Share

Bab 4 - Darah Biru

Author: yusna firdaus
last update Last Updated: 2024-07-17 02:56:31

“hei nak, tadi kamu bilang, kamu putra dari seorang petani?”

“iya kek,” jawab Yura sambil terus mengusap kepala serigala besar yang ada di hadapannya,

“apa ayah kamu lahir dan besar di desa Raksa”?

“setahu aku iya kek”

Mendengar jawaban tersebut, pria tua itu mulai berpikir jika orang tua Yura, adalah keturunan dari bangsawan yang sedang menyamar di desa Raksa, namun terlepas dari hal itu, dia pun lebih memutuskan untuk kembali bertanya,

“nak, apakah kamu sadar, cara bagaimana kamu menjinakkan serigala yang ada di hadapanmu itu?”

“tidak kek, Cuma yang aku rasakan saat menatap mata serigala ini, aku mempunyai keinginan untuk bisa berteman dengannya,”

Setelah mengatakan hal itu, Yura mencoba berbicara dengan serigala yang ada di hadapannya, “hei, untuk sekarang kamu boleh pergi, tapi besok aku akan kesini lagi, dan kamu harus memperbolehkan aku untuk menunggangi kamu ya,”

Dan seakan mengerti dengan apa yang di katakan oleh Yura, serigala tersebut pun akhirnya bergegas pergi dari hadapan mereka,

lalu tak lama setelahnya, Yura yang merasa penasaran dengan tombak yang seketika muncul di genggaman pria tua itu, dia pun langsung mempertanyakan nya, “kek, barusan aku liat kakek tiba-tiba mengeluarkan cahaya berupa tombak, itu hebat sekali kek, bagaimana kakek melakukannya?”

“kamu ingin tau bagaimana aku melakukannya?”

“iya kek,”

“aku akan menunjukkannya kepadamu, bahkan bukan hanya tombak, aku juga bisa menunjukan sesuatu yang lebih hebat, tetapi sebelum itu dilakukan, aku ingin bertemu dengan orang tuamu terlebih dahulu, bisa kamu turuti kemauan ku?”

“baik kek, ayo kita ke desa ku,” ujar Yura, dengan sangat polos nya.

***

Di lain sisi tepat di istana kota, tuan Agora yang sedang duduk Bersama dengan bangsa Alkimi, mulai memerintahkan beberapa prajuritnya untuk segera membawa ke-15 wanita dari desa raksa, untuk datang ke hadapannya, agar dia, bisa persembahkan langsung kepada tamu mereka, yaitu bangsa Alkimi,

Sehingga dengan adanya jamuan tersebut, pemimpin dari Alkimi yang Bernama Fabiac,mengucapkan rasa terimakasih nya kepada Agora, “tuan Agora, terimakasih banyak atas jamuan yang engkau persembahkan, kami sangat menghargainya,”

“sama-sama fabiac, namun sebelum kalian semua menikmati persembahan yang aku berikan, aku ingin kalian melakukan sesuatu untuk ku, bukan kah itu tujuan kedatangan kalian kesini?”

“oh tentu tuanku, katakan! Apa yang bisa saya lakukan?” ucap Fabiac sambil menundukkan kepalanya,

“aku ingin kalian membawa Artemi ke hadapan ku,”

“artemi? satu satunya bangsa Agastya yang sulit untuk di atur, tetapi tenang tuanku permintaanmu adalah perintah yang tidak akan saya tolak,” ucap fabiac sambil memancarkan senyuman di wajahnya,

“bagus, lalu kapan kau akan membawanya?”

