Share

Sahabat Jadi Madu

Apa, siapa yang jadi pengantin?

Siapa yang menikah?

Nyaris saja jantungku terlepas dari tempatnya dalam arti yang sesungguhnya, begitu mengalihkan pandangan ke depan. Di sana, di depan rumah Ibu berdiri tenda biru dengan janur melengkung sepaket lengkap dengan kelapa gading dan pisang di kanan kirinya. Ajaib, ini benar-benar ajaib. Sukses membuat otakku konslet dalam sekejap mata. Oh, rasanya aku ingin menjerit-jerit sambil mengacak-acak kerudung seperti orang gila. 

"Udah bubar deh Ma, kayaknya?" seloroh Bumi membulat utuhkan kesadaranku, "Tapi siapa yang jadi manten ya, Ma? Aku ke sana duluan ya Mama, tanya sama Uti?' 

Sepenuh sadar, aku menahan Bumi. Menarik tangannya sebagai isyarat supaya dia tetap di sini bersamaku, "Mas Bumi, kita barengan saja. Sebentar, Mama parkir motor dulu di depan Masjid, ya? Yuk, temani Mama, yuk?"

Sebagaimana yang biasa dia lakukan terhadapku, Bumi patuh. Menjajariku berjalan ke Masjid, tanpa berkata-kata. It

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status