OBSESI TUAN STERLING

OBSESI TUAN STERLING

last update最終更新日 : 2025-12-02
作家:  Senaたった今更新されました
言語: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
評価が足りません
14チャプター
16ビュー
読む
本棚に追加

共有:  

報告
あらすじ
カタログ
コードをスキャンしてアプリで読む

概要

Dark Romance

Dewasa

Wanita Kuat

Iblis

Posesif

Obsesif

Cinta Setelah Menikah

Nikah Kontrak

Cinta Sejati

Vera Thorne,wanita ahli strategi yang di palka ke altar oleh musuhnya terbesarnya: Kaelan Sterling. Kaelan tidak menginginkan hartanya,ia hanya ingin Vera berada sisinya dengan kontrolnya. Vera menolak untuk tunduk,dia masuk ke sangkar emas itu dengan tujuan menghancurkan dan mencari kelemahan Kaelan. Dalam permainan kejam ini, mereka terikat ambisi dan gairah. Cinta adalah senjata, menyerah berarti kehancuran.

もっと見る

第1話

Bab 1: Ikrar di Bawah Paksaan

Gaun pengantin ini seharusnya menjadi simbol harapan… omong kosong. Bagi Vera Thorne, gaun satin putih itu hanyalah jerat yang dingin, sangkar emas yang dipaksakan. Dia memandang bayangannya di cermin besar. Bukan air mata yang menghiasi matanya, melainkan api dingin amarah dan perhitungan.

Sepuluh menit. Hanya tersisa sepuluh menit di neraka kecil ini sebelum dia harus melangkah keluar dan menggadaikan kebebasannya kepada pria bernama Kaelan Sterling… si iblis berwajah malaikat itu.

“Aku menikahinya,ya,tapi bukan sebagai istrinya.” Batinnya tajam. “Aku ini tawanan; ini hanya perjanjian damai yang kupaksakan.” Dia merapikan sarung tangan renda putih yang menyembunyikan memar samar di pergelangan tangannya....

Kenangan-kenangan dari 'negoisasi' paksa Kaelan dua hari lalu.

Kaelan tidak menculiknya untuk menuntut uang tebusan. Dia menculiknya untuk menuntut hal yang jauh lebih berharga: legitimasi dan kontrol atas bisnis Thorne.

"Menikahlah denganku,Vera. Kau akan menyelamatkan keluargamu, dan aku akan mendapatkan apa yang seharusnya menjadi milikku. Menolak, dan saksikan kekaisaran Ayahmu runtuh sebelum matahari terbit," ancam Kaelan dengan suara selembut sutra tetapi sekuat baja.

Vera, seorang CEO yang otak strategisnya dikenal kejam,tahu dia tidak punya pilihan. Dia memilih menyelamatkan aset keluarganya. Dia memilih untuk menikah dan mengarungi neraka, karena dia tahu satu hal: Tahanan yang cerdas akan menggunakan penjaranya sebagai senjata.

Dia menyentuh liontin kecil yang tergantung di lehernya. Di dalamnya, tersembunyi sebuah tracker dan microphone mikro....hadiah dari tim keamanannya yang loyal. Dia tidak pasrah. Dia sedang bersembunyi di balik peran istri yang baru dinikahi.

"Kaelan ingin aku tunduk. Dia ingin aku menjadi bonekanya. Tapi aku akan menghancurkannya dari tempat tidurnya sendiri,"janji Vera, tatapannya kini memancarkan tekad.

Pintu besar gereja katedral bergaya gotik itu terbuka. Lorong karpet merah terbentang seolah-olah jalan menuju kehancuran yang mewah. Vera tidak berjalan digandeng Ayahnya; di sisi kanannya, berdiri Marco, kepala keamanan Kaelan yang bertubuh raksasa, wajahnya tanpa ekspresi, menekankan bahwa Vera adalah barang curian yang dijaga ketat.

Vera berjalan pelan, namun setiap langkahnya memancarkan kekuatan yang kontras dengan gaun lembutnya. Dia mengabaikan bisikan-bisikan tamu undangan...para elit kota yang bingung dengan pernikahan mendadak ini.

Lalu, dia melihatnya.

Di ujung altar, di bawah cahaya jendela kaca patri yang menawan, Kaelan Sterling berdiri. Tuxedo hitamnya menekankan setiap otot berbahaya di tubuh atletisnya. Dia berdiri di sana,diselimuti aura dingin yang mematikan. Dia bukan hanya pusat perhatian; dia adalah gravitasi yang menarik mangsanya.

Kontak mata mereka bertemu. Tidak ada cinta, tidak ada kebahagiaan. Hanya sebuah tantangan yang terang-terangan.

Kaelan tersenyum.... senyum yang tidak mencapai matanya, melainkan janji gelap tentang obsesi. Vera merasakan sesuatu yang berdenyut di perutnya, bukan kegembiraan, melainkan pengakuan jujur dari insting survival-nya: Pria ini adalah bahaya yang paling indah dan paling mematikan yang pernah dia hadapi.

Ini adalah musuhnya. Musuhnya yang paling menarik. Perasaan "kesemsem" yang singkat ini membuat Vera marah. Dia segera menutup emosi itu.

"Fokus, Vera. Dia adalah iblis, tidak peduli seberapa indah bungkusnya," tegurnya pada diri sendiri.

