Share

Bab 805

Author: Russel
Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu."

"Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.

Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.

Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!"

"Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Nasdin Nas
gendeng , cerita ilang meneh
goodnovel comment avatar
Mai Ardi
penulis bodoh
goodnovel comment avatar
Syaqillah Azkya
bosku...terlalu cepat sampai 100%.... lanjutannya bosku...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 806

    Setelah Afkar dan lainnya meninggalkan tempat Zinia, mereka kembali ke halaman yang sementara ditinggali mereka selama berada di tempat ini.Karena berada di wilayah sekte, para pendatang seperti mereka tidak diperbolehkan berkeliaran sembarangan. Setelah makan, Afkar hanya berdiam diri di dalam kamar.Dia duduk bersila di atas ranjang, merasakan perubahan yang terjadi setelah menembus ke tingkat pembentukan inti secara saksama.Berbeda dengan para kultivator tingkat pembentukan inti biasa, kini seluruh pusat energinya telah berubah menjadi bola padat yang terbentuk dari energi sejati murni yang sangat terkondensasi. Daya tahan bola itu bahkan sekeras logam mulia.Energi sejati dalam bentuk seperti ini biasanya hanya bisa dicapai oleh kultivator tingkat pembentukan inti tahap puncak.'Dengan kekuatanku yang sekarang, bagaimana kalau aku melawan seorang kultivator tingkat inti emas?' batin Afkar.Tadi saat bersama Zinia, Afkar secara halus mencoba menggali informasi tentang kekuatan Saf

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 807

    Detik berikutnya, Pisau Naga Es di depan Afkar tiba-tiba bergetar hebat, mengeluarkan dengingan tajam dan jernih. Suara itu seperti raungan harimau dan naga yang mengamuk.Pada saat yang sama, bilah memancarkan cahaya perak yang terang, menyala selama beberapa detik sebelum akhirnya meredup kembali.Mata Afkar berbinar terang. Dia bisa merasakan seolah-olah dirinya dan pedang itu telah terhubung dalam satu kesatuan yang harmonis.Afkar menggenggam gagangnya, kembali mengelus permukaan bilah. Namun, kali ini dia tidak lagi merasakan aura tajam ataupun hawa dingin yang menusuk. Yang dia rasakan hanyalah keluwesan serta keintiman.Seakan-akan Pisau Naga Es bukan sekadar senjata, melainkan sepasang mata yang menyatu dengan tubuhnya. Ketajamannya hanya akan diarahkan pada musuh dan tidak akan pernah menyakiti tuannya."Luar biasa! Pedang ini benar-benar bisa dirasuki oleh roh pedang milikku! Jadi, ini yang disebut ... senjata yang memiliki roh?"Afkar memegang pedang itu erat-erat, merasaka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 808

    Afkar hampir tersedak saat mendengar perkataan Rose!Astaga! Mau jadi istri mudanya? Berani sekali wanita ini mengatakan hal seperti itu!Sebelumnya Rose bersikap angkuh di hadapannya, tetapi sekarang malah mau jadi istri mudanya? Dari ekspresinya, sepertinya dia tidak bercanda?"Nona Rose, sekarang ini zaman apa? Kita hidup di masyarakat yang menganut sistem monogami, bukan zaman poligami! Jangan bercanda deh!" Afkar berkata sambil mengelap keringat di dahinya.Mendengar itu, mata indah Rose tampak sedikit meredup. Dia menggigit bibirnya dan bertanya, "Apa kamu masih dendam karena sikapku yang dulu? Aku tahu .... Waktu itu aku salah menilai. Aku nggak seharusnya meremehkanmu ...."Afkar melambaikan tangan, menyela, "Bukan, bukan karena itu! Cuma, cara pandang kita saja yang beda. Aku nggak bisa terima poligami dan aku sangat menghargai istriku, jadi ...."Afkar tersenyum getir dalam hati. Akhirnya, dia paham juga apa maksud dari pepatah "paling susah menolak cinta seorang wanita canti

