Share

101. Lamaran Windu

Sore di teras rumah berdesain minimalis, menghadap sebuah taman mungil, Soraya mengupas kulit buah apel untuk sang Ibu. Tatapan mata wanita paruh baya itu masih nampak kosong. Berlalunya waktu tidak dapat membuatnya melupakan apa yang terjadi di masa lalu.

"Ma, di makan ya. Kata bibik, Mama makan sedikit sekali. Bukan berarti Aya keluar kota Mama jadi mogok makan," ujar Soraya.

Citra hanya menoleh sebentar ke arah Soraya lalu tetap kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Gimana Mama mau sehat, kalo Mama sendiri nggak ada kemauan untuk sembuh." Soraya memberikan satu potong apel pada Citra.

"Aku ikhlas merawat Mama, tapi tolong kita saling bahu membahu, Ma. Aku juga harus kerja demi hidup aku, Mama, dan perusahaan."

Lama terdiam, ekspresi dari wanita tua itu pun tidak ada, hanya matanya saja yang kembali berembun.

"Nggak ada yang harus Mama sesali, Mama masih punya aku. Mama jangan pernah merasa bersalah, sekarang aku sudah baha

Chida

Enjoy reading 😘

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Langit
dua part bikin mewek .....ciee Soraya di lamar ...
goodnovel comment avatar
Ismawati Romadon
salut sama windu, bisa bawa Soraya ke jalan yang lebih baik
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
Alhamdulillah windu membawa Soraya kelui dr dendam,windu jg bner2 menjd kan Soraya pemilik hti nya ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status