Share

Crazy Yang Tak Biasa

Resmilah sudah, mulai hari ini aku tidak punya ponsel lagi. Sudah hancur berkeping-keping di tangan jahat Mas Tyas. Tak habis pikir, apa maksudnya, coba? Kenapa harus dibanting? Kenapa suka sekali merusak barang-barang di rumah, seolah-olah semua itu datang begitu saja dengan jalan sim salabim aura kadabra. Ujug-ujug ada. Oh Mas Tyas, apa yang sudah merasuki jiwanya? 

Tahukah kalian, apa yang membuat aku bersedih hati? Itu satu-satunya ponsel yang aku punya. Apa Mas Tyas lupa? Jangankan untuk membeli ponsel, sedangkan untuk membayar uang sekolah anak-anak yang bulan depan saja masih berkabut rasanya. Semakin penasaran, sebenarnya dalam diri Mas Tyas itu ada otak dan hati tidak, sih? 

Tok, tok, tok! 

"Assalamu'alaikum, Mbak Ayung!" suara khas Dik Uji memberai benang kusut dalam otakku, "Bude, Mbak Lova …?" 

Sesegera mungkin aku meraih jilbab yang tergantung di balik pintu, memakainya. Memakai kaos kaki, meluncur dengan kekuatan b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status