Share

Bab 18

Ucapan Ibu Adalah Kewajiban(Pov Alif)

"Lif, tadi Bapakmu ngomong penting apa?!"

Ibu tiba-tiba datang dan duduk di sampingku, dan itu membuyarkan lamunanku.

"Eh, Ibu. Ngagetin aja sih. Kukira tadi ibu sudah tidur," ucapku sambil menoleh.

Sejak bapak sakit, ibu memang tidur di kamar Vega. Katanya jika tidur dengan bapak, maka tak bisa nyenyak. Jadi jika saat malam bapak perlu sesuatu, maka akulah yang akan datang, karena aku tidur di ruang tamu.

"Bapakmu tadi itu loh ngomong apa? Kok aku nggak boleh tahu tadi?" ucap Ibu dengan sok acuh.

Memang tadi, bapak tak memperbolehkan ibu ikut berbincang bersama kami, dan aku tak tahu apa motivasinya melakukan itu.

"Ngomongin perjodohan, Bu," jawabku tanpa menoleh dan tetap fokus menonton tivi.

"Perjodohan? Siapa yang mau dijodohin? Vena atau kamu?" tanya Ibu kaget.

"Aku lah, Bu. Masak iya Vena yang masih sekolah mau dijodohin," jawabku.

"Lah, kamu mau dijodohin sama siapa? Dijodohin sama anaknya si Parmin? Temannya Bapakmu, sesama tukang becak i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status