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 809

    Rose merasa dirinya yang mengambil alih kendali. Entah kenapa, di dalam hatinya, dia merasa Afkar ini ... agak menggemaskan.Saat sedang sombong, Afkar seolah-olah akan terbang ke langit. Namun, baru dicium sekali, dia langsung malu?Rose menutup mulutnya sambil tersenyum geli, lalu berdiri dan berkata, "Afkar, kamu memang nggak bisa menerimaku jadi wanitamu, tapi kita sudah pernah melewati hidup dan mati bersama. Nggak masalah kalau aku jadi sahabatmu, 'kan?""Pokoknya, aku sangat berterima kasih atas semua kebaikanmu terhadapku dan Keluarga Samoa. Aku sampai nggak tahu harus membalasnya dengan apa. Kelak kalau kamu butuh bantuan, aku pasti akan siap bertaruh nyawa untukmu."Setelah mengucapkan itu, dia sekali lagi menatap Afkar dengan dalam, lalu akhirnya membuka pintu dan pergi."Fiuh ...." Afkar akhirnya mengembuskan napas panjang. Dia merasa lebih lega.Dia menyentuh pipinya. Rasanya masih ada sisa kehangatan dan aroma lembut dari Rose. Sebuah senyuman getir pun muncul di wajahnya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 810

    Semalam pun berlalu dengan tenang.Setelah beristirahat semalaman, Afkar bersama dua rekannya meninggalkan wilayah Sekte Langga. Rose telah mendapatkan kualifikasi untuk menjadi murid Sekte Langga, tetapi dia belum langsung menetap di sana, karena masih harus pulang untuk mengurus beberapa hal.Saat itu, Afkar belum tahu bahwa Felicia dan yang lainnya sudah hampir gila karena tidak bisa menghubunginya sama sekali.Tentu saja, yang pergi bukan hanya mereka bertiga. Setelah uji coba peringkat individu selesai, keluarga-keluarga dan sekte-sekte juga turut kembali ke Desa Langga di luar.Ketika Afkar dan dua rekannya kembali ke penginapan di ujung desa itu, mereka langsung melihat rombongan Keluarga Darmadi di sana.Setelah Logan tewas, kini yang memimpin adalah seorang pria paruh baya dengan kekuatan tingkat pembentukan inti tahap awal. Namanya Rudy, paman Logan."Afkar, berani sekali kamu membunuh Logan! Menurutmu musuh Keluarga Samoa masih kurang banyak ya?" Begitu melihat Afkar, Rudy l

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 811

    Setelah mendengar ucapan itu, Afkar tidak bisa membantah dan hanya bisa mengangguk pelan sambil berkata, "Baiklah."Saat itu juga, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan matanya langsung berbinar. "Kalau begitu, kita nggak perlu terburu-buru. Aku mau telepon orang dulu."Menghadapi kemungkinan penyergapan yang akan datang, Afkar tiba-tiba teringat akan seorang penolong, Murad.Putra Keluarga Hasyim yang seluruh tubuhnya seperti dilapisi kulit pohon itu punya latar belakang yang luar biasa kuat. Bahkan, pengikut yang selalu ada di sekelilingnya pun punya kekuatan yang tidak bisa diprediksi.Apalagi, Murad masih mengandalkan Afkar untuk menyembuhkannya. Pria itu tidak mungkin ingin melihat Afkar mati.Sekarang ada yang ingin menyergapnya, bukankah kekuatan Murad akan sangat berguna? Namun, kemungkinan butuh beberapa hari agar bala bantuan bisa tiba.Bagaimanapun, nyawa adalah hal yang utama. Afkar dan Rose bisa tinggal di Desa Langga beberapa hari, paling-paling keluar uang sedikit.Lagi pul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 812

    Afkar melajukan mobil off-road dengan kecepatan paling tinggi, melintasi jalanan di antara kaki pegunungan.Felicia sudah mengatakan, kalau Afkar tidak sempat kembali, paling-paling Fadly akan menyerahkan kekuasaannya. Namun, Afkar tetap memilih untuk mengambil risiko dengan meninggalkan Desa Langga.Dia tahu ini keputusan berisiko. Namun, yang lebih menakutkan adalah kemungkinan kecil yang bisa berakibat fatal.Afkar tidak bisa memastikan, jika benar Fadly mengadakan pertemuan dunia mafia dan secara resmi bergabung dengan Organisasi NC, apakah pihak lawan akan menepati janji atau justru berbalik menghancurkan setelah mendapatkan apa yang mereka mau.Jadi, jika memang harus ada yang mengambil risiko, Afkar lebih rela itu dirinya sendiri, bukan orang-orang yang dia sayangi.Mungkin memang begitu watak Afkar sejak dulu, seseorang yang lebih dikendalikan oleh perasaan daripada logika. Sejak dia rela menjual ginjal demi menyelamatkan putrinya, bahkan menabrakkan diri demi uang kompensasi,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 813

