"Kamu pikir aku singa? butuh dijinakkan?"
Menggerakkan kakinya sambil mendorong tubuh Daniel agar menjauh darinya, Ghea begitu kesusahan, bahkan suaminya itu tidak bergeser sedikitpun. Frustrasi, Ghea akhirnya hanya bisa menggerutu, apa lagi Daniel malah memiringkan badan menghadap tepat ke bagian perutnya.
"Aku ingin berbicara ke anakku, jadi kamu tidak boleh menghalangi!"
Ghea bingung harus bersikap seperti apa, ia seolah tidak bisa melakukan apa-apa saat Daniel sudah melibatkan calon bayi mereka.
"Maaf kalau papa membuat kamu dan mama sedih, tapi bisakah kamu sampaikan ke mama bahwa dia sudah salah paham? apa yang mama lihat tidak seperti apa yang dipikirkannya," ucap Daniel yang masih terus memandangi bagian perut Ghea.
"Papa, mungkin bukan pria baik dan sempurna, tapi jika sudah berjanji papa tidak akan mu
“Kamu juga harus segera membantuku mengambil alih beberapa anak perusahaan,” ucap Daniel ke Richie. “Jangan coba lari dari kenyataan bahwa kamu juga penerus Tyaga grup!” ketusnya.Nova hanya bisa terdiam. Jika sampai Daniel berkata seperti itu, jelas dia benar-benar marah dan sangat kecewa ke Richie. Nova paham betul, bahkan membentak sang adik selama ini tidak pernah dilakukan oleh Daniel. Putra sulungnya itu benar-benar menyayangi putra bungsunya.“Untuk masalah fotoku yang disebar oleh Tante Clara, aku akan mengurusnya. Jadi jangan ikut campur lagi!” Tanpa berpamitan ke semua orang dan tanpa menghabiskan sarapannya, Daniel beranjak pergi dari ruang makan.Ghea pun menyusul suaminya, tapi pada akhirnya gadis itu hanya bisa melihat punggung Daniel menjauh dan masuk ke dalam mobil, Ghea bahkan merasa takut untuk mengajak Daniel bicara, setelah perdebatannya dengan Richie di meja makan tadi.
"Kenapa kemarin kamu meninggalkan aku tidur sendirian di kamar bawah?""Itu karena-," Daniel terlihat kikuk. Haruskah dia jujur ke Ghea perihal boanya yang meronta saat berdua dengannya dengan suasana yang romantis?"Karena apa?" Ghea semakin penasaran, raut wajahnya menunjukkan Ia tak sabaran menunggu jawaban dari suaminya. "Daniel! jawab cepat!""Ka-karena- karena aku memikirkan hohohehe denganmu."Pipi Daniel memerah mengucapkan kalimat itu, si mantan casanova berubah bak anak ayam yang baru saja kecemplung air setelah mengakui apa yang ada dipikirannya ke sang istri. Sementara, Ghea mengedip heran, bulu mala lentiknya terlihat bergerak cantik, ia mencoba mencerna maksud ucapan suaminya, Ghea menelan saliva seperti Daniel tadi saat menemukan kesimpulan di otaknya."Daniel jangan membuat pikiranku
Sesaat sebelumnyaRichie beranjak meninggalkan kakak iparnya seorang diri di kamar untuk menemui Abel. Sebelum menutup pintu, Richie sempat tersenyum melihat Ghea yang meniup-niup poninya saat merapikan rambut. Imut adalah satu hal yang tidak bisa dipungkiri olehnya ketika melihat gadis itu.Mengayunkan kaki menuju kamar Abel yang ternyata hanya berjarak beberapa kamar dari kamar sang kakak ipar, Richie hanya ingin memastikan kondisi wanita yang disukainya itu.Perlahan Richie mengetuk pintu, Ia merasa sungkan mendapati Ibunda Abel yang terlihat memasang wajah masam saat membukakan pintu untuknya, wanita itu pun duduk di depan putrinya yang sepertinya sudah bersiap-siap untuk pulang."Apa kamu pulang hari ini?" tanya Richie yang masih berdiri karena tidak dipersilahkan duduk oleh Clara."Daniel melaporkan mamaku ke polisi," ucap Abel dengan tatapan sedih.Ric
"Aku mencintaimu Ghe," ucap Daniel dengan mata teduh yang seketika membuat Ghea merasa menjadi satu-satunya wanita yang paling bahagia di dunia ini."Aku juga mencintaimu," balas Ghea dengan suara sedikit lengket, ia membalas sentuhan Daniel dengan meraba dada bidang pria itu. Ia terpesona dengan tubuh atletis Daniel yang bisa dipastikan akan selalu dipeluknya setiap malam mulai sekarang.Daniel kembali menautkan bibirnya, kini dia bahkan memberikan sentuhan ke bagian sensitif Ghea dan membuat istrinya itu sampai memejamkan mata dan sesekali meremas punggungnya."Niel, apa yang harus aku lakukan?""Menerimaku!" bisik Daniel penuh cinta.Daniel mengecup kening Ghea, mengangsurkan bibirnya ke ceruk leher gadis itu dan menghisapnya. Ghea hanya bisa menggigit bibir bawahnya kala gelenyar aneh itu merambat ke seluruh tubuhnya."Niel," lirih Ghea mend
