Share

BAB 39 — PENGGANGGU TAKDIR

last update Last Updated: 2025-05-20 05:00:30

Beberapa hari setelah kejadian di apartemen Nadine, Danu mulai menyelidiki sosok Sindhunata. Namanya tak tercatat di arsip publik, tak dikenal di dunia jurnalistik maupun perfilman. Tapi ketika Danu menyusuri kembali naskah-naskah tua di lemari besi milik Naradipa—yang hanya boleh diakses oleh penulis level utama—ia menemukan sesuatu yang mencengangkan.

Sebuah jurnal kuno.

Berjudul: "Putra yang Gagal: Riwayat Sindhunata"

Dulu, berabad-abad lalu, sebelum pena digital, sebelum aksara elektronik—terdapat sebuah sekte rahasia bernama Suryaksara, kumpulan manusia pilihan yang diberi kemampuan menulis takdir.

Mereka disebut sebagai:

Putra Aksara.

Sindhunata adalah salah satu dari yang paling brilian. Dialah yang pertama menulis sejarah pewayangan baru, cerita rakyat baru, bahkan pengaruhnya menjalar ke banyak manuskrip penting dunia timur.

Namun ia gagal dalam ujian kedua.

Ia jatuh cinta pada ciptaannya sendiri. Seora
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bangkitnya Kekuatan Luar Biasa Sang Karyawan Magang   BAB 41 —KERETAKAN DUNIA DIMULAI

    Langit tak lagi biru.Sejak hilangnya Ilmarë dalam cahaya, angin membawa suara-suara asing. Suara dari huruf-huruf kuno yang terhapus dari kitab sejarah. Jalanan Jakarta mulai dipenuhi getar aneh, dan dari tengah Bundaran HI, muncullah pusaran tinta hitam yang menelan waktu.Dan dari dalamnya empat Pemburu Aksara muncul. Berjubah gelap. Mata mereka bersinar merah darah. Setiap langkah mereka menimbulkan retakan di aspal, dan setiap ucapannya membakar udara.“Putra Sang Penulis Abadi telah dihidupkan kembali.”“Dunia ini harus dibungkam sebelum ia menulis ulang takdir.”Dalam waktu lima menit.Gedung pencakar langit mulai meleleh seperti lilin karena gelombang panas dari Aksara Pembakar.Jalanan retak dan keluar tentakel huruf hitam yang menangkap manusia satu per satu dan menghapus ingatan mereka.Lalu lintas berhenti, langit pecah, jaringan listrik mati total di seluruh Jakarta.Bahkan menara transmisi informasi seperti televisi dan satelit tiba-tiba memancarkan gambar puisi kuno yan

  • Bangkitnya Kekuatan Luar Biasa Sang Karyawan Magang   BAB 40 — CINTA YANG TAK BOLEH TERTULIS

    Kabut menggulung perbukitan Lembah Waktu, tempat para Nimfa biasa hidup abadi tanpa jejak langkah. Angin berbisik membawa aksara samar yang hanya bisa dibaca oleh mereka yang terikat dengan garis nasib kuno.Di antara puncak tertinggi, berdiri seorang wanita bersayap transparan dari cahaya, rambutnya menjuntai seperti lautan bintang jatuh. Dialah Ilmarë, Nimfa penjaga Perpustakaan Tak Tertulis, tempat takdir yang belum pernah dituliskan disimpan dalam gulungan-gulungan udara.Dan malam itu—udara bergetar. Takdir bergeser. Langit mengeluarkan cahaya kuning keemasan, membentuk lorong cahaya. Dari dalamnya, turun seorang lelaki tak bernama.Tingginya melampaui manusia biasa. Jubahnya putih tak tersentuh debu. Wajahnya tidak memiliki mata, mulut, atau hidung. Ia tak berbicara. Namun saat ia mengangkat pena di tangan kanannya dan menggurat di udara, daun-daun gugur seketika berubah menjadi kupu-kupu kaca.Ilmarë, yang selama ribuan tahun menjaga arsip

  • Bangkitnya Kekuatan Luar Biasa Sang Karyawan Magang   BAB 39 — PENGGANGGU TAKDIR