    "Rasanya pasti sangat memuaskan membunuh seorang genius, 'kan? Bocah, kenapa kamu nggak menyembunyikan kekuatanmu sampai akhir? Sepertinya, mentalmu masih belum cukup matang!""Ingat baik-baik untuk kehidupan selanjutnya, sebelum kamu benar-benar tumbuh kuat, belajarlah untuk menunduk dan menyembunyikan taringmu!"Giiik! Giiik .... Di saat itu, beberapa mobil tiba-tiba berhenti tidak jauh dari sana. Suara rem mereka memecah keheningan.Jelas, mereka juga menyadari ada sesuatu yang terjadi di jalan ini dan memutuskan untuk menepi dan mengamati.Dari salah satu mobil, terlihat sosok Raditya, Santo Sekte Bulan Hitam, bersama dengan Kelam dan Orion."Santo, bukankah itu Afkar?" Kelam menyipitkan mata sambil bertanya dengan ekspresi terkejut.Raditya mengangguk pelan. "Yang berjubah biru itu sepertinya adalah perwakilan dari Keluarga Pakusa dari dunia misterius. Dilihat dari situasinya, sepertinya dia sedang mengincar Afkar.""Terus, kita harus gimana?" tanya Kelam.Orion yang duduk di kurs

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 865

    Saat berikutnya, Afkar tidak lagi memikirkan hal lain. Dia langsung menoleh dan menatap Lyra dengan penuh perhatian.Setelah bergegas ke sana, Afkar pun berjongkok di hadapan Lyra dan menghiburnya dengan suara lembut, "Lyra! Jangan takut, Paman datang menyelamatkanmu! Sekarang sudah aman kok, orang jahatnya sudah Paman kalahkan!"Gadis kecil itu masih duduk di lantai. Lyra menatap Afkar dengan tatapan kosong, seolah-olah pikirannya belum sepenuhnya kembali. Dia hanya terpaku dan berkata dengan suara pelan, "Paman Buaya ... kamu datang menyelamatkanku?"Mendengar itu, hati Afkar langsung terasa perih. Dia melihat masih ada jarum yang tertancap di tangan kanan Lyra.Dengan hati-hati, Afkar mencabut jarum itu dari tangannya lalu menghibur gadis kecil itu dengan beberapa kalimat. Setelah itu, Afkar berdiri dan melangkah ke tiang penyangga untuk memeriksa kondisi Aruna dan Barra.Ternyata, keduanya telah dilumpuhkan oleh Setan Garib dengan jarum perak yang ditusukkan ke titik akupunktur di

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 864

    Begitu tebasan ini dilepaskan, 30% dari energi sejati yang telah dikompresi dan disimpan di dalam pusat energi Afkar langsung terkuras habis.Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dengan kekuatan Afkar sekarang, apabila teknik Retakan Langit digunakan secara beruntun, lima tebasan saja sudah cukup untuk menguras habis seluruh energi sejati dalam tubuhnya."Aaargh!" Menghadapi tebasan ini, bukan hanya ekspresi dari Setan Garib yang berubah, bahkan jiwanya sendiri rasanya ikut gemetar karena ketakutan.Namun, reaksinya cukup cepat. Dalam sekejap, Setan Garib mengangkat kedua lengannya dan mengerahkan seluruh kekuatan untuk mencoba menahan serangan pisau Afkar.Sebagai seorang kultivator tingkat pembentukan inti tahap akhir, kali ini Setan Garib benar-benar mengerahkan seluruh kekuatannya. Energi sejati yang kuat itu dipusatkan ke kedua lengannya dan juga ke cakar logam di tangannya.Klang!Ting!Saat berikutnya, suara logam beradu terdengar keras. Cakar logam milik Setan Garib langsu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 863

