공유

144. Amarah Hendra (season 2)

“Kita bicara di dalam saja ya, Mas! Tidak enak dilihat tetangga,” ajakku. Di depan rumah sudah ada beberapa tetangga yang lalu-lalang mulai berhenti dan meperhatikan kami dengan rasa ingin tahu yang tergambar jelas di wajahnya. Begitulah tinggal di kampung, satu berita tidak penting saja bisa langsung tersebar luas dengan cepat melebihi kecepatan angin yang berhembus.

“Nggak perlu, bicara di sini saja! Napasku sudah sesak dan aku tak mau bertambah sesak lagi!” ketusnya. Terdengar menyindir di telinga ini. Inilah salah satu alasan kenapa aku tidak memilihnya. Mas Hendra tak mampu mengontrol lidahnya saat sedang marah dan aku tidak suka lelaki yang seperti itu untuk mendampingi hidupku.

“Baiklah kalau Mas Hendra tidak mau mengobrol santai di dalam. Memang Benar, aku akan menikah dengan Mas Iwan,” ujarku jujur. Kerena tak ada yang perlu aku tutup-tutupi.

“Kamu! Beraninya kamu menikah dengan orang lain di saat aku sudah melamarmu, Fitri!” marahnya.

“Loh … kenapa aku tidak boleh meni
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status