Share

Bab 35

Penulis: Russel
"Aku mau makan hotpot!" timpal Shafa dengan tatapan antusiasme. Dia menjilat bibirnya seperti kucing kecil yang rakus.

"Haha! Oke, kita pergi makan hotpot!" seru Afkar sambil tersenyum. Felicia tidak keberatan. Karakternya memang dingin, tetapi dia tidak akan berdebat dengan anak kecil.

Dua puluh menit kemudian, mobil tiba di sebuah restoran hotpot Kota Nubes yang bernama Restoran Harmoni. Restoran ini direkomendasikan oleh Felicia. Jika dibandingkan dengan beberapa restoran hotpot yang terkenal, Restoran Harmoni ini lebih istimewa dan berkelas. Bahan makanannya juga lebih segar dan sausnya lebih nikmat.

Tentunya, harganya juga tidak main-main. Itu sebabnya, orang-orang kaya dan terkemuka di Kota Nubes lebih sering datang kemari untuk makan hotpot.

"Eh! Bukannya kamu Bu Felicia? Kebetulan sekali!" Begitu ketiga orang itu turun dari mobil dan berjalan ke pintu masuk restoran, tiba-tiba terdengar suara seseorang. Nada bicaranya pun terdengar kurang mengenakkan.

Terlihat seorang wanita ya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rahmat Ibnu Aulia
lumayan jg cerita nya, tapi banyak kemiripan dgn novel lain ya
goodnovel comment avatar
Lukas Prasetyo
lanjut om... ditunggu
goodnovel comment avatar
aidil aidilrubob
lanjut, makin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1166

    Suara gemuruh terdengar. Afkar merasa tubuhnya seolah-olah berputar. Saat berikutnya, kekuatan aneh langsung menyeretnya masuk ke dalam ruang hampa.Tak jauh darinya, lima orang berbaju hitam tengah melarikan diri dalam kepanikan. Mereka sesekali menoleh ke belakang seakan-akan sangat ketakutan akan sesuatu."Mau kabur? Kalian pikir bisa?" Pria tua itu mencibir dingin. Ucapannya penuh dengan ejekan dan meremehkan.Selanjutnya, Afkar melihat pria tua itu menjentikkan tangannya di ruang hampa. Dalam sekejap, kelima orang berbaju hitam itu langsung berteriak kesakitan. Tubuh mereka seperti tiba-tiba dibekukan oleh udara di sekelilingnya. Mereka mengambang di udara dan sepenuhnya tak bisa bergerak."Para kultivator dari lapisan atas dunia seni bela diri kuno dilarang sembarangan bertindak di dunia manusia biasa! Kalian berlima, ikut aku sekarang!" Begitu suara dingin dari pria tua itu terdengar, kelima orang berbaju hitam langsung mulai meronta hebat. Mata mereka penuh ketakutan yang tak b

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1165

    Afkar melangkah melewati kerumunan orang sambil memeriksa luka-luka Daru, lalu bertanya padanya, "Pak Daru, apa yang terjadi?"Daru menjelaskan, "Tadi saat aku hampir sampai di depan rumah, tiba-tiba aku melihat beberapa sosok melarikan diri. Aku merasa mereka mencurigakan, jadi tentu saja coba menghentikan mereka. Tapi belum sempat aku bertindak, salah satu dari mereka langsung menghantamku dengan satu telapak tangan dan aku langsung jadi begini!"Begitu selesai bicara, Daru kembali batuk hebat. Dia bahkan sampai memuntahkan darah dalam jumlah banyak. Jelas keadaannya sangat parah. Daru hanya memiliki kekuatan di tingkat revolusi. Di hadapan pesilat tingkat inti emas, dia tidak ada bedanya dengan orang biasa."Ayah!" Gwen menjerit dan langsung berlari ingin memeluk Daru.Namun, Afkar segera mengangkat tangan untuk menghentikannya dan berkata dengan tenang, "Kondisi Paman Daru sekarang nggak boleh diganggu. Serahkan padaku. Selama aku di sini, semuanya akan baik-baik saja."Selesai ber