    Melihat hal itu, wajah Setan Garib sempat menunjukkan ekspresi meremehkan. Namun ekspresinya yang baru muncul langsung membeku seketika, lalu digantikan oleh sikap waspada dan kengerian yang dalam.Pisau Naga Es di tangan Afkar membawa aura yang mengerikan. Pisau menebas dalam lintasan yang indah dan akurat, lalu menebas lurus ke arah kepala Setan Garib.Jurus pertama dari Retakan Langit. Ini adalah pertama kalinya Afkar benar-benar menggunakan senjata spiritual ini dalam pertempuran nyata sambil menggabungkannya dengan teknik bela diri.Begitu tebasan pertama ini dilancarkan, Afkar merasakan aliran energi sejati dalam meridian tubuhnya tersedot keluar dengan cepat, lalu mengalir ke Pisau Naga Es yang digenggamnya.Hanya dengan sekali tebasan, energi sejati dalam tubuhnya langsung berkurang sekitar 5%. Angka ini mungkin terdengar sedikit, tetapi itu juga berkat kekuatan Afkar yang luar biasa besar sekarang sehingga jumlah energi sejati dalam tubuhnya sangat melimpah.Menghadapi seranga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 862

    Pria tua ceking itu memelesat ke pojok tembok, lalu menatap Afkar sambil tertawa pelan dengan suara yang dingin dan menyeramkan. Dia bertanya, "Afkar? Ternyata kamu? Hehehe ...."Ekspresi Afkar sangat dingin, sementara sorot matanya penuh dengan niat membunuh saat menatap orang itu. Dia balas bertanya, "Siapa kamu?" Orang itu bisa memanggil nama Afkar, berarti kemungkinan besar mengenalnya."Siapa aku? Nggak masalah juga kalau aku memberitahumu. Aku adalah Tetua Agung Sekte Kartu Hantu, Setan Garib!" Saat berkata demikian, wajah si pria tua ceking terlihat menyeringai secara mengerikan.Pria tua ceking itu lalu menambahkan, "Muridku, Hantu Senyap, dan murid dari muridku, Pencabut Nyawa, semua mati di tanganmu. Hari ini, aku datang untuk membalaskan dendam mereka!"Mendengar ini, tatapan Afkar jadi makin dingin. Dia menggertakkan giginya sambil berujar dengan penuh amarah, "Ternyata kamu bajingan tua dari Sekte Kartu Hantu! Kamu begitu percaya diri bisa membunuhku? Kalau begitu, hari in

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 861

    Pada saat ini, Lyra melirik ke tangan kanannya. Di sana, terlihat jelas ada sebuah jarum yang tertancap. Tadi, dia memang terbangun karena tertusuk jarum itu.Lyra juga menyadari bahwa Aruna dan Barra yang berada di dekatnya masih terikat dan tidak sadarkan diri. Dia langsung ketakutan sampai meneteskan air mata."Bibi, Paman Barra, bangunlah! Ada orang jahat .... Huhuhu ...." Lyra berteriak sekuat tenaga sambil memanggil-manggil. Dia berharap bisa membangunkan orang dewasa untuk menolongnya.Namun, entah apa yang dilakukan oleh pria tua ceking itu pada Aruna dan Barra. Keduanya sama sekali tidak memberikan reaksi. Lyra pun mulai menangis putus asa. Dia duduk di lantai sambil berusaha mundur menjauh dan coba menghindari pria tua ceking itu."Bocah, kamu nggak bakal bisa kabur! Hehehe ...." Pria tua ceking itu tertawa jahat dengan sorot mata yang penuh ejekan dan kebengisan."Aaargh!" Tiba-tiba saat Lyra sedang merangkak mundur ketakutan, suara jeritan menyeramkan terdengar di telingany

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 860

    Setengah jam kemudian ....Di luar vila Keluarga Subroto, sebuah SUV terparkir di sana. Namun di dalam mobil itu, tidak ada satu orang pun. Saat itu juga, terlihat sekelompok orang yang dipimpin oleh Bayu berdiri mengelilingi mobil dengan ekspresi bingung dan penuh tanda tanya.Raut wajah Bayu terlihat sangat serius. Dia bertanya dengan cemas, "Apa sebenarnya ... yang terjadi di sini? Aruna dan Lyra tadi sudah hampir sampai rumah, tapi orangnya ke mana? Kenapa mereka nggak ada di dalam mobil?""Aku juga nggak tahu, Pak Bayu. Waktu aku menemukan mobil ini, di dalamnya memang sudah kosong ...," jawab salah seorang pengawal Keluarga Subroto dengan gugup.Bayu coba menelepon Aruna dan Barra beberapa kali, tetapi tidak ada seorang pun yang mengangkat telepon. Hal ini membuatnya makin panik. Tak lama kemudian, Bayu langsung menelepon Farel dan menyuruhnya segera menyelidiki hal ini. Situasi ini benar-benar terlalu aneh.Padahal mobilnya tidak jauh dari gerbang vila Keluarga Subroto, tetapi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 859