Napas Ghea masih tak beraturan setelah penyatuan yang sukses melambungkan jiwanya terbang ke atas awan. Ia bahkan masih memejamkan matanya sambil mencengkeram rambut belakang kepala Daniel.“I love you, terima kasih sudah mau menjadi milikku seutuhnya Ghe,” bisik Daniel mesra.Ghea hanya bisa menganggukkan kepalanya, keduanya pun kembali saling menatap mata satu sama lain. Wajah merah keduanya pun mulai sedikit memudar, Daniel mengusap kening Ghea yang sedikit basah karena perbuatannya. Mengecupnya kembali seolah ingin selalu menunjukkan bahwa Ia sangat menyanyangi istrinya.Di pertengahan hari menuju sore, Ghea masih betah berlama-lama memandangi wajah suaminya, gelenyar hangat menggelitik dadanya tatkala mata mereka saling bersitatap untuk kesekian kalinya, di netra cokelat milik Daniel hanya ada gambaran wajahnya begitu juga sebaliknya. Di dalam mata bening Ghea, hanya ada sosok pria itu.
“Mama, apa yang mama lakukan?” Menyadari Nova mengikuti demo ke perusahaannya, Daniel pun menelepon wanita yang melahirkannya itu. Nova pun menjauh dari kerumunan untuk berbicara pada putranya. “Pokoknya izinkan Ghea kembali bermain sinetron Ikatan Batin! Setidaknya sampai di ceritanya dia melahirkan anak Zidan,” ucap Nova. Daniel pun memilih mematikan ponselnya ketimbang berdebat dengan sang mama. Ditemani oleh Jim, Daniel berjalan keluar untuk menemui para pendemo yang merupakan penggemar berat istrinya. “Pak ini berbahaya, bagaimana jika ada yang membawa senjata tajam dan berniat mencelakai anda?” Jim cemas, ratusan ibu-ibu itu, mungkin bisa saja berubah menjadi bar-bar. Terlebih ia tahu bagaimana sifat atasannya, bisa-bisa Daniel malah semakin memicu kemarahan penggemar Ghea yang sedang kecewa itu "Mereka tidak akan ada yan
Berbanding terbalik dengan sang kakak yang sedang merengkuh manisnya hubungan asmara dengan istrinya, Richie masih saja diambang dilema. Sudah beberapa hari ini, dia tidak pulang ke rumah. Putra kedua dari klan Tyaga grup itu memilih tinggal di apartemennya untuk memikirkan beberapa hal, salah satunya adalah mengambil alih perusahaan milik keluarganya yang ditawarkan oleh kakaknya beberapa saat yang lalu. Richie baru mau pulang ke rumah, setelah Nova meneleponnya berkali-kali sejak tadi pagi, wanita itu berkata bahwa dia sedang patah hati dan butuh sandaran hati. Berjalan ke arah lift setelah keluar dari apartemennya, Richie terdiam sesaat di depan pintu tanpa memencet tombol. Sampai detik ini Ia masih saja memikirkan Abel. Pria berwajah blasteran itu menghembuskan napasnya kasar. Richie sudah berniat menjauhi Abel dan mengabaikan gadis itu. Menekan kunci mobilnya sesampainya di parkiran. Wajah Richie tiba-tiba saja berubah, Ia berlari k
“Richie!”Nova begitu senang sampai berdiri dan memeluk putranya yang baru saja pulang. Richie masuk lewat pintu garasi, maka dari itu dia melihat adegan romantis antara Daniel dan Ghea di kolam renang yang membuatnya iri tadi.“Mama patah hati kenapa?” Richie menanyakan alasan Nova yang sampai membuatnya bergegas pulang karena tak tega.“Itu!” Nova menunjuk televisi yang menayangkan sinetron Ikatan Batin yang sudah hampir selesai. “Sinetron kesukaan mama Rich, Ghea tidak akan muncul lagi di sana.”Richie menjatuhkan pundaknya dan menghela napas kecewa, seharusnya dia sudah bisa menebak patah hati yang dimaksud oleh sang mama. “Bukankah mama sudah bisa melihat artis idola mama setiap hari?”“Iya sih, tapi rasanya beda," elak Nova mencoba memperta