“malam ini!” dengan sangat yakin fabiac pun mengatakan hal tersebut,

Dan tak lama berselang tepat nya ketika para prajurit Agora datang dengan membawa ke-15 wanita dari Raksa, Agora pun langsung berdiri kemudian mengatakan,

“untuk kalian bangsa Alkimi, selamat menikmati jamuan yang Batavara sajikan, dan kau Fabiac, selamat bersenang-senang,”

“terimakasih Tuan Agora,”

Lalu setelah beranjak dari ruangan itu, Agora pun langsung menghampiri penasihatnya, kemudian mengatakan“barwah, ayo kita buat pertemuan kecil dengan teman lama kita di ruang tahanan,” 

“mari tuan,”

***

Sementara itu, setelah mengetahui jika putranya kini sedang berada di pedalaman hutan, Ratih dengan ditemani oleh sang Khalif, mencoba untuk keluar desa dan masuk kedalam hutan untuk mencari keberadaan Yura, namun seketika Langkah mereka terhenti setelah melihat adanya sebuah topeng yang tergeletak di bawah tanah, 

Sehingga di saat Khalif meraih topeng tersebut dari hadapannya, seketika ada seseorang yang berlari dengan sangat cepat, yang kemudian langsung merampas topeng itu dari tangannya, Namun karena per gerakannya secepat bak cahaya, sang khalif tidak dapat mengetahui akan siapa yang telah mengambilnya, sedangkan Ratih hanya dapat terdiam melihat kejadian tersebut didepan matanya,

“tadi itu apa tuan?” tanya Ratih dengan raut wajah yang sangat bingung

“kamu merasakannya juga Ratih?”

“iya tuan, seperti ada yang berlari,,, hei tuan, topeng yang barusan tuan ambil menghilang?”

“iyaa, tadi ada sesuatu yang bergerak cepat mengambil topeng nya,” ucap sang Khalif dengan penuh keheranan,

Sedangkan di lain sisi,

di dalam perjalanan menuju ke desanya, Yura yang teringat akan ucapan sang khalif kepadanya pada malam tadi, dia pun langsung mengatakan,

“oh iya kek, tapi kakek sepertinya hanya bisa bertemu dengan ibu ku”

“memang kemana ayahmu?

“semalam tuan Narsik berkata, kalau 5 tahun yang lalu ayah beserta beberapa petani lainnya telah di bawa oleh para tentara Batavara, katanya sih disana ayah di jadikan geladiator, dan sampai sekarang ayah belum kembali pulang,”

“geladiator?? apa hal seperti itu sering terjadi disana?” ujar sang kakek yang kembali mengajukan pertanyaannya,

“tidak si, Cuma baru kemarin ini pasukan mereka datang lagi untuk mengambil 15 wanita muda, aku tidak mengerti untuk apa, tapi yang aku rasakan sepertinya hal itu sangat buruk,”

“iya itu sangat buruk,” ucap pria tua tersebut sambil menutup wajahnya menggunakan selendang yang menyatu dengan bajunya,

“loh kek, kenapa wajahmu di tutup?”

“tidak apa apa, ayo per cepat langkahmu nak,”

***

Kembali kepada Agora,

setiba nya dia di tempat tujuannya, dia pun langsung menghampiri seorang tahanan bernama Haidar, yaitu sosok kaisar yang memimpin di wilayah Kadiparta, dan didalam keadaan tangan serta kakinya yang telah terbelenggu menggunakan rantai beraliran listrik,  Haidar pun mengatakan,

“Agora, kelak setelah diriku lepas dari ikatan ini, maka rohmu juga akan terlepas dari tubuh mu,”

“hahaha ... selama 10 tahun kalimat yang sama yang selalu ku dengar,” ucap Agora seraya berjalan mendekati Haidar,

Kemudian setelah berada di dekatnya, Agora pun kembali berkata,

“Haidar, Kedatangan ku kesini hanya ingin memberikan mu informasi, kalau Kadiparta akan di duduki oleh bangsa Alkimi, dan satu lagi, semua keturunan dari kaum mu itu, sudah tidak ada yang tersisa lagi, termasuk anak mu bukan?? Sekarang kami tinggal menunggu waktu saja akan datangnya kematian mu, sehingga setelah itu terjadi, binasalah keturunan Parta hahaha,”

Setelah mendengar hal tersebut, sambil tersenyum Haidar pun mengatakan,“heemmm, kamu yakin Agora? Tak ada lagi darah biru yang tersisa di semesta ini?apa kamu yakin juga kalau putra ku itu telah mati?” , “bukankah kau dekat dengan bangsa alkimi atau Agastya? Jika iya, coba tanyakan pada mereka, ada berapa darah biru yang tersisa,”