    Setelah berkata begitu, Nona Besar Keluarga Subroto itu melirik Afkar sekilas dengan kesal, lalu langsung menarik Lyra pergi. Saat berbalik badan, pipinya terlihat memerah karena malu dan jengkel.Aruna masih jelas mengingat waktu makan bersama di taman hiburan, Afkar pernah memegang tangannya erat-erat dan bahkan meminum sup adonan tepung yang sudah terkena air liurnya.Meskipun belakangan terbukti bahwa Afkar melakukan itu karena sup tersebut telah diberi racun dan dia hanya sedang menolong Aruna dengan cara itu, tetap saja perasaan malu dan canggung itu tidak bisa hilang begitu saja setiap kali Aruna melihat pria itu.Barra juga sempat melirik Afkar dengan kening mengernyit, lalu dia berkata dengan nada datar, "Sampai jumpa, Pak Afkar."Afkar menarik sudut bibirnya. Wajahnya menampilkan ekspresi tak berdaya. Saat berikutnya, matanya yang tajam memancarkan kilatan cemerlang. Segumpal energi sejati yang lembut menyebar keluar dari tubuhnya, lalu masuk ke dalam tubuh Lyra tanpa diketah

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 858

    Dua gadis kecil itu terlihat sangat bersemangat. Selain saling menyapa satu sama lain, mereka juga memberi salam kepada para orang dewasa. Namun seperti Afkar, Aruna dan Barra sama-sama hanya mengangguk ringan ketika melihat satu sama lain.Insiden waktu itu, saat Shafa tiba-tiba kambuh dan Afkar meledak marah, memang sedikit membuat hubungan mereka menjadi "canggung". Meskipun sebelumnya Aruna pernah meminta Afkar untuk pura-pura menjadi pacarnya, tetap saja di hatinya masih menyimpan sedikit ganjalan.Saat itu pula, Afkar yang awalnya hanya berniat menyapa dan pergi, tiba-tiba menatap dengan serius. Dia pun melangkah mendekat. Ternyata di atas kepala Lyra, samar-samar ada lapisan kabut hitam yang mengambang. Itu adalah pertanda nasib buruk dan malapetaka besar.Tentu saja, kabut hitam ini tidak mungkin bisa dilihat oleh orang biasa. Afkar sendiri bisa melihatnya karena dia telah mewarisi "Jurus Mata Naga", sebuah ilmu yang membuatnya ahli dalam teknik yin yang dan fengsui.Bukan hany

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 857

    Mungkin dari buku harian ini, Felicia bisa lebih memahami pria itu? Mungkin di dalam sini, ada semua jawaban yang selama ini ingin Felicia ketahui?Sambil berpikir demikian, Felicia pun menekan rasa bersalahnya karena telah membaca buku harian orang lain. Dia mulai membuka lembaran-lembaran buku harian milik ibu mertuanya.Seiring halaman demi halaman dibuka, ekspresi di wajah presdir cantik itu terus berubah. Perubahannya bahkan sangat nyata. Ada keterkejutan, kesedihan yang mendalam, kemarahan ....Entah sudah berapa lama Felicia membaca. Ketika akhirnya dia sampai pada halaman terakhir, ekspresinya langsung menegang. Tiga kata merah menyala yang terpampang, begitu menusuk mata.[ Keluarga Rajendra Kuno! ]Tiga kata itu ditulis menggunakan warna merah yang membuat hati terasa tidak tenang, seolah-olah mengandung kebencian dan niat membunuh yang sangat kuat.Sepasang mata indah Felicia mulai berkabut dan air matanya mulai menggenang. Dia memaki, "Afkar, dasar bajingan! Sebenarnya ...

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status