Share

143. Suasana pagi. (Season 2)

Semalaman aku tak bisa tidur. Ucapan manis yang Mas Iwan ucapkan masih terngiang-ngiang di telingaku, bahkan mataku tak pernah lepas dari cincin berlian di jemariku ini. Katakanlah jika aku sudah gila dengan perasaan. Seumur hidupku baru kali ini aku menggunakan barang semahal dan semewah ini.

Aku share di internet harga sebuah cincin berlian, betapa terkejutnya mataku emlihat deretan nominal yang cukup fantastis. Aku bahkan rasanya sangat takut benda yang ada di jemariku ini akan hilang.

Ayam di kandang telah berkokok dengan nyaringnya, matahari pun mulai menunjukkan bias cahaya kuning keorangenya di ufuk timur. Aku bangkit dari tidurku, walau tak sedikit pun mataku terpejam.

“Masak apa Mbok?” Aku bertanya sembari menatap pada kuali yang sedang Mbok hadapi. Meski berdiri di topang dengan tongkat, tetapi tangan keriput itu masih begitu pawai menggerakan sendok besi itu untuk mengaduk makanan.

“Manasi lauk semalam. Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status