“hahahaha, tanpa bertanya, itu sudah dipastikan, karena di 10 tahun yang lalu, aku sudah mengerakan seluruh pasukan untuk menghabisi kaummu,” jawab Agora dengan penuh rasa percaya diri,

“oh iya? Putra ku masih hidup Agora, belum lama ini aku merasakan hala(aura)nya,” sambil terus tersenyum Haidar pun mengatakan hal tersebut

Dan ternyata ucapan yang dilontarkan dengan tegas oleh Haidar, seketika membuat Agora menjadi terdiam, oleh sebab itu lah, dengan wajah yang jengkel dia pun langsung bergegas dari sana.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 28 - Agora dan Alkimi

    "Kemudian bersamaan dengan terlahirnya putra dari Aglaiya, perang besar pun akhirnya terjadi! dimana dalam perang tersebut, Aglaiya yang baru saja melahirkan putranya malah mendapati kematiannya, karena pada saat itu, di dalam kondisi tubuh yang masih lemah setelah melahirkan, Ratu Aglaiya malah ikut serta dalam perang tersebut, sehingga hal itu akhir nya di manfaat kan oleh Agora, yaitu dengan menyerang langsung Aglaiya dan membunuhnya begitu saja,""sedangkan Kaisar kami yaitu Haidar yang kala itu melihat istrinya tewas di depan matanya, seketika menjadi tidak berdaya, oleh sebab itulah, Agora pun kembali memanfaatkan moment tersebut dengan langsung menyerangnya hingga membuat Kaisar Haidar tergeletak tidak sadarkan diri, Bahkan setelah berhasil memenangkan perang besar itu, tanpa segan Agora membunuh seluruh warga kami di Kadiparta termasuk juga putra dari Aglaiya yang merupakan keponakannya sendiri.""dan karena saat itu aku sempat melihat jika Kaisar Haidar telah di bawa oleh ten

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 27 - Asal Usul Agora

    Sementara itu,"Selamat datang di perpustakaan Imlardis Narsik," ucap Elios yang baru saja masuk ke dalam sebuah ruangan,dan melihat begitu banyaknya buku serta juga artefak-artefak kuno yang berada di sana, sang Khalif pun merasa sangat terpukau, namun belum sempat mengungkapkannya kepada Elios, muncul lah salah satu peri yang memanggil Elios, kemudian memberikan informasi dengan mengatakan, "tuan Elios, salah satu bangsa manusia yang merupakan seorang anak kecil , terjatuh dan tidak sadarkan diri,""siapa?" tanya Elios yang terkejut mendengarnya,"Yura tuan,"dan mendengar hal tersebut, sontak Khalif pun merasa sangat terkejut, oleh sebab itulah, dengan penuh rasa khawatir dia langsung bertanya, "apa yang terjadi tuan? ada apa dengan Yura?""ayo kita kesana," ucap Elios yang langsung bergegas ingin menghampiri Yura,***di lain sisi, tepat di istana Batavara,"tuan ku Agora, aku memiliki saran lain untuk mu," ucap Fabiac yang kala itu masih bersama dengan Agora,"katakan Fabiac, apa

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 26 - Valinor

    dan dengan adanya perintah yang di berikan oleh Agora, Kabiri akhirnya bergegas menuju ke Desa Raksa, di mana kepergian nya tersebut, ternyata akan di dampingi oleh beberapa pasukan Alkimi yang memang sengaja di minta oleh Fabiac, namun dengan adanya keberadaan Alkimi bersamanya, Kabiri pun terasa sangat tidak menyukainya, bahkan dia sempat meminta kepada Agora agar tidak menyertakan Alkimi di dalam tugasnya, "Tuan ku Agora, ada apa dengan para penyihir ini? kenapa kau mengirim mereka untuk ikut dalam tugas ku?" "maaf paman ku Kabiri, lebih baik kau jangan mengajukan pertanyaan! cukup jalankan saja perintah yang telah aku berikan!" ucap Agora dan karena tidak bisa membantah perintah tersebut, Kabiri akhirnya memutuskan untuk menjalankan tugasnya, yaitu pergi menuju ke desa Raksa, akan tetapi belum sampai keluar dari ruangan itu, Agora pun kembali memanggilnya, "Kabiri, aku masih sangat ingat dengan sumpah yang kau ucapkan! jadi jangan pernah mengkhianati diri mu sendiri dengan mel

