LOGINTiga bulan sebelum cerai, dia mengajukan permohonan pindah kerja. Sebulan sebelum cerai, dia mengirimkan surat perjanjian cerai pada Jason. Tiga hari sebelum cerai, dia membereskan semua barang-barangnya dan pindah dari rumah mereka. ... Hubungan enam tahun kandas begitu saja. Clara tersadar sepenuhnya di saat Jason muncul di hadapannya bersama cinta pertamanya. Anak cinta pertamanya juga memanggil Jason dengan sebutan 'Ayah'. Lantaran Jason terus membuat Clara menoleransi kehadiran cinta pertamanya beserta putranya, seolah-olah Clara itu simpanan yang hanya bisa disembunyikan, lebih baik dia mengakhiri pernikahan mereka dan merestui Jason dengan cinta pertamanya. Namun di saat Clara sepenuhnya menghilang dari dunianya, Jason menjadi gila. Dia mengira Jason akan mendapatkan apa yang diinginkannya dan menikahi cinta pertamanya. Namun, Clara tidak menyangka pria yang begitu arogan itu akan mengemis cinta padanya di depan media dengan mata merah. "Aku nggak selingkuh. Aku juga nggak punya anak haram. Aku cuma punya istri yang nggak menginginkanku lagi. Namanya Clara Sengadi. Aku merindukannya!"
View MoreKeterkejutan melintas di wajah Clara. Dia menatap pria itu dengan bingung. "Jason, apa maksudmu?""Maksudnya sama seperti yang kamu dengar."Clara tanpa sadar mempererat kepalan tangannya.Sejak kapan Jason punya hati nurani? Bukankah pria itu paling benci dengan Keluarga Sengadi?Apa pria itu akan begitu baik hati?Atau dia hanya ingin mengendalikan Hansen dan menggunakan adiknya untuk memerasnya di kemudian hari?Di saat Clara sibuk dengan pikirannya, pria itu melirik pakaiannya yang biasa dan berkata lembut, "Masuk ke mobil. Aku temani kamu beli beberapa stel baju."Sebelum Clara sempat berbicara, Anna sudah membukakan pintu mobil untuknya dan berbalik untuk mengambil kotak kardus dari tangannya. "Nona Clara, silakan."Dia tidak bergerak. Ekspresinya sangat tenang. "Kalau ada yang mau kamu bicarakan, langsung saja. Nggak perlu bertele-tele."Jason berhenti mengelus jam tangannya dan mengangkat pandangannya. "Ayah sudah kembali. Kita akan ke rumah lama untuk makan malam nanti."Rupan
Jason memberi isyarat padanya agar mengobrol di dalam mobil.Pak David berputar ke samping, lalu membuka pintu mobil, dan masuk. "Polisi yang bertugas hari itu adalah kerabatnya Pak Edi. Mau berapa kali pun aku bertanya, dia bilang dia tertidur saat bertugas dan nggak ada yang melaporkan kejadian itu kepadanya.""Ditambah lagi, sistem CCTV dalam ruangan sedang melakukan pemeliharaan hari itu, jadi orang-orang di ruang pengawasan mengira sedang diperbaiki. Mereka juga mengira karena mereka dikurung bersama, seharusnya nggak akan terjadi hal serius, jadi…"Makin lama berbicara, makin sulit bagi Pak David untuk melanjutkannya.Akibat kelalaian petugas, tersangka mengalami luka serius. Jangankan dirinya, kalau orang-orang di atas tahu, posisinya sebagai kepala kantor polisi juga akan diganti.Jason melonggarkan dasinya. "Ketiduran saat bertugas, perbaikan kamera CCTV? Sekalipun kamera CCTV di ruang tersangka ditahan rusak, pasti ada yang mengawasinya 24 jam sehari, 'kan?"Jason meliriknya
