LOGINDi Planet Astarhea, 4 Kekuatan Negara Besar terperangkap dalam Perang Dingin yang mematikan. Namun, semua berubah saat Republik Serigala Putih, yang terobsesi fiksi ilmiah, merobek dimensi dan melepaskan Raja Iblis Naga, Zaltarax Sang Penelan Cahaya, dari Gerbang Abyss. Perang Dingin harus mereka usaikan, digantikan oleh perang epik pemusnahan total. Empat musuh bebuyutan—Ratu Aruna Laksmi, Panglima Jae-won, Presiden Wei Shen, dan Putri Akari—dipaksa bersekutu. Dalam perjalanan mereka membentuk legiun aliansi, harus merekrut 150 pahlawan demi membangun kekuatan melawan Zaltarax. Mampukah para pemimpin ini benar-benar bersatu? Atau apakah ada satu rahasia yang terpendam di antara mereka yang jauh lebih berbahaya daripada Zaltarax?
View MoreBenua Olympia di planet Astarhea terbagi menjadi empat kekuatan besar, terperangkap dalam Perang Dingin yang mematikan. Letak geografis mereka bukan hanya kebetulan, melainkan cerminan dari kekuatan, ideologi, dan simbolisme mereka.
Di inti benua, menguasai daratan luas dan wilayah Utara yang terisolasi, adalah Republik Serigala Putih. Sebagai kekuatan mainland yang masif, Republik ini adalah negara tersembunyi yang obsesif pada teknologi siber dan fiksi ilmiah, dengan pertahanan yang nyaris tak tertembus. Di semenanjung yang strategis, berhadapan langsung dengan Republik, berdiri Federasi Militer Naga Biru, kekuatan industri dan militer brutal yang berpegang pada supremasi darat, terkenal dengan pasukan Soldierid mereka. Di luar pesisir timur, terpisah oleh perairan dan dikelilingi oleh perisai teknologisnya, menjulang Kekaisaran Phoenix. Sebagai negara pulau yang sangat urban, Kekaisaran ini menjadi pusat diplomasi, kemewahan global, dan ilmu pengetahuan dengan arsitektur megacity yang canggih, seperti Kota Partikel Langit. Dan di ujung selatan, membentang di atas gugusan kepulauan tropis yang lebat yang terhubung ke daratan utama, adalah Kerajaan Harimau Merah. Kerajaan ini memegang monopoli atas energi Aetherith murni dan tradisi kuno yang bersatu dengan alam. Jauh di bawah lapisan es abadi Pegunungan Serigala, di dalam jantung wilayah teritorial Republik Serigala Putih, terletak Bunker Snow Fang. Tempat itu bukan sekadar benteng pertahanan; ia adalah katedral bagi obsesi Republik terhadap teknologi yang melanggar batas realitas, sebuah ambisi yang telah lama membara. Suhu di ruang kontrol utama terasa dingin, dipeluk oleh hembusan udara yang difiltrasi, tetapi ketegangan antara dua sosok di dalamnya jauh lebih membekukan. Presiden Wei Shen berdiri menghadap layar holografik yang memproyeksikan diagram kompleks. Garis-garis energi plasma dan skema sirkuit kuantum berkedip-kedip di hadapannya. Di sampingnya, Dr. Jian Li, kepala ilmuwan yang tatapannya selalu diselimuti cahaya pendar hijau dari monitor, senyum tipisnya tersirat kegilaan seorang jenius. "Laporanmu, Jian Li. Apakah Proyek Nexus Drive siap untuk dihidupkan kembali?" tanya Wei Shen, suaranya halus namun memancarkan otoritas mutlak, mengisyaratkan bahwa kegagalan bukanlah pilihan. Jian Li menggeser tablet datanya, menampilkan analisis resonansi yang rumit. "Proyek ini tidak hanya siap, Tuan Presiden. Ia sudah berevolusi, melampaui mimpi terliar siapa pun. Ketika Kerajaan dan Kekaisaran masih bermain-main dengan energi Aetherith purba, terlena dalam ritual kuno; Federasi sibuk merakit boneka Soldierid mereka, tenggelam dalam strategi militer usang; dan Kekaisaran, meskipun memajukan ilmu pengetahuan mereka, masih terikat pada batas-batas konvensional; kita telah melompati seribu tahun evolusi. Republik akan memimpin Astarhea ke era baru." Proyek Nexus Drive dulunya hanyalah sebuah kegagalan yang memilukan—sebuah upaya sederhana untuk menciptakan portal