Miliknya Di Antara Dua Dunia

Miliknya Di Antara Dua Dunia

last updateLast Updated : 2025-08-27
By:  AylaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
100Chapters
205views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dalam dunia gelap bernama Varethar, malam bukan sekadar waktu, melainkan kekuasaan. Seraphine Elira Ravelle, seorang gadis yatim piatu dari desa terkutuk, tak pernah menyangka darahnya mengalirkan warisan kuno—keturunan terakhir dari garis kerajaan pengusir kegelapan. Ketika ia dijadikan tumbal dalam ritual pengabdian kepada Raja Malam, Kaelith Nocturne, justru hidupnya dimulai. Kaelith, makhluk abadi yang pernah mencintai seorang manusia—dan dikhianati, melihat Seraphine sebagai ancaman... dan kemungkinan penebusan. Tapi cinta dalam dunia yang memakan cahaya tidak tumbuh dari pelukan. Ia tumbuh dari luka. Dari darah. Dan dari pilihan antara mencintai... atau menghancurkan.

View More

Chapter 1

BAB 1 — ANAK KUTUKAN

Mereka bilang, ketika bayi menangis pada malam ke-13 bulan darah, itu bukan karena lapar atau takut gelap.

Tapi karena dunia menolaknya untuk hidup.

Begitulah Seraphine Elira Ravelle lahir—di tengah hujan bara dan gemuruh doa yang tak dikabulkan. Ibunya mati sebelum sempat menyentuhnya. Ayahnya? Tak pernah diketahui, kecuali dalam bentuk bisikkan-bisikkan curiga dari penduduk Desa Eira yang percaya ia bukan darah manusia, melainkan sisa kutukan dari perang antara terang dan malam.

Seraphine tumbuh seperti bayangan: ada, tapi tak pernah diterima. Gadis kecil dengan rambut gelap seperti arang terbakar dan mata berkilau keperakan—cahaya yang hanya muncul saat malam tersungkur paling dalam. Terlalu sunyi untuk anak seusianya. Terlalu tenang, bahkan saat dicaci maki karena menyentuh air suci tanpa izin. Terlalu hidup, padahal seharusnya mati sejak lama.

“Dia anak kutukan,” begitu kata para biarawati.

“Tumbal yang menolak takdirnya,” kata pendeta tua sebelum dibakar oleh api yang katanya turun dari langit.

Namun Seraphine tahu satu hal yang tak mereka tahu—ia bisa mendengar suara malam.


Malam di Desa Eira bukan hanya kegelapan. Ia seperti makhluk hidup, menyelinap melalui celah-celah rumah reyot, merayap di antara napas manusia, menatap dari balik pohon tua yang melengkung seperti punggung nenek sihir. Suatu malam, saat usianya baru genap tiga belas, Seraphine mendengar suara itu lagi. Kali ini, lebih jelas.

“Sudah waktunya, anak dari bayang-bayang…”

Suara itu dingin, berlapis kabut. Seperti denting kristal yang dibalut kain berkabung. Ia bangkit dari tempat tidurnya yang keras, mengenakan jubah lusuh pemberian Sister Marell dan keluar ke pekarangan.

Langit di atasnya tak berbintang.

Yang tampak hanya lingkaran merah menyala, menggantung seperti mata dewa yang sedang marah.

“Datanglah. Lihat apa yang telah dipersiapkan untukmu.”

Kakinya berjalan tanpa ragu, seperti sudah tahu ke mana harus pergi. Melintasi ladang-ladang mati, menyeberangi sungai yang membeku padahal bukan musim salju, hingga sampai di hutan yang konon tak pernah bisa dilewati manusia tanpa hilang arah.

Tapi malam itu, pohon-pohon membuka jalannya.


Di tengah hutan, ia melihat lingkaran batu—tua, menjulang, dan meneteskan darah dari pori-porinya. Di sanalah para tetua desa sudah menunggu. Mereka mengenakan topeng tulang dan menyanyikan nyanyian yang membelah udara seperti bilah-bilah silet.

“Seraphine Elira Ravelle,” suara Kepala Tetua menggema. “Darahmu adalah utang. Dan malam telah datang untuk menagih.”

Ia tidak menangis.

Ia tidak lari.

Ia hanya berdiri di sana, menatap ke dalam mata kosong para pemuja dan berkata:

“Akan kutagih kembali dunia yang merampas ibuku.”

Mereka mengikatnya dengan rantai dari besi hitam, yang katanya ditempa dari bintang yang jatuh karena berdosa. Ia tidak melawan saat tubuhnya diposisikan di tengah lingkaran. Darah dari pergelangannya menetes ke tanah, dan tanah itu… tertawa.


Langit berguncang. Tanah retak.

Dan dari celahnya, muncul sosok itu.

Kaelith Nocturne. Raja Malam. Penguasa Varethar. Pemilik Mahkota Berduri.

Ia berjalan seperti bayangan yang dilupakan sejarah, menyatu dengan angin yang membuat kulit membeku. Rambutnya sepanjang luka peperangan, matanya sehitam lubang takdir. Jubahnya berkilau seperti bintang mati—dan setiap langkahnya membuat nyanyian para tetua terhenti.

Ketika matanya bertemu dengan mata Seraphine, dunia diam.

Bukan karena cinta pada pandangan pertama.

Tapi karena darahnya mengenali darahnya.

Kaelith mendekat, tangannya mengusap leher Seraphine. Bukan dengan kelembutan. Tapi dengan kehati-hatian. Seperti seseorang yang tengah menyentuh senjata lama yang nyaris meledak.

“Kau... bukan manusia biasa,” katanya lirih.

“Kau warisan dosa. Dan mungkin, penebusannya.”

Ia mengangkat tubuh Seraphine yang terkulai, lalu membawanya—menembus langit, menghilang bersama bayangan yang menjerit.


Ketika Seraphine membuka mata, ia berada di istana yang hanya diceritakan dalam dongeng jahat.

Dindingnya terbuat dari tulang naga purba, langit-langitnya dari kristal kegelapan. Udara mengandung bisikan. Dan waktu? Tak berjalan di sana.

Kaelith berdiri di ambang pintu. Tak ada rasa di wajahnya. Hanya rasa ingin tahu yang menusuk seperti belati.

“Apa kau tahu siapa kau sebenarnya, Seraphine?”

Ia tidak menjawab.

“Kau adalah kunci untuk membuka kutukan dunia ini. Kunci untuk menghancurkannya… atau menyelamatkannya.”

Seraphine menatapnya.

Luka di pergelangan tangannya masih berdarah, tapi matanya membara.

“Aku tidak ingin menyelamatkan dunia.”

“Aku ingin membakarnya.”

Kaelith tersenyum. Untuk pertama kalinya dalam seribu tahun.

Dan malam pun menyambut anak barunya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Mi Ta
semangat menulis, ada actionnya, romance tipis tipis, juga sangat fiksi
2025-08-19 09:50:36
0
100 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status