)” ucap salah satu dari mereka

“husshh, ga mungkin, para Agastya (peramal) bilang kalau Azzar baru akan tiba 20 hingga 30 tahun lagi” bantah ratih yang skeptis dengan adanya sebuah ramalan. Kemudian Ratih pun kembali mengatakan

“kalau kalian mengizinkan boleh ga aku merawat bayi ini”, sudah 10 tahun saya dan Aji belum di karuniai anak,”

“apa suami mu si Aji akan terima sama kehadiran bayi itu” jawab salah seorang petani disana

“pasti, dia pasti mau” dengan sangat yakin Ratih pun mengatakan hal tersebut,

“yaudah, tapi kamu minta persetujuan dulu sama Khalif (Pemimpin desa)”

“baik, itu bukan hal yang sulit”, ucap Ratih sambil tersenyum menatap wajah mungil yang ada dihadapan nya

***

Di tempat yang berbeda di sebuah kota Bernama Batavara, kota megah yang di huni oleh ras benama Moor, tengah disibukan dengan adanya sebuah upacara pelantikan untuk menyambut pemimpin mereka yang baru, yaitu Agora.

Dan karena Agora ini di kenal sebagai pemimpin yang sangat tegas, para warga disana khususnya ras Moor, begitu sangat antusias menyambut masa kepemimpinan nya,

Sementara itu tepat di dalam istana kota, seorang penasehat Bernama Barwah, datang menghampiri Agora untuk memintanya agar segera bersiap

“maaf tuan, sekarang sudah waktunya”, semua orang sudah menanti kehadiran tuan”

“baik, tapi sebelum upacara pelantikan di mulai, panggil para kecoak di desa Raksa untuk datang kesini, saya ingin mereka tau, siapa tuan mereka yang baru”

“laksanakan tuan” ucap Barwah sambil menundukan kepalanya

Sementara itu di desa Raksa tepatnya di rumah sang Khalif yang Bernama Narsik, terlihat lah Ratih yang baru saja tiba disana bersama dengan Aji serta juga para petani lain nya

“Pak Narsik… pak Narsik…”, ucap salah satu petani yang berteriak memanggil Sang khalif

“iyaa,.. ada apa?” jawab sang Khalif tersebut seraya keluar dari rumahnya.

“ini pak, kami menemukan adanya bayi di bukit air terjun, dan bayi ini masih dalam keadaan hidup, namun Ratih Bersama Aji bermaksud ingin merawat anak ini, gimana menurut bapak?”

“coba perlihatkan bayi nya”

Mendengar permintaan tersebut, Ratih langsung menghampiri sang Khalif untuk menunjukan bayi yang ada ditangan nya, sehingga setelah melihat rupa dari bayi tersebut, sang khalif langsung tersenyum sambil mengatakan,

“darah biru”

Mendengar ucapan itu, Ratih yang bingung pun bertanya, “apa maksud nya tuan”

“tidak ada, rawat dia dengan baik Ratih”

Setelah mengatakan hal tersebut, dari kejauhan terlihatlah seseorang yang berteriak meminta mereka semua agar segera datang ke kota untuk menghadiri pelantikan Tuan baru mereka yaitu Agora

“pak Narsik, Para petinggi Batavara meminta kita semua untuk datang ke acara pelantika”

Mendengar kabar tersebut sang Khalif meminta mereka semua untuk datang ke kota, namun tidak dengan Ratih,

“ayok semua nya segera bergegas, kumpulkan semua orang, kita hadiri acara pelantikan tuan Agora,”

“Untuk mu Ratih, kau diam saja dirumah, beri asupan anak itu, aku yakin sepanjang malam dia belum makan apa-apa”

“baik tuan” ucap Ratih yang kemudian langsung berjalan menuju kediamannya.

Tak lama kemudian ketika para petani dari desa Raksa sudah mulai berkumpul, mereka pun langsung bergegas menuju ke istana kota Batavara, tetapi setibanya disana, keberadaan mereka malah di asingkan oleh penghuni kota yang tak lain adalah ras Moor,

Bahkan nyatanya, ras Moor ini memang selalu mendiskriminasi para petani tersebut termasuk juga sang khalif,

“hei lihat, mau apa itu kaum shod kesini”

“awas kalau ada dari kalian yang menyentuh salah satu dari mereka, kalian harus membersihkan diri selama 7 hari”

“shod, tuan Agora gak akan pernah menganggap keberadaan kalian, jadi mendingan kalian pulang aja sana”

Beragam cacian yang di lontarkan oleh ras Moor, membuat para petani tersebut hanya bisa berjalan menundukan kepalanya, namun disaat ada salah satu penduduk kota yang ingin menyerang mereka dengan sebuah tongkat, serangan tersebut langsung di halau oleh jendral pasukan khusus Batavara, yang Bernama Kabiri

“berhentilah mendiskriminasi mereka, kedatangan mereka kesini adalah permintaan dari tuan Agora, jadi jika ada dari kalian semua yang menentang keberadaan mereka, berarti kalian juga menentang perintah tuan Agora”

Mendengar pernyataan tersebut, mereka semua pun langsung terdiam, sehingga Kabiri sang jenderal perang, kembali mengatakan, “tenang Khalif, kamu dan orang orang mu dalam perlindungan ku, sekarang ayok kita ke istana kota”ucap Kabiri sambil mengangkat salah satu tangannya seolah mempersilahkan para petani tersbut untuk segera melangkah.