Ketika Marco menyerahkan tangannya, Kaelan mengambilnya dengan genggaman yang kuat, dingin, dan sangat posesif. Itu bukan genggaman suami;itu adalah ikatan seorang pemilik.

"Kaelan ingin aku tunduk. Dia akan mendapatkan wanita yang menandatangani perjanjian dengan niat untuk melanggarnya. Aku akan masuk sebagai istri, dan keluar sebagai pemenang," janji Vera dalam hati.

Mereka berdiri di altar. Kaelan mencondongkan tubuh sedikit, suaranya pelan dan mengancam, hanya untuk di dengar oleh Vera.

"Senyum, Sayang. Ini adalah hari pernikahanmu. Jangan biarkan orang-orang berfikir Nyonya Sterlingku tidak bahagia." bisik Kaelan.

Vera memaksakan sudut bibirnya terangkat sedikit, senyum yang sama dinginnya dengan batu nisan.

"Saya tidak punya alasan untuk bahagia, Tuan Sterling. Saya hanya menjalankan khusus kontrok yang Anda paksa. Jangan khawatir, akting saya selalu memenangkan penghargaan." balas Vera.

"Begitu? Kau pikir ini hanya akting? Aku akan membuatmu merasakan bahwa ini lebih dari sekedar kontrak, Vera. Ini adalah kepemilikan. Permanen."

Upacara berlanjut. Saat pendeta mulai membacakan sumpah, Kaelan dan Vera melanjutkan dengan perdebatan bisik mereka.

Pendeta: ".... hingga maut memisahkan?"

"Maut yang akan memisahkan, Kaelan. Dan saya tidak yakin itu menjadi maut saya," Vera berbisik.

"Provokasi yang menarik. Tapi jika kau mencobanya, aku akan memastikan kematianmu tidak hanya lambat, tapi juga menyakitkan... setelah aku mematikan bahwa kau adalah milikku seutuhnya," Kaelan membalas dengan seringai.

Pendeta: "Apakah Anda bersedia menerima pria atau wanita ini, untuk memiliki dan memegang, dari hari ini dan seterusnya, dalam keadaan baik, buruk, kaya, miskin..."

Vera berbisik tajam, "Anda tidak menerima. Anda mengambil. Anda sudah terbiasa mencuri, Kaelan. Tapi hati-hati, barang curian seringkali membawa racun."

"Aku suka tantangan, Sayang. Dan aku benci hal-hal yang mudah. Kau adalah perhiasan paling sulit untuk dibeli, Vera. Itulah mengapa aku mengambilnya dengan paksa. Aku akan mengukir namaku di dirimu."

Ritual pernikahan berjalan cepat dan formal. Pendeta mengucapkan janji suci, tetapi di antara Vera dan Kaelan, ada janji yang lebih gelap yang diucapkan tanpa suara.

Ketika tiba saatnya mengucapkan "Aku bersedia" Vera mengucapkannya dengan suara yang stabil. Matanya tidak beralih dari Kaelan, seolah berkata: Aku berkata 'ya' pada perjanjian ini, Kaelan, tapi tunggu saja perlawananku.

Kaelan membalas dengan tatapan gelap yang sarat makna. Dia tahu dia belum benar-benar menang.

"Anda boleh mencium pengantin wanita,"kata pendeta.

Kaelan meletakkan tangannya di pinggang Vera, menariknya dengan kekuatan yang tidak meninggalkan ruang untuk bernafas. Vera merasakan aroma maskulinnya yang mahal: tembakau, rempah, dan sebuah janji buruk yang terasa seperti ancaman di tenggorokannya.

Ciuman itu bukan ciuman lembut. Itu adalah tuntutan. Bibirnya menekan Vera, dan dia mencicipi kemenangannya. Dia ingin Vera hancur di bawahnya.

Tetapi Vera adalah wanita ahli strategi. Dia tidak mendorong menjauh, yang akan menunjukkan kepanikannya. Sebaliknya, dia membalas ciuman itu dengan intensitas yang sama, perlawanan dalam kepasrahan.

Kaelan sedikit terkejut, ciuman dominannya melunak sedikit karena terkejut. Pada celah singkat itu, Kaelan berbisik dengan suara rendah dan serak:

"Kau milikku sekarang, sayang. Jangan mencoba lari. Aku benci pengejaran yang membosankan."

Saat Kaelan menarik diri sedikit, dengan cepat Vera menggunakan kesempatan itu. Dia mengumpulkan semua kekuatan yang dia miliki, mengarahkan tumitnya yang runcing ke sepatu kulit mahal Kaelan, dan menginjaknya dengan sekuat tenaga.

Kaelan mengeluarkan desisan tajam yang nyaris tak terdengar di tengah gemuruh tepuk tangan. Dia menahan erangannya, tetapi cengkraman di pinggang Vera mengerat hingga menyakitkan.

Kaelan memandang Vera, matanya menyala. Itu bukan marah karena kesakitan... itu adalah kesenangan karena penemuan.

Dia tersenyum gelap, menundukkan kepalanya, dan berbisik ditelinga Vera, suaranya dipenuhi janji yang kejam:

"Permainan yang bagus, Nyonya Sterling. Malam pertama kita baru saja dimulai."

もっと見る
次へ
ダウンロード

最新チャプター

続きを読む

読者の皆様へ

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

コメントはありません
14 チャプター
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status