    Beberapa hari setelah kejadian di apartemen Nadine, Danu mulai menyelidiki sosok Sindhunata. Namanya tak tercatat di arsip publik, tak dikenal di dunia jurnalistik maupun perfilman. Tapi ketika Danu menyusuri kembali naskah-naskah tua di lemari besi milik Naradipa—yang hanya boleh diakses oleh penulis level utama—ia menemukan sesuatu yang mencengangkan.Sebuah jurnal kuno.Berjudul: "Putra yang Gagal: Riwayat Sindhunata"Dulu, berabad-abad lalu, sebelum pena digital, sebelum aksara elektronik—terdapat sebuah sekte rahasia bernama Suryaksara, kumpulan manusia pilihan yang diberi kemampuan menulis takdir.Mereka disebut sebagai:Putra Aksara.Sindhunata adalah salah satu dari yang paling brilian. Dialah yang pertama menulis sejarah pewayangan baru, cerita rakyat baru, bahkan pengaruhnya menjalar ke banyak manuskrip penting dunia timur.Namun ia gagal dalam ujian kedua.Ia jatuh cinta pada ciptaannya sendiri. Seora

  • Bangkitnya Kekuatan Luar Biasa Sang Karyawan Magang   BAB 38 — BUNGA YANG TAK BOLEH DIHIRUP

    Setelah lulus dari ujian kedua, dunia seolah kembali normal bagi Danu. Namun ia tahu, kegelapan tak pernah benar-benar hilang.Ia bisa merasakannya dalam bayangan di belakang cermin, dalam getaran pena saat menyentuh kertas, dan dalam tatapan asing dari orang-orang di sekitarnya.Yang pertama terkena adalah Kayla.Semenjak Danu kembali menjauhkan diri dan hanya bersikap sebagai rekan kerja, Kayla justru semakin ingin dekat.Namun suatu malam sepulang dari lokasi syuting, Kayla ditemukan dalam kondisi linglung, berjalan sendirian di tengah jalan kota Lawang Sentra, bibirnya menggumamkan mantra-mantra kuno dalam bahasa Jawa Kawi. Matanya merah, tak sadarkan diri.Dokter mengatakan dia hanya kelelahan.Danu tahu itu bukan kelelahan. Itu adalah tanda peringatan.Sebagai Putra Aksara, tubuh dan jiwa Danu ditautkan langsung dengan keseimbangan dunia takdir. Ada tiga pantangan utama yang tertulis dalam naskah leluhur, bermain perempuan,

  • Bangkitnya Kekuatan Luar Biasa Sang Karyawan Magang   BAB 37 — KEMBALINYA KEKUATAN DIIRINGI KUTUKAN

    Tahun ini, nama Danu Adibrata semakin banyak menghiasi halaman majalah, portal berita, dan media sosial.“Penulis muda berbakat yang memikat kamera.”“Biografi Rendra Gunawan sukses besar, kini si penulis menjadi bintang layar!”“Pendatang baru dengan aura klasik.”Wajah Danu bahkan terpampang dalam iklan parfum, dan beberapa rumah produksi berlomba-lomba menawarkan peran padanya—meski ia sendiri hanya mau tampil sebagai figuran latar.Namun rupanya aura misterius dan ketenangan khasnya malah membuat semua orang terhipnotis.****Pada sebuah proyek film sejarah yang disutradarai sineas kawakan, Danu ikut hadir dalam proses syuting di lereng bukit berkabut di luar kota.Adegan hari itu cukup berbahaya, seorang aktris harus berdiri di tepi jurang dengan latar letusan buatan dan efek asap.Danu hanya berniat menonton dari balik monitor produksi. Namun, saat syuting dimulai. Angin berubah liar. Kabut meneba

  • Bangkitnya Kekuatan Luar Biasa Sang Karyawan Magang   BAB 36 — DANU DAN POPULARITAS

    Setelah kemunculannya sebagai figuran dalam film dokumenter sejarah itu, hidup Danu berubah total.Dalam hitungan hari, video-videonya viral. Wawancara dengan kru film, potongan adegan syuting, bahkan ekspresi dingin dan dalamnya saat memegang pena—semua disunting menjadi konten yang memikat. Media sosial menyebutnya.“Penulis Misterius dari Kota Tua.”Setiap hari, Danu menerima puluhan pesan dari brand lokal dan nasional yang ingin bekerja sama. Mulai dari iklan parfum bergaya klasik, pakaian pria elegan, hingga undangan menjadi pembicara seminar literasi dan bintang tamu talkshow inspiratif.Nama Danu Adibrata mendadak menghiasi artikel majalah, feed Instagram selebgram, bahkan dijadikan referensi fashion pria misterius kekinian.Di kantor Naradipa Publishing, suasananya pun berubah. Nadine yang biasanya fokus dengan pekerjaan kini sering memperhatikan Danu dari kejauhan. Senyumnya berubah menjadi tatapan kagum yang tak bisa disembunyikan.Kayla, yang sebelumnya dingin dan profesion