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1164

    "Tenang saja, dia nggak akan mati." Afkar melangkah maju dan memeriksa kondisi luka Jena, lalu dengan suara datar mengucapkan kalimat tersebut. Setelah itu, dia mengeluarkan satu set jarum perak dari dalam tubuhnya.Bagaimanapun, Jena adalah kerabat dari Keluarga Bahari. Afkar juga tidak mungkin bersikap kejam dan membiarkannya mati begitu saja.Apalagi, semua ejekan dan sindiran Jena sebelumnya sama sekali tidak dipedulikan oleh Afkar. Ketika seseorang sudah mencapai tingkat tertentu, mana mungkin dia masih akan memedulikan penilaian orang biasa terhadap dirinya?Afkar hanya memandang wanita ini dengan cara seorang yang berdiri jauh di atas, datar, acuh, dan sedikit merendahkan.Beberapa saat kemudian ....Afkar menarik jarum-jarumnya dan berdiri kembali. Wajah Jena yang sebelumnya sangat pucat, perlahan mulai memerah kembali. Tatapannya yang sempat redup nyaris kehilangan cahaya kehidupan, kini kembali bersinar.Kalau bukan karena darah yang masih menempel di sudut bibirnya, orang-or

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1163

    Meskipun terluka, aura Afkar tetap tajam dan penuh wibawa bak sebilah pedang yang menghunus ke langit ketika berdiri di sana. Keganasan dan kekuatan yang tak terbantahkan dipancarkan olehnya.Afkar menghina, "Dengan kekuatan seperti ini, kalian berani bermimpi untuk menangkapku hidup-hidup? Mau kalian terus bertarung atau memilih mati di tempat, yang bakal tumbang di tanah cuma kalian!"Saat itu juga, pemimpin dari para pria berbaju hitam terlihat meringis kesakitan. Dia segera menekan beberapa titik di bahu kirinya untuk menghentikan aliran darah dari luka yang dideritanya. Dalam tatapan kelima orang itu, ada ekspresi terkejut dan ngeri.Kekuatan Afkar ternyata jauh di luar dugaan mereka. Cara bertarungnya juga nekat, seperti tidak peduli nyawa sendiri demi membalas serangan. Sikapnya yang brutal dan tak kenal takut itu membuat mereka ketar-ketir. Pemimpin mereka langsung berteriak untuk memberi perintah, "Kenapa bocah ini begitu susah ditaklukkan? Informasinya salah total! Ayo, mundu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1162

    Jika sebelumnya di mata Jena, Afkar hanyalah badut yang tak pantas dipandang, kini dia benar-benar telah berubah menjadi sosok yang tak terjangkau.Aura kuat yang menyelimuti seluruh tubuh Afkar membuat Jena tak bisa menahan diri. Ada dorongan dalam hatinya untuk berlutut dan menyembahnya. Sebenarnya, ada apa ini?Jena menggertakkan gigi dan memaksa dirinya untuk menyingkirkan perasaan aneh di pikirannya. Dia lalu menatap para pria berbaju hitam itu dan membentak dengan suara marah, "Siapa kalian? Beraninya menyerbu rumah Keluarga Bahari! Sungguh nggak tahu diri! Jangan sampai aku suruh orang untuk menangkap kalian sekarang juga!"Meski situasinya jelas-jelas tidak normal, Jena yang biasa hidup seenaknya tetap saja terbiasa bersikap sombong dan tanpa pikir panjang langsung membuka mulut.Salah satu pria berbaju hitam mengerutkan alis ketika mendengar suara Jena, lalu mengulurkan tangan dari kejauhan sambil memaki, "Bawel!"Ledakan energi sejati menghantam udara. Tubuh Jena sontak tak b

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1161

    Seiring terdengarnya suara Afkar, seketika suasana di sekeliling langsung riuh. Semua orang menatap ke arahnya, tetapi mereka tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ada yang bingung, ada yang kaget, dan ada pula yang menunjukkan sikap tak peduli ....Jena berujar, "Hahaha! Kalian serius percaya sama omongan Afkar si dukun gadungan itu? Musibah berdarah apa? Aku rasa dia cuma mau sok misterius biar kelihatan hebat. Coba kalian pikirkan, ini di mana? Aku berani jamin, nggak banyak tempat di seluruh Kota Nubes yang bisa lebih aman daripada rumah ini.""Kalau sampai percaya dengan omongan Afkar, kalian benar-benar sudah kehilangan akal sehat!" Begitu suara ejekan Jena terdengar, ketegangan yang sempat muncul di antara kerumunan langsung mengendur. Sebab, apa yang dikatakan wanita itu memang ada benarnya. Ini adalah rumah Komandan Garnisun Kota Nubes!Namun tepat saat suasana mulai mereda, tubuh Afkar yang sejak tadi sudah bersiaga penuh tiba-tiba menegang. Dia langsung mengangkat tangannya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status