Share

Bab 38

Penulis: Russel
"Kamu sudah salah paham. Aku membuatnya tidur supaya nggak melihat kematian tragismu," timpal Afkar dengan nada dingin dan tatapan tajam. Sekujur tubuhnya memancarkan aura yang mengerikan.

Saat ini, pintu ruang privat dikunci oleh seseorang. Total ada 8 pembunuh yang menyamar menjadi pelayan.

Seluruh niat membunuh tertuju pada Afkar. Yang memimpin adalah seorang pemuda berambut panjang yang sekujur tubuhnya memancarkan aura dingin.

"Aku nggak tahu dari mana datangnya kepercayaan dirimu itu." Pemuda itu menatap Felicia, lalu tersenyum sambil berujar, "Bu Felicia, bos kami marah besar. Dia ingin kami membunuh pria ini di depanmu. Dia ingin kamu melihat kematian tragisnya."

Begitu mendengarnya, ekspresi Felicia menjadi sangat masam. Meskipun orang itu tidak menyebut nama Noah, Felicia tetap tahu siapa bos mereka.

"Coba saja kalau berani! Langkahi dulu mayatku kalau ingin membunuhnya!" pekik Felicia sambil menggertakkan giginya. Kemudian, dia berdiri di depan Afkar untuk melindunginya deng
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ikhtiarsalam
sikat Kar..
goodnovel comment avatar
Audi Rachmat
kerenlah..
goodnovel comment avatar
Corvallis Mohammad
ternyata lebih lama liat iklannya drpd baca novelnya yah....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1220

    Setelah Edo mengatakan itu, batu-batu spiritual tersebut langsung melayang ke arah depan Afkar. Hanya saja, Afkar bahkan tidak melirik batu-batu spiritual itu sedikit pun.Memang benar, batu spiritual seperti ini mungkin sangat jarang ditemukan di dunia luar. Akan tetapi, bukan berarti itu adalah benda berharga bagi Afkar. Yang jelas, dia juga tidak percaya bahwa Edo benar-benar akan memberinya kompensasi berharga.Sesuai dugaan, tepat saat Afkar masih diam, Vita yang berdiri di belakangnya tiba-tiba berkata, "Kak Afkar, meskipun batu spiritual memang sumber daya latihan yang lumayan, itu bukan sesuatu yang langka dan tak tergantikan."Afkar mengangguk pelan, lalu menatap Edo dengan tatapan dingin. Dia membalas, "Hehe. Jadi, Pak Edo mengira aku ini pengemis ya? Aku memang baru masuk ke sekte ini dan belum tahu banyak soal aturan atau kebiasaan di sini, tapi aku bukan orang bodoh. Kalau memang nggak ada itikad baik untuk menyelesaikan ini, kelihatannya kita harus cari jalan lain untuk m

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1219

    "Aku sangat penasaran, sampai kapan kamu bisa tertawa." Setiap kata yang keluar dari mulut Afkar terasa dingin dan tegas. Usai berbicara, aura di tubuhnya tiba-tiba meledak hebat.Sebuah tekanan khas dari pesilat tingkat inti emas langsung menghantam ke arah semua orang di sekelilingnya. Dalam sekejap, raut wajah seluruh orang yang hadir langsung berubah drastis.Di lokasi, kecuali Vita dan beberapa orang seperti Rehan, hampir tidak ada satu pun yang tahu bahwa Afkar ternyata adalah seorang ahli tingkat inti emas. Suara erangan pelan terdengar dari tengah kerumunan. Orang-orang langsung serempak mundur dan membuka jarak lebar dari Afkar. Suasana pun langsung berubah menjadi tegang dan penuh rasa takut.Berhubung memang sudah bersiap sebelumnya, Rehan ikut mengeluarkan auranya sendiri yang juga sangat dahsyat. Ekspresinya masih penuh dengan cemoohan.Rehan menyindir, "Hehe. Afkar, memangnya kenapa kalau kamu sudah berada di tingkat inti emas? Puncak Orlon tetap bukan tempat untukmu berb