Tak lama berselang ketika mereka semua tiba di depan istana kota, upacara pelantikan pun di mulai, yang mana Upacara tersebut di selenggarakan begitu megah, ratusan tentara berdiri memegang senjata, membuat barisan yang begitu indah, dimana ketika salah satu tentara berteriak menyebut nama Agora, mereka semua langsung berdiri menyambut hadir nya Tuan baru mereka.

Setelah irama musik penyambutan selesai dimainkan, Agora yang sudah berdiri di hadapan seluru warga nya pun, akhirnya mulai berbicara,

“teruntuk kalian khususnya dari ras Moor, berbahagailah! Karena mulai detik ini hidup kalian akan sejahtera”

“dibawah kepemimpinan ku, yaitu Agora putra dari Argantara, Batavara akan menduduki semua wilayah, dan seluruh umat manusia akan tunduk kepada ras Moor”

“dan teruntuk kalian kaum Shod, selalu tundukan kepala kalian ketika berhadapan langsung dengan ras Moor, kalian harus patuh dengan apa yang di perintahkan oleh mereka semua, dan ingat, kalian dilahirkan untuk menjadi budak kami, dan jangan pernah terbesit di benak kalian kalau kalian bisa hidup berdampingan dengan ras Moor.”

Mendengar apa yang pemimpin mereka katakan, seluruh masyarakat khususnya ras Moor, merasa sangat Bahagia, namun tidak dengan para petani termasuk sang khalif hanya bisa pasrah dengan takdir di kehidupan mereka.

***

yusna firdaus

Pada Bab 1 ini, saya akan memperkenalkan kalian sebuah wilayah beserta karakter nya, yaitu Kota Batavara, wilayah yang akan memiliki Kaisar baru bernama Agora, kemudian ada penasihatnya bernama Barwah, serta Jendral Perang yang sangat kuat yaitu Kabiri sementara di luar kota Batavara yang juga masih sebagian dari wilayahnya ada sebuah desa bernama Raksa, desa yang di huni oleh kaum petani, dan karakter pentingnya adalah sang Khalif (Narsik) serta sepasang suami istri yaitu Aji dan Ratih

| Like
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 28 - Agora dan Alkimi

    "Kemudian bersamaan dengan terlahirnya putra dari Aglaiya, perang besar pun akhirnya terjadi! dimana dalam perang tersebut, Aglaiya yang baru saja melahirkan putranya malah mendapati kematiannya, karena pada saat itu, di dalam kondisi tubuh yang masih lemah setelah melahirkan, Ratu Aglaiya malah ikut serta dalam perang tersebut, sehingga hal itu akhir nya di manfaat kan oleh Agora, yaitu dengan menyerang langsung Aglaiya dan membunuhnya begitu saja,""sedangkan Kaisar kami yaitu Haidar yang kala itu melihat istrinya tewas di depan matanya, seketika menjadi tidak berdaya, oleh sebab itulah, Agora pun kembali memanfaatkan moment tersebut dengan langsung menyerangnya hingga membuat Kaisar Haidar tergeletak tidak sadarkan diri, Bahkan setelah berhasil memenangkan perang besar itu, tanpa segan Agora membunuh seluruh warga kami di Kadiparta termasuk juga putra dari Aglaiya yang merupakan keponakannya sendiri.""dan karena saat itu aku sempat melihat jika Kaisar Haidar telah di bawa oleh ten

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 27 - Asal Usul Agora

    Sementara itu,"Selamat datang di perpustakaan Imlardis Narsik," ucap Elios yang baru saja masuk ke dalam sebuah ruangan,dan melihat begitu banyaknya buku serta juga artefak-artefak kuno yang berada di sana, sang Khalif pun merasa sangat terpukau, namun belum sempat mengungkapkannya kepada Elios, muncul lah salah satu peri yang memanggil Elios, kemudian memberikan informasi dengan mengatakan, "tuan Elios, salah satu bangsa manusia yang merupakan seorang anak kecil , terjatuh dan tidak sadarkan diri,""siapa?" tanya Elios yang terkejut mendengarnya,"Yura tuan,"dan mendengar hal tersebut, sontak Khalif pun merasa sangat terkejut, oleh sebab itulah, dengan penuh rasa khawatir dia langsung bertanya, "apa yang terjadi tuan? ada apa dengan Yura?""ayo kita kesana," ucap Elios yang langsung bergegas ingin menghampiri Yura,***di lain sisi, tepat di istana Batavara,"tuan ku Agora, aku memiliki saran lain untuk mu," ucap Fabiac yang kala itu masih bersama dengan Agora,"katakan Fabiac, apa

