Share

41. Akbar: Bukan Siapa-siapa

Sudah sore saat aku terbangun. Panggilan terakhir ternyata lupa ditutup hingga baterai habis. Ya Allah, ini keterlaluan. Aku harus merapikan lagi hidupku.

Kuisi ulang daya sementara bersiap untuk berangkat ke rumah sakit. Ada notifikasi voice chat dari Om Ghaffar. "Udah sampai mana, Bar? Sorry, ...." Jeda, perasaanku mulai tak enak, jantungku berdegup kencang. "Ah, Tania ...." Jeda lagi. Tanganku gemetar memasang kancing kemeja. Terdengar embusan napas keras. "Just get some rest before get here, okay?"

Allah! Imajinasik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status