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1218

    Di kaki Puncak Orlon, saat ini sudah dipenuhi oleh kerumunan orang yang padat merayap ke segala arah. Dalam sekilas pandang, setidaknya ada lebih dari 100 orang yang berkumpul.Setiap orang menatap ke arah tengah dengan ekspresi tidak bersahabat. Afkar berdiri di sana sambil menunjukkan tatapan dingin. Saat ini, dia sedang melindungi Vita dan Shafa di belakangnya untuk berjaga-jaga kalau saja ada orang yang tiba-tiba menyerang.Di sekeliling, suara-suara ejekan dan makian terus terdengar. Ini membuat alis Afkar sedikit berkerut. Pandangannya menyapu ke seluruh arah. Dia mengamati satu per satu wajah yang ada di sekitarnya."Jadi, ini orang yang dibawa sama Vita buat jadi pelindungnya? Kelihatannya nggak sehebat itu!""Hahaha! Menurutku, dia cuma cari mati! Tadi, kamu nggak lihat sih. Begitu datang, dia langsung minta Kak Rehan turun gunung buat minta maaf padanya. Sombong banget!""Benar banget. Dia pikir ini tempat apa? Ini Puncak Orlon lho! Ini wilayahnya Kak Rehan!"Suara-suara itu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1217

    "Hari ini, kamu jangan harap bisa pergi dari sini! Cari mati ya kamu!""Hehe. Sejak kapan ada orang seberani ini di dalam sekte? Sepertinya, kamu benar-benar belum paham apa akibatnya kalau menyinggung Puncak Orlon!"Suara bentakan dan kemarahan terdengar dari segala arah. Dalam sekejap, Afkar, Vita, dan Shafa langsung dikepung dari segala sisi.Sejak awal, Afkar memang tidak menunjukkan kekuatan aslinya sehingga orang-orang di sekitar secara otomatis mengira dia hanya berada di tingkat pembentukan inti, sama seperti Vita.Banyak orang menduga dalam hati bahwa Afkar adalah murid baru yang diterima hari ini. Sebab, mereka memang belum pernah melihat Afkar sebelumnya. Wajahnya terlihat sangat asing.Afkar tidak memedulikan ejekan dan sindiran orang sekitar. Tiba-tiba, dia melangkah maju dan berkata dengan nada tenang tetapi sangat sombong, "Kalian punya waktu sepuluh menit."Afkar menjelaskan, "Sampaikan pada Rehan bahwa aku, Afkar, sudah datang ke sini. Suruh dia segera turun gunung, la

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1216

    Di Puncak Orlon.Seluruh tubuh Gandi yang sudah lemas dan sekarat, kini diseret dan dilempar ke hadapan Rehan. Beberapa orang di sekitarnya tak henti-hentinya mengadu dan menangis. Mereka menceritakan betapa kejam dan ganasnya perlakuan Afkar terhadap mereka tadi.Mendengar keluhan mereka, wajah Rehan langsung berubah muram. Dia mengangkat tangan dan menghancurkan semua benda di sekitarnya hingga hancur berkeping-keping.Rehan memaki, "Dasar payah! Kalian semua cuma sampah! Shafa si anak haram itu ternyata punya ayah? Hmph! Aku rasa, pasti ayahnya itu si Afkar yang baru masuk sekte. Baru datang saja sudah berani menyerang orang-orang Puncak Orlon? Dia kira nggak ada yang bisa menandinginya?""Cuma karena sudah mencapai tingkat inti emas, dia pikir bisa sesuka hati? Di Puncak Orlon, banyak banget pesilat di tingkat inti emas. Kalau dia berani datang ke sini, aku pastikan dia nggak akan bisa keluar hidup-hidup!" marah Rehan.Sebagai putra salah satu tetua dari sekte kuno, Rehan sudah men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1215

    Afkar sungguh tak berdaya terhadap anak-anak zaman sekarang. Dia pun bertanya, "Jadi Shafa, apa kamu lihat Papa menindasnya barusan? Papa lagi menolongnya lho!"Afkar buru-buru menjelaskan kepada Shafa. Kalau sampai gadis kecil ini salah paham, nanti bisa-bisa dirinya jadi tidak bisa menjelaskan diri meski tidak salah.Beberapa hal tadi memang terpaksa. Pada akhirnya, semua itu demi menyelamatkan orang. Seperti, misalnya barusan Afkar tidak sengaja melihat seluruh tubuh Vita ....Hanya saja, Shafa tidak terlalu memikirkan soal itu. Berhubung sudah lama tak bertemu dengan Afkar, dia sangat senang. Dia pun terus bercerita tentang berbagai kejadian menarik yang dialaminya selama beberapa waktu terakhir. Ketika mendengarnya, Afkar tak henti-hentinya tersenyum.Tak lama kemudian, pintu kamar berderit terbuka. Vita keluar setelah berganti baju bersih. Meskipun sebelumnya dia sudah menenangkan diri dan menyiapkan mental, begitu melihat Afkar lagi, wajahnya tetap memerah karena malu."Ka ... k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status