teleportasi jarak pendek. Itu adalah proyek ambisius ayahanda Wei Shen sendiri, sebuah visi pribadi yang terhenti di tengah jalan. "Proyek ini sangat rahasia, hanya diketahui oleh lingkaran terbatas orang kepercayaan ayah anda. Dan sekarang, hanya kita berdua dan tim inti Anda yang mengerti potensi sebenarnya. Setelah kegagalan yang merenggut nyawa beberapa ilmuwan dan meninggalkan jejak anomali spasial dua puluh tiga tahun lalu, proyek itu secara resmi dinyatakan "ditinggalkan" dan dicap sebagai "Terlarang Tingkat Alpha" oleh komite keamanan yang tidak memahami sepenuhnya cakupannya. Sebuah aib yang terus menghantui warisan keluarga Shen." "Proyek ini ditutup secara rahasia karena risikonya yang tidak terukur," desak Wei Shen, mengingat bayangan masa lalu yang menyelimuti nama ayahnya, bayangan yang kini mendorong ambisinya. "Mereka yang mengetahui tentang kegagalannya tentu saja takut kita hanya akan menciptakan portal teleportasi yang tidak stabil, tetapi Anda berani melampaui itu. Apa yang membuat Anda yakin Anda bisa mengendalikan energi Spasial-Temporal sekarang? Anda berbicara tentang membelah realitas." "Ketakutan adalah bahan bakar bagi ilmu pengetahuan yang mandek, Tuan Presiden," balas Jian Li, memancarkan skema chrono-generator yang tampak berdenyut di udara. "Kami tidak lagi mengejar teleportasi lokasi yang primitif. Kami kini menciptakan Perobek Dimensi. Sebuah gerbang yang tak hanya memintas ruang, tetapi juga waktu. Bayangkan, Tuan Presiden: akses tak terbatas ke sumber daya, informasi, atau bahkan strategi musuh dari garis waktu lain. Kita akan mencapai tujuan apa pun yang kita inginkan sebelum musuh kita menyadarinya. Kita akan menjadi penguasa Benua Olympia, bahkan seluruh Astarhea, hanya dengan satu tombol." Mata Wei Shen berkilat, mencerminkan ambisi tak terbatas, tidak hanya demi Republik, tetapi juga demi memenuhi warisan ayahnya dan membersihkan nama keluarga. "Kita harus mendominasi Perang Dingin ini, Jian Li. Biarkan Kerajaan sibuk dengan janji kuno mereka, biarkan Federasi tenggelam dalam arogansi teknologi usang mereka. Bahkan Kekaisaran dengan ilmu pengetahuan mereka yang terkendali, tidak akan bisa menghentikan kita. Republik akan mendefinisikan masa depan Astarhea." "Tentu saja," kata Jian Li, mengangguk, senyum tipisnya melebar menjadi seringai penuh keyakinan. "Namun, untuk memulihkan Nexus Drive sepenuhnya, kami membutuhkan komponen krusial: Modul Kompensator Inti. Perangkat itu disita oleh intelijen Federasi tahun lalu saat operasi stealth kita di wilayah perbatasan mereka. Tanpa itu, setiap aktivasi akan menjadi pertarungan melawan batas-batas realitas yang tidak dapat diprediksi. Stabilitasnya tidak terjamin." Kening Wei Shen berkerut dalam. "Jadi, kita akan memprovokasi musuh untuk mengambil kembali apa yang secara ilegal kita ciptakan. Cerdas. Rencananya harus disiapkan dengan hati-hati. Federasi tidak boleh curiga kita menginginkan Modul Kompensator itu sendiri. Mereka harus percaya kita menginginkan sesuatu yang lain—sesuatu yang cukup memicu mereka, tetapi tidak terlalu mencurigakan." Di luar Bunker Snow Fang, salju tebal terus turun, tanpa henti, menyembunyikan rencana berbahaya Republik yang akan mengakhiri Perang Dingin dan secara tidak sengaja membuka gerbang kehancuran ke Astarhea. Untuk saat ini, Benua Olympia hanya merasakan ketenangan yang tercekik oleh ambisi, sebuah ketenangan yang akan segera terkoyak.Langit-langit di Level B3 Menara Babelia mulai berderit hebat. Lempengan baja titanium setebal satu meter melengkung seolah ditekan oleh kekuatan raksasa yang tak terlihat. Debu teknologi—butiran logam mikro yang bersinar keperakan—jatuh menghujani ruangan, menciptakan kabut metalik yang menyesakkan napas. Di