"Clara, apa menyenangkan membuatku kesal?"Telapak tangan Jason begitu kuat hingga membuat pergelangan tangan Clara terasa sakit. Karena rasa sakit itu, Clara baru tersadar. "Rupanya Pak Jason juga begitu sok tahu. Apa aku perlu membuatmu kesal?"Jason tidak mengatakan apa-apa dan menatapnya dengan tenang.Seolah-olah ingin melihat setiap gerakan wanita itu."Lepaskan! Sakit!"Clara tidak bisa menahan rasa sakit akibat cengkeraman pria itu lagi. Saking sakitnya, matanya sampai memerah.Jason refleks melepaskan tangannya.Setelah berhasil melepaskan diri dari pria itu, Clara pun mengusap pergelangan tangannya. Dia tidak tahan lagi. "Jason, apa yang kamu inginkan?"Dia tidak mengerti.Bukankah pria ini dulunya mengabaikannya sepenuhnya?Mengapa pria ini tidak melakukannya lagi sekarang?"Sudah kubilang, jangan terlalu dekat dengan Nando.""Aku saja nggak ikut campur masalahmu dengan Sindy, mengapa kamu harus ikut campur masalahku?"Wajah pria itu bercampur antara gembira dan marah. "Ini
Clara menahan senyumnya dan menatapnya, "Kalau mau bahas soal itu, dialah yang lebih dulu bersalah padaku."Jenny juga tertawa sambil memasang ekspresi meremehkan. "Jangan sok tahu. Kamu paling jelas tujuanmu bersama dengan kakakku. Buat apa kamu berpura-pura nggak bersalah di sini?""Clara, kamu sendiri yang mau jadi pengemis cinta waktu itu, nggak ada yang memaksamu. Kakakku nggak mencintaimu, jadi kamu nggak tahan lagi sekarang? Lucu kali!""Kalau kamu mau selingkuh sama pria liar, setidaknya tinggalkan kakakku dulu. Sehabis main dengan pria liar di luar, jangan bawa segala macam penyakit kotor ke kakakku…"Ekspresi wajah Clara langsung berubah dingin. Dia mengangkat tangannya dan menampar Jenny.Separuh wajah Jenny langsung berpaling.Dia tertegun beberapa detik, lalu menutupi pipinya, dan perlahan menoleh untuk menatapnya. "Kamu... kamu berani memukulku?"Selain neneknya, tidak ada orang yang berani memukulnya seperti ini."Sudah kupukul, apa lagi yang nggak berani aku lakukan? Ap
Bukannya dia tidak suka uang.Dia hanya berharap perceraian mereka tidak tertunda lama hanya karena masalah uang.Lagi pula, Jason selalu percaya bahwa Clara menikah dengannya demi uang. Jika hartanya dibagi terlalu banyak, bagaimana mungkin Jason membiarkannya mendapatkan apa yang diinginkannya?Sebaliknya, uang dua miliar ini dan juga apartemen di Vila Harmoni bukan apa-apa bagi Jason.Melihat sikap klien begitu tegas, pengacara tidak berkata apa-apa lagi. Dia hanya memastikan syarat dan isi perjanjian itu dengannya.Setelah mengonfirmasinya, Clara menambahkan, "Tolong kirimkan perjanjian ini pada Jason pada hari terakhir di bulan ini.""Apa kamu nggak berencana bernegosiasi dengan Pak Jason secara langsung?"Dia terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. "Nggak ada yang perlu dinegosiasikan."Pengacara menyetujuinya. Dia segera mengumpulkan dokumen-dokumen di meja, lalu bangkit dan berpamitan.Clara menggenggam tangannya yang agak dingin. Tatapannya jatuh pada jari manisnya yang telanja
Clara mengikuti Jason kembali ke vila. Jika pria itu sudah membuat keputusan, percuma saja Clara menolaknya.Jason memasukkan kata sandi untuk membuka pintu. Pria itu masuk lebih dulu, diikuti Clara.Saat lampu di aula masuk menyala, Jason melepas jas dan mengamatinya perlahan. Dalam ruang yang begitu sempit, setiap gerakan pria itu terasa agresif. Clara refleks merasa berbahaya."Aku tidur di kamar tamu."Dia menunjukkan sikapnya dan berjalan melewati pria itu menuju kamar tamu.Jason menatap kepergiannya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Begitu memasuki kamar tidur, reaksi pertama Clara adalah mengunci pintu.Dia takut.Takut kehilangan kendali. Dia juga tidak ingin kehilangan kendali.Dia takut pendiriannya akan goyah karena hal ini.…Keesokan harinya, Clara datang ke rumah sakit pagi-pagi. Dua pengawal berbeda berjaga di luar bangsal ICU. Sepertinya mereka bergantian bertugas.Clara masuk ke bangsal. Ayahnya datang pagi-pagi dan membawakan sarapan untuk ibunya.Ibunya menatapny






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments