Home / Rumah Tangga / Berondong Pilihan Polwan Cantik / Bab. 14. Mulai Tumbuh Percikan Api Cinta

Share

Bab. 14. Mulai Tumbuh Percikan Api Cinta

Author: Daeng Sanngin
last update Last Updated: 2025-04-13 04:44:18

Beberapa mobil berbak tertutup berjejer di sepanjang jalan kenangan ehh jalan rumahnya pak Raffi dan Bu Ulfa yang menurunkan beberapa bingkisan berupa bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari.

Kedatangan rombongan keluarga besar Erina yang hanya berjumlah sekitar sepuluh orang itu, disambut hangat oleh orang-orang kampung Mekarjaya.

“Masya Allah, Pak Jendral baik banget sampai-sampai membawa sumbangan yang cukup banyak untuk warga kami,’ ucapnya Pak Didi selaku pak RT setempat.

“Syukur Alhamdulillah kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Irfan karena bantuan bapak sangat dibutuhkan oleh warga apalagi dalam rangka persiapan bulan suci Ramadhan,” ucap Pak Budi.

“Ini hanya tidak seberapa Pak, ibu-ibu kami bahagia bisa berbagi bersama dengan kalian semua,” balasnya Pak Irfan.

“Mari masuk istirahat Pak, ijinkan bapak-bapak yang akan membagikan semua bungkusan itu kepada para masyarakat. Bapak dengan ibu Rasmi silahkan masuk beristirahat karena pasti kalian capek telah melakuka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Berondong Pilihan Polwan Cantik    Bab. 66

    Erina menyelesaikan pekerjaan berkebunnya karena bibit cabai dan tomat sudah ditanamnya serta beberapa jenis bunga-bunga yang sangat cantik dan elok dipandang mata.Erina berjalan ke arah dalam dan mendapati suaminya sudah selesai mandi. Hal itu terlihat dari air yang mengalir dari ujung rambutnya yang sedikit gondrong hingga membasahi wajahnya.“Masya Allah, suaminya siapa sih ini gantengnya pake banget,” pujinya Erina yang selalu tak sungkan-sungkan mengungkapkan pujiannya di depan suaminya.Arshaka tersenyum lebar,” istriku selalu jujur sekali-kali bohong kenapa,” candanya Arshaka sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.“Tungguin Mas, aku mau bantuin keringkan rambutnya Mas,” pintanya Erina sambil berjalan perlahan menuju kamar mandi karena ingin membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.“Nggak usah istriku repot-repot biarkan Mas saja yang melakukannya,” tolaknya secara halus Arshaka yang tidak ingin membuat istrinya sedih dan kecewa.Erina berhenti sejenak kemudian menjaw

  • Berondong Pilihan Polwan Cantik    Bab. 65

    “Maksudnya Mas apa? Maaf kami nggak paham,” sahut Arshaka yang kebingungan.“Lah kenapa Mas Rian mencegah kami melaporkan tindakan kriminal yang dialami oleh teman kami? Apa Mas Rian nggak suka kalau kami menuntut keadilan untuk teman kami?” Tanyanya Bimo yang menyanggah ucapannya Rian.“Mas Rian, sahabat kami ini mengalami kasus percobaan pembunuhan dan perampokan kalau tidak dilaporkan ke polisi penjahatnya akan bebas berkeliaran di luar sana dan bisa saja mereka akan melakukan kejahatan lagi,” protes Damar yang keheranan.Rian pun mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, semua orang menutup mulutnya saking terkejutnya mendengar penjelasan dari Rian tersebut.Bugh!!“Arghh!!” Teriaknya Arshaka yang meluapkan amarahnya, emosinya, dan kekesalannya melalui tinjuannya.Arshaka meninju tembok saking greget dan marahnya ketika mengetahui kalau adik iparnya hampir saja di perkaos oleh sahabatnya sendiri.“Brengsek! Apa yang terjadi padamu Nabil!?” murkanya Arshaka.Bimo dan Damar pun

  • Berondong Pilihan Polwan Cantik    Bab. 64

    Rian keheranan ketika sudah berada di dalam sebuah kamar yang ditempati oleh Elma.“Apa yang terjadi di dalam sini?” Tanyanya Rian sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat tersebut.Elma akhirnya bisa bernafas lega setelah kedatangan calon kakak iparnya.“Syukurlah Pak Rian sudah datang, aku mohon bantuin aku untuk mengamankan pria menjijikkan itu!” Pintanya Elma sambil menunjuk ke arah Nabil yang sudah terkapar tak berdaya.“Kamu tidak apa-apa kan? Tuan Muda Athalla juga kondisinya baik-baik saja kan?” Tanyanya Rian yang mengkhawatirkan kedua ibu dan anak itu.“Alhamdulillah, aku dengan putraku baik-baik saja. Bapak bisa kan membawa pergi jauh orang ini? tapi biarkan saja dia hidup seperti layaknya orang gila agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan dari perbuatannya terkutuknya,” pintanya Elma sambil menidurkan anaknya yang terganggu ketika Elma menghajar Nabil.“Kamu sendirian yang menghajar pria lucknut itu!?” Tanyanya Rian dengan nada tidak percaya dengan apa yang d

  • Berondong Pilihan Polwan Cantik    Bab. 63

    Apa yang terjadi di rumahnya Nabil berbeda halnya dengan yang terjadi di sebuah rumah minimalis sederhana di suatu kompleks perumahan kelas menengah.Alarm berbunyi nyaring membuat kedua pasangan suami istri yang baru saja terlelap beberapa jam harus kembali terjaga.Erina menyibak selimutnya,tapi baru hendak bangun sebuah tangan kekar melingkar di atas perutnya.“Sayang dingin,” ucapnya parau Arshaka.“Pake selimut toh Mas,” balasnya Erina sambil mencepol rambutnya.Arshaka masih memejamkan kedua kelopak matanya,” istriku yang dibawah juga bangun loh pengen ditidurkan boleh yah?” Pintanya Arshaka.“Mas Shaka, sudah hampir jam tiga loh, aku belum masak apapun,” protes Erina karena tubuhnya masih sedikit pegal gara-gara gempuran suaminya yang setiap hari semakin gesit lincah dan tangguh kokoh tak tertandingi.Arshaka bangun tapi tangannya belum berpindah dari pinggangnya Erina,” sekali saja, please yah sayang! Mas yang akan masak kamu istirahat saja setelah ini.” mohon bantuannya Arsha

  • Berondong Pilihan Polwan Cantik    Bab. 62

    “Makasih banyak sudah diantar saking sayangnya sampai-sampai di antar sampai depan pintu lagi,” ucapnya Esra sebelum memasuki rumahnya untuk berpamitan dengan Rian. Rian terkekeh mendengarnya, “Kamu selalu ucapin makasih, apapun yang Abang berikan pasti kamu ngucapin makasih,” ujarnya Rian. Esra tersenyum manis,” kan memang gitu anjurannya dan kebiasaan yang diajarkan dalam agama kita yaitu mengucapkan ucapan makasih banyak kalau mendapatkan pertolongan dari siapapun nggak pandang bulu apakah itu calon suami atau istri.” “Iya yah Bu guru cantik, muridmu ini paham dengan apa yang kamu katakan. Kalau gitu Abang pamit yah, titip salam sama Mama Papa. Insya Allah besok pagi Abang yang akan menjemput dan mengantarmu ke rumah sakit,” Rian memperlihatkan senyuman terlebarnya. Esra melebarkan senyumannya mendengar balasannya Rian,tetapi tiba-tiba tanpa permisi dan meminta ijin terlebih dahulu, Rian langsung mencium pipinya Esra ketika Esra berbalik badan berniat berjalan masuk ke dalam

  • Berondong Pilihan Polwan Cantik    Bab. 61

    “Makasih banyak atas niat baiknya Bu Aisyah, tapi maaf bukan waktu yang tepat untuk menjawab permintaannya ibu lagian putri kami juga tidak ada saat ini dan kami tidak mengetahui keberadaannya,” imbuhnya Pak Irfan.Bu Rasmi memegangi punggung tangan calon besannya, “Kami sebagai orang tuanya tidak pernah mengambil keputusan apapun dalam hidup anak-anak kami tanpa meminta persetujuan dari mereka.”Bu Aisyah tersenyum simpul,” kami akan menunggu sampai Elma kembali dan kami akan membantu kalian mencari Elma dan cucu kita. Aku yakin mereka pasti baik-baik saja dan hanya bersembunyi dari kejaran Ebrahim yang dikiranya akan memisahkan mereka dan aku yang akan menjadi jaminannya kalau putraku Ebrahim tidak bakalan merebut hak asuh baby Athalla.”“Kami juga berjanji akan secepatnya menemukan calon istrinya putraku dan cucu pertama kami jadi kalian tenang dan jangan pernah berfikir yang aneh-aneh,” sahutnya Pak Kharis.“Yakin dan percayalah kalau Elma dan baby Athalla pasti baik-baik saja. Ma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status