  • Bangkitnya Kekuatan Luar Biasa Sang Karyawan Magang   BAB 35 — KETIKA AKSARA MENGHENING

    Danu terbangun dalam cahaya remang dari jendela kantor lantai paling atas Naradipa Publishing. Angin sore masuk menyentuh wajahnya, lembut, tak seperti badai yang sempat menerjang hidupnya beberapa waktu lalu. Tubuhnya terasa ringan, tidak ada lagi tekanan dari simbol Aksara di tubuhnya, tak ada beban dari suara-suara yang berbisik tentang takdir, kutukan, atau kegelapan.Dia bangkit perlahan, menatap sekeliling.Tak ada satu pun orang yang memperhatikan bahwa dia sempat tak sadarkan diri. Seolah-olah waktu benar-benar telah berjalan ulang. Tapi anehnya, bukan lagi seperti masa lalu yang penuh kesendirian. Kini… semua terasa berbeda.****Saat ia menjejakkan kaki di lobi, tatapan para staf perempuan seketika tertuju padanya. Bisikan kecil terdengar dari berbagai sudut ruangan.“Itu Danu, yang nulis ulang biografi Rendra Gunawan, ya?”“Gila … dia beneran keren banget sekarang!”“Kok kayaknya auranya beda banget, ya? Maskulin tapi tenang, dan senyumnya tuh … bikin deg-degan!”Danu menge

  • Bangkitnya Kekuatan Luar Biasa Sang Karyawan Magang   BAB 34 — GEJOLAK TAKDIR YANG DIMULAI DARI TINTA

    Danu duduk di depan naskah takdir kosong miliknya di ruang rahasia bawah tanah Naradipa. Matanya menatap lembaran itu, tinta di ujung penanya bergetar seolah menyadari bahwa tulisan kali ini bukan untuk kebaikan.Tanpa ragu, dengan satu tarikan napas panjang, Danu menulis.“Hari ini, dunia kehilangan keseimbangan. Orang-orang mulai berselisih karena hal kecil, cuaca kacau, teknologi mulai gagal, dan sistem sosial runtuh satu demi satu ....”Seketika, naskah itu menyala merah.Getaran mulai terasa di tanah—bukan hanya di ruang bawah tanah, tapi menjalar hingga ke jalanan luar. Lampu-lampu padam. Sistem kantor Naradipa mati total. Gedung-gedung bergetar. Jalanan macet parah. Orang-orang kehilangan kendali emosi.Di salah satu sudut kota, anak-anak tiba-tiba menangis tanpa sebab, hewan-hewan melolong, dan berita-berita mengabarkan gelombang histeria massal yang belum bisa dijelaskan secara logis.Di kantor NaradipaAlvino berteriak, memukul dinding server. Peluh dingin membasahi keningny

  • Bangkitnya Kekuatan Luar Biasa Sang Karyawan Magang   Bab 33 — PERTEMUAN PARA PENULIS TAKDIR

    Di balik lorong rahasia Naradipa yang kian dalam dan remang, Danu kembali melangkah dengan hati yang lebih ringan namun juga lebih waspada. Jemarinya masih bergetar karena kejadian sebelumnya, tapi kini ada sesuatu yang baru: rasa percaya terhadap dirinya sendiri.Langkahnya membawanya ke sebuah ruang batu yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Di sana, cahaya temaram dari lentera gantung menyinari sebuah meja bundar besar dari batu hitam, dengan naskah-naskah raksasa berserakan di atasnya.Dan di sekeliling meja itu .…Rahwanagara.Rendra Gunawan.Serta tiga sosok asing lain—laki-laki dan perempuan, yang wajahnya tampak seperti manusia namun matanya menyala dengan aksara-aksara kuno. Mereka semua mengenakan jubah yang sama, bertinta hidup, dan tidak satu pun dari mereka mengucapkan sepatah kata.Hanya diam.Hanya menatapnya.Satu per satu, mereka mengambil pena masing-masing dan menulis di atas naskah kosong ya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status