Share

Angkasa Raya

“Gak gak gak, enak aja.”

Angkasa menggerakkan tangannya sembari menggelengkan kepalanya di depan Kaila yang berkacak pinggang.

“Gue tadi udah mau cuci piring, tapi temen gue nelpon dan butuh sesuatu di laptop gue, makanya belum gue cuci,” bela Angkasa.

Kaila menyipitkan matanya. “Tiga ratus ribu!”

“Ya!” Angkasa tidak terima.

“Apa?” tantang Kaila.

Mereka berdua menatap satu sama lain dengan perasaan kesal yang terlihat jelas di raut wajah mereka berdua. Angkasa dengan kaos putih polos dan rambut yang masih sedikit berantakan, sedangkan Kaila yang sudah rapi dan siap untuk pergi ke kampus.

Ini masih jam setengah delapan pagi, tapi kedua orang ini sudah ribut masalah cuci piring yang tidak dilakukan oleh Angkasa, padahal pemuda itu sendiri yang bilang untuk selalu cuci piring setelah makan dan masak.

“Ini gue cuci, Kai,” balas Angkasa dan mulai menghidupkan keran. Ia mengangkat spons dan menunjukkannya pada Kaila.

“Tiga ratus ribu.” Kaila tidak bergeming dari tempatnya berdiri.

Angkasa m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status