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 25 - Agastya Terancam

    di ruang tahanan Batavara,"tuan ku Haidar," ucap Artemi yang berusaha bangkit memanggil haidar,"Ada apa Artemi?""bagaimana cara mu membawa adik ku tinggal di Desa Raksa?""aku membawa adik mu beberapa bulan setelah kematian Ibu Ratu Freey, dimana pada saat itu, tepatnya ketika Tuan Argantara mengidap penyakit yang sulit untuk di sembuhkan, beliau sempat meminta kepada ku untuk membawa adik mu pergi ke desa Raksa,""kenapa tuan Argantara memberikan mu perintah itu?""aku tidak tau pasti apa alasannya, tetapi aku yakin jika tuan Argantara telah melihat sesuatu di dalam diri adik mu,""kemampuan Kaisar Argantara memang tidak dapat di ragukan, beliau mungkin telah mengetahui, jika adik ku lah satu satu Agastya yang dapat membaca 5 buku kuno, di mana salah satu pada buku tersebut, terdapat sebuah peta yang menunjukan jalan menuju ke Dunia Bawah,"mendengar pernyataan yang Artemi katakan, dengan wajah yang terkejut Haidar pun bertanya, "maksud mu? adik mu memiliki kitab untuk pembangkita

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 24 - Imlardis

    setelah selesai melakukan pertemuan dengan para petinggi wilayah dan juga Ratu Loria, Argantara yang kala itu sedang menyediri, dia pun di hampiri oleh Varnir,"Argantara, aku mengerti apa yang kau pikirkan," ucap sang Kaisar Celestia itu, yang datang menghampirinya, lalu sambil menepuk pundak Argantara Varnir kembali berkata, "kau adalah seorang pemimpin, ambil lah keputusan yang menurut mu itu adalah keputusan yang terbaik!""kali ini aku benar-benar dilema tuan! di sini aku tidak ingin jika umat manusia terancam akan kehadiran Lucifer, namun di lain sisi aku tidak ingin mengecewakan putri mu,""putri ku adalah gadis terbaik yang pernah ada, aku mendidik dan membesarkan nya dengan penuh cinta, maka berbicara lah dengan nya menggunakan cinta, aku yakin dia akan mengerti!". "dan Argantara, aku juga yakin jika keputusan ku memberikan tangan putri mu juga bukan lah keputusan yang salah, jadi aku moho, jangan buat aku kecewa dengan diri ku sendiri!" ucap sang Kaisar Celestia tersebut sera

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 23 - Sang Raja Iblis

    Dan dengan menunggangi appaloosa pemberian dari Ratu Loria, Argantara pun akhirnya tiba di Imlardis, begitu pula dengan Alice serta pengikutnya yang menggunakan kuda yang serupa, dimana kedatangan Argantara saat itupun langsung di sambut baik oleh bangsa elves,"Selamat datang tuan Argantara, Ratu Loria telah menanti kehadiran mu,""Terimakasih Elios, senang bertemu kembali dengan mu," ucap Argantara yang menyapa salah satu peri disana,"Mari tuan, Aku akan membawa mu ke tempat dimana semuanya telah berkumpul," jawab Elios,Dan singkat cerita, ketika Argantara sudah tiba di tempat pertemuan dan berkumpul dengan ke 4 kaisar dari 4 wilayah yang telah di sebutkan oleh Alice, dia pun seketika di kejutkan dengan adanya kehadiran ras dwarf (kurcaci), dan juga ras treant (pohon), yang nyatanya juga di undang oleh Ratu Loria.namun di tengah kebingunga yang saat itu sedang dia rasakan, Ratu Loria pun muncul kemudian menyambut kedatangan mereka dengan berkata, "selamat datang di Imlardis, terim

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status