tengah laboratorium yang berantakan, kolam air raksa setinggi sepuluh meter mendadak mendidih. Cairan berat itu meledak ke atas, lalu memadat membentuk sesosok pemangsa purba: Argentum, sang Naga Mekanis. Wujud Argentum adalah perpaduan antara keindahan dan kengerian teknologi. Tubuhnya tidak memiliki bentuk statis; seluruh kulit dan ototnya adalah aliran logam cair perak yang terus berdenyut. Setiap kali ia melangkah, cakar-cakarnya memanjang dan menajam, menciptakan bunyi denting logam yang menyayat telinga saat bersentuhan dengan lantai. Sepasang matanya berupa sensor merah tajam yang menyapu seluruh ruangan dengan ketepatan yang mematikan. "Kartika, awas di sampingmu!" t
Kontras dengan badai pasir yang mengamuk dan puing-puing Menara Babelia yang berserakan di permukaan Gurun Utara, Level B1 Substratum Babelia adalah sebuah mahakarya arsitektur futuristik yang tersembunyi jauh di perut bumi. Begitu kaki melangkah masuk, keheningan yang steril segera menyambut. Ruangan ini tidak mengenal kegelapan; seluruh koridor bermandikan cahaya putih bersih dari panel spektrum luas yang tertanam mulus di langit-langit, menciptakan atmosfer laboratorium yang sangat cerah dan modern. Dinding-dindingnya terbuat dari polimer putih mengilap dengan aksen logam kromium yang memantulkan setiap gerakan seperti cermin yang jernih. Di tengah aula utama yang luas, Kapsul Regenerasi Aetherik (KRA) berdiri tegak bagaikan sebuah monumen kehidupan. Cairan regenerasi di dalamnya berdenyut pelan, memancarkan cahaya hijau zamrud yang hangat dan menenangkan. Di dalam tabung kaca yang tebal itu, tubuh Jae-won tampak mengapung dengan tenang, terhubung pada ribuan kabel halus yang men
Kontras dengan Gurun Utara Genevivre yang tadinya panas luar biasa, begitu melewati Gerbang Babelia, suhu di dalam kompleks mendadak lenyap, digantikan oleh keheningan total. Rasanya seperti masuk ke dalam ruangan hampa, dindingnya terbuat dari batu hitam monolitik yang dingin dan lembap. Tim Aliansi terpincang-pincang masuk, ambruk ke lantai koridor heksagonal yang mengilap, memantulkan cahaya biru redup dari kristal tersembunyi. Ruangan itu berbau ozon, logam dingin, dan esensi mineral purba. Prioritas utama mereka hanya satu: Jae-won. Kartika segera mendekat, meminta Enya mengecek kondisi Panglima yang tak sadarkan diri. "Racunnya parah sekali," bisik Enya. "Penolakan energi total. Jantungnya berjuang. Kita hanya punya waktu sangat sedikit." Ilias Zaire, sang Penjaga Babelia, berdiri tegak di ujung lorong, mengamati. "Anda lolos tes niat. Sekarang buktikan kecepatan. Lab Karantina ini tidak akan menyesuaikan dirinya dengan kelemahan Anda," kata Ilias datar. Kageyama da
Udara di Gurun Genevivre terasa mendidih di bawah tekanan energi yang sangat besar. Jae-won terkapar tak berdaya di balik bebatuan purba; keracunan Aethernya memburuk dengan setiap denyutan kilat biru kobalt dari Badai Aether yang Hidup. Enya dan Kageyama berjuang menjaga formasi, sementara Kartika menggenggam Gulungan Dunia yang berpendar liar.Tiba-tiba, Badai Aether itu bereaksi. Pusaran awan putih itu menyentak ke atas; tekanan frekuensi Badai memuncak hingga membuat telinga tim berdenging, seolah-olah seluruh atmosfer baru saja berteriak secara internal. Energi tersebut membentuk Pilar Siklon Murni yang menjulang tinggi hingga menembus lapisan awan. Kilat-kilat biru kobalt berputar di sekeliling pilar itu seperti ular yang marah. Suara angin, desisan listrik, dan gemuruh Badai mendadak lenyap, digantikan oleh keheningan total yang terasa lebih mencekik daripada Badai sebelumnya.Dari pusat Pilar tersebut, di antara cahaya putih kebiruan, seorang pria berbalut syal tebal muncul.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews