Tidak Bu Mosa. Saya sudah melihat melihat media yang Bu Mosa buat tadi. Saya apresiasi dengan menjadikan media pembelajaran Bu Mosa sebagai contoh pada rapat kita minggu ini," jelas kepala sekolah.
"Baiklah kalau begitu. Nanti akan saya revisi dan akan saya konsultasikan ke Bapak agar saya merasa percaya diri untuk mempresentasikannya," sahut Mosa.
"Tidak perlu Bu Mosa. Itu saja sudah cukup. Mungkin bisa diselesaikan saja tanpa perlu konsultasi. Bahkan saya juga belajar dari Bu Mosa untuk membuat media pembelajaran yang baik dan bisa dijadikan contoh untuk guru lain. Mungkin karena ini murid-murid betah jika diajar oleh Bu Mosa," puji Kepala Sekolah.
"Tidak, Pak. Saya tidak merasa seperti itu. Saya hanya terus belajar saja agar bisa menjadi lebih baik," sahut Mosa merendah.
"Mohon maaf, kalau untuk itu sepertinya merendahkan saya. Saya tidak pernah berpikiran seperti itu. Saya memang bercerai karena ada alasan pribadi, Bu. Tapi saya tidak mau mengumbar masalah rumah tangga saya," balas Mosa."Baiklah, ya sudah sepertinya saya sudah lelah dan ingin pulang. Saya hanya ingin menyampaikan. Jadilah janda yang terhormat, masih muda udah jadi janda," sindir Bu Lana sambil berlalu menjauhi Mosa.Mosa tidak merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan Bu Lana. Ia tahu diri jika dirinya memang janda. Tetapi ia tidak merasa janda yang banyak tingkah. Bahkan selama ini ia juga masih sama, yaitu tidak pernah membalas jika dikatai orang lain.Sementara itu di tempat lain. Laila yang sudah menjadi istri Roni sedang menikmati masa pengantin baru. Ia tidak perlu lagi bekerja dan Roni juga menyampaikan
Kamu mau makan apa? Sebentar aku mau pesankan dulu. Karena tadi mau pesan apa aku nunggu kamu," jawab Laila."Pesan terserah saja, pokoknya kamu juga ikut makan," sahut Roni merasa lemas.Roni kemudian menghampiri rumah ibunya."Kamu kenapa lesu begitu? Nggak dimasakin lagi sama istrimu?" tanya Sarni."Iya. Katanya dia lagi pesan. Tapi aku sepertinya sudah sangat lapar," sahut Roni lemas."Ya sudah kamu makan sana dulu. Memang keterlaluan itu istri kamu. Tadi Ibu juga sudah mencoba menasihati dia supaya lebih rajin di rumah. Dia kalau di rumah cuma malas-malasan. Makan beli, cuci di laundry, Ibu lihat dia ngapu aja enggak," tutur Sarni."Ya sudah mungkin dia ingin meni
Satu bulan kemudian Laila memeriksakan diri ke dokter. Karena ia mengeluh pusing dan mual. Karena sebelumnya Laila memang memiliki riwayat sakit lambung tapi sudah cukup lama tidak merasakannya. Justru saat ini kembali kambuh.Laila pergi sendiri ke dokter tanpa ditemani Roni, karena kebetulan Roni sedang keluar kota dan tidak mungkin ia mengajak mertuanya. Sudah beberapa kali Laila dan mertuanya terlibat percekcokan. Untuk ngobrol saja Laila malas, apalagi untuk mengajaknya ke dokter.Laila pun ke dokter tanpa sepengetahuan Sarni. Diam-diam ia pergi tanpa melalui pintu belakang. Karena biasanya mertuanya sering duduk di dapur untuk mengawasi gerak gerik Laila.Laila yang merasa risih setiap hari diawasi membuat ia sering menutup pintu belakang agar tidak selalu diawasi. Meskipun ia sering melawan mertua nya setidaknya ia juga tidak ingin menambah masalah.Pernah Laila seharian di rumah dan menutup pintunya. Lalu Sarni menyindir dari luar."Takut diintip rumahnya ditutup terus," gumam
Mosa hari ini libur sekolah bertepatan dengan hari minggu. Mosa ingin mengisi waktu dengan nonton ke bioskop sendirian. Sebelumnya Mosa juga sering jalan-jalan sendiri karena ia merasa lebih nyaman. Meskipun terkadang jika ada teman yang mengajak ia tidak keberatan.Mosa sudah merencanakan akan ke bioskop. Saat sudah bersiap tiba-tiba terdengar suara ponselnya berdering. Mosa kemudian membuka ponsel dan ada pesan dari kepala sekolah.Deg!"Tumben sekali kepala sekolah kok kirim pesan," gumam Mosa.Kemudian Mosa membuka pesannya.[Bu Mosa, apakah sedang sibuk hari ini? Saya ingin mengundang Bu Mosa makan siang hari ini di restoran. Saya harap Bu Mosa bisa,] Pesan singkat dari kepala sekolah membