Afkar masih membatin, 'Benar, musuh dari musuh. Memangnya Keluarga Rajendra dunia misterius nggak punya musuh yang sebanding dengan kekuatannya? Kenapa aku nggak memanfaatkan orang lain untuk menghabisi mereka?'Begitu pikiran itu melintas dalam benak Afkar, sebuah senyuman dingin pun terukir di wajahnya. Segera setelah itu, dia mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor telepon."Afkar? Kenapa kamu telepon tengah malam seperti ini?" Di ujung telepon, terdengar suara wanita yang merdu dengan sedikit nada malas, seolah-olah baru saja terbangun dari tidur. Tampaknya, dia terbangun karena gangguan Afkar.Afkar bertanya dengan santai, "Bu Arisa, senang banget masih bisa menghubungimu. Apa kamu masih dalam perjalanan kultivasi?"Suara barusan adalah milik ketua muda dan cantik dari Sekte Langga, Arisa. Saat ini, dia bertanya, "Ada apa? Kalau nggak ada apa-apa, aku mau tutup telepon. Kenapa kamu ganggu tidur orang di tengah malam sih? Menyebalkan banget!"Meskipun Afkar pernah menyelamatkan ny
Afkar cukup memahami tentang nadi spiritual. Beberapa waktu lalu, ketika berada di Sekte Pemutus Nadi, dia sempat membaca banyak buku di perpustakaan sekte tersebut. Dia menjadi lebih paham tentang dunia kultivasi dan hal-hal terkait.Di zaman yang disebut "Zaman Akhir Hukum" ini, kekuatan-kekuatan kuno dunia misterius hidup dalam area yang terisolasi oleh formasi. Di dalam area tersebut, energi spiritual langit dan bumi jauh lebih kuat dibandingkan dunia luar. Namun, setelah bertahun-tahun digunakan untuk kultivasi, energi spiritual tentu saja akan habis.Itu sebabnya banyak sekali kekuatan kuno, terutama yang besar seperti dunia misterius dan lapisan atas dunia seni bela diri kuno, membangun markas mereka di atas sebuah nadi spiritual. Dengan cara ini, mereka bisa terus mendapatkan sumber daya untuk berkultivasi.Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah nadi spiritual. Bahkan, ada banyak keluarga atau sekte kuno yang mengalami kemerosotan karena kekeringan energi spiritual. Dapat
Mendengar kata-kata Afkar, Ivan tersenyum sinis. "Hehe, kamu benar!"Mata Afkar memancarkan kilatan tajam. Dia bertanya dengan suara rendah, "Jadi, apa kamu benar-benar punya informasi yang berguna tentang Keluarga Rajendra dunia misterius?"Ivan tetap saja mengangguk perlahan. Dia membalas, "Ya!"Setelah itu, Ivan mulai menceritakan segala informasi yang dia ketahui kepada Afkar. Sebelumnya, Sahira sudah memberi tahu Afkar bahwa Keluarga Rajendra dunia misterius telah mendukung banyak kekuatan dan perusahaan di luar sana untuk mendatangkan kekayaan dan mengumpulkan sumber daya untuk keluarga mereka.Aliansi Perusahaan Farmasi Delta yang dipimpin Ivan adalah salah satunya. Kadang kala, beberapa pemimpin dari kekuatan ini juga memiliki hubungan satu sama lain.Misalnya, Ivan memiliki hubungan yang cukup dekat dengan seorang pemimpin kasino yang juga bekerja untuk Keluarga Rajendra dunia misterius. Itu karena kasino ini awalnya didanai oleh aliansi perusahaan farmasi yang dipimpin Ivan.
Meskipun berbagai cara licik sudah digunakan, di hadapan kekuatan yang mutlak, semua itu tidak ada artinya. Itu sebabnya, satu-satunya cara yang bisa digunakan adalah mengandalkan latar belakang.Andre berharap Afkar akan takut dan ragu untuk bergerak. Sayangnya begitu ucapan itu dilontarkan, senyuman dingin yang penuh ejekan malah terukir di wajah Afkar."Keluarga Rajendra dunia misterius? Tulang Iblis? Hehe. Kebetulan banget, aku justru suka bunuh orang-orang seperti mereka!" Begitu selesai berbicara, tubuh Afkar seketika menghilang. Dalam sekejap, dia sudah berada di depan Andre.Saat berikutnya, dalam pandangan penuh kebencian dan ketidakpuasan Andre, Afkar menginjak tenggorokan Andre dengan sekuat tenaga dan mematahkan lehernya seketika."Kamu begitu suka mengendalikan mayat? Kalau begitu, aku akan menjadikanmu mayat juga!" seru Afkar sambil mendengus dingin. Dia menatap leher Andre yang terkulai ke samping, tanda bahwa dia sudah tidak bernyawa lagi.Pada saat itu, Ivan hanya bisa
Mendengar ucapan Andre, Ivan pun merasa cemas dan tidak tenang. Di sisi lain, Ivan menggenggam lengan Andre, lalu berbicara dengan rasa takut yang tiba-tiba muncul, "Benarkah? Kalau begitu, Master Andre, tolong bawa aku pergi ke Keluarga Rajendra dunia misterius juga."Andre menambahkan, "Kalau memang seperti yang kamu katakan di mana peristiwa ini akan mendatangkan bencana, gimana denganku? Kalau kamu saja nggak bisa menghadapinya, bukannya situasiku malah akan lebih berbahaya?"Mendengar kata-kata ini, ekspresi Andre berubah dingin. Dia memejamkan mata dan melepaskan genggaman Ivan dengan gerakan kasar.Andre menolak, "Jangan bercanda. Aku bisa kembali ke Keluarga Rajendra dunia misterius, tapi apa hakmu untuk ikut? Ingat statusmu! Kamu cuma orang yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan uang untuk keluarga, nggak lebih dari itu."Mendengar itu, ekspresi Ivan langsung berubah muram. Dia menjelaskan, "Tapi kalau dari pihak mereka benar-benar ada ahli, kondisiku akan sangat berbahaya
Hendrik tertawa sinis sebelum menambahkan, "Kalau nggak, kenapa aku harus memberitahumu?"Tadi, Hendrik baru saja dihina dan dipermalukan oleh Afkar. Ini membuatnya sangat terpukul. Ketika mendengar pertanyaan Afkar sekarang, dia merasa seperti menemukan celah untuk membalas dendam pada Afkar, seolah-olah ini adalah kesempatan untuk merebut kembali harga dirinya.Sayangnya hanya dalam sekejap, Hendrik menyadari betapa besar kesalahannya. Senyuman Afkar terlihat sangat jahat, bahkan bagaikan iblis ketika menimpali, "Bagus kalau kamu tahu. Aku punya cara untuk membuatmu jujur. Hehe ...."Saat berikutnya, Afkar mengulurkan tangannya dan menekan sebuah titik akupunktur di bagian tubuh Hendrik.Setengah menit kemudian ....Hendrik berteriak kesakitan, "Aaargh! Afkar, ampuni aku. Aku akan memberitahumu. Aku akan jujur .... Yang melakukannya adalah Ivan .... Aku mohon ampun. Tolong, aku akan bilang semuanya. Aku akan cerita semuanya ...."Hendrik berguling-guling di lantai. Wajahnya terpelint