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 26 - Valinor

    dan dengan adanya perintah yang di berikan oleh Agora, Kabiri akhirnya bergegas menuju ke Desa Raksa, di mana kepergian nya tersebut, ternyata akan di dampingi oleh beberapa pasukan Alkimi yang memang sengaja di minta oleh Fabiac, namun dengan adanya keberadaan Alkimi bersamanya, Kabiri pun terasa sangat tidak menyukainya, bahkan dia sempat meminta kepada Agora agar tidak menyertakan Alkimi di dalam tugasnya, "Tuan ku Agora, ada apa dengan para penyihir ini? kenapa kau mengirim mereka untuk ikut dalam tugas ku?" "maaf paman ku Kabiri, lebih baik kau jangan mengajukan pertanyaan! cukup jalankan saja perintah yang telah aku berikan!" ucap Agora dan karena tidak bisa membantah perintah tersebut, Kabiri akhirnya memutuskan untuk menjalankan tugasnya, yaitu pergi menuju ke desa Raksa, akan tetapi belum sampai keluar dari ruangan itu, Agora pun kembali memanggilnya, "Kabiri, aku masih sangat ingat dengan sumpah yang kau ucapkan! jadi jangan pernah mengkhianati diri mu sendiri dengan mel

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 25 - Agastya Terancam

    di ruang tahanan Batavara,"tuan ku Haidar," ucap Artemi yang berusaha bangkit memanggil haidar,"Ada apa Artemi?""bagaimana cara mu membawa adik ku tinggal di Desa Raksa?""aku membawa adik mu beberapa bulan setelah kematian Ibu Ratu Freey, dimana pada saat itu, tepatnya ketika Tuan Argantara mengidap penyakit yang sulit untuk di sembuhkan, beliau sempat meminta kepada ku untuk membawa adik mu pergi ke desa Raksa,""kenapa tuan Argantara memberikan mu perintah itu?""aku tidak tau pasti apa alasannya, tetapi aku yakin jika tuan Argantara telah melihat sesuatu di dalam diri adik mu,""kemampuan Kaisar Argantara memang tidak dapat di ragukan, beliau mungkin telah mengetahui, jika adik ku lah satu satu Agastya yang dapat membaca 5 buku kuno, di mana salah satu pada buku tersebut, terdapat sebuah peta yang menunjukan jalan menuju ke Dunia Bawah,"mendengar pernyataan yang Artemi katakan, dengan wajah yang terkejut Haidar pun bertanya, "maksud mu? adik mu memiliki kitab untuk pembangkita

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 24 - Imlardis

    setelah selesai melakukan pertemuan dengan para petinggi wilayah dan juga Ratu Loria, Argantara yang kala itu sedang menyediri, dia pun di hampiri oleh Varnir,"Argantara, aku mengerti apa yang kau pikirkan," ucap sang Kaisar Celestia itu, yang datang menghampirinya, lalu sambil menepuk pundak Argantara Varnir kembali berkata, "kau adalah seorang pemimpin, ambil lah keputusan yang menurut mu itu adalah keputusan yang terbaik!""kali ini aku benar-benar dilema tuan! di sini aku tidak ingin jika umat manusia terancam akan kehadiran Lucifer, namun di lain sisi aku tidak ingin mengecewakan putri mu,""putri ku adalah gadis terbaik yang pernah ada, aku mendidik dan membesarkan nya dengan penuh cinta, maka berbicara lah dengan nya menggunakan cinta, aku yakin dia akan mengerti!". "dan Argantara, aku juga yakin jika keputusan ku memberikan tangan putri mu juga bukan lah keputusan yang salah, jadi aku moho, jangan buat aku kecewa dengan diri ku sendiri!" ucap sang Kaisar Celestia tersebut sera

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 23 - Sang Raja Iblis

    Dan dengan menunggangi appaloosa pemberian dari Ratu Loria, Argantara pun akhirnya tiba di Imlardis, begitu pula dengan Alice serta pengikutnya yang menggunakan kuda yang serupa, dimana kedatangan Argantara saat itupun langsung di sambut baik oleh bangsa elves,"Selamat datang tuan Argantara, Ratu Loria telah menanti kehadiran mu,""Terimakasih Elios, senang bertemu kembali dengan mu," ucap Argantara yang menyapa salah satu peri disana,"Mari tuan, Aku akan membawa mu ke tempat dimana semuanya telah berkumpul," jawab Elios,Dan singkat cerita, ketika Argantara sudah tiba di tempat pertemuan dan berkumpul dengan ke 4 kaisar dari 4 wilayah yang telah di sebutkan oleh Alice, dia pun seketika di kejutkan dengan adanya kehadiran ras dwarf (kurcaci), dan juga ras treant (pohon), yang nyatanya juga di undang oleh Ratu Loria.namun di tengah kebingunga yang saat itu sedang dia rasakan, Ratu Loria pun muncul kemudian menyambut kedatangan mereka dengan berkata, "selamat datang di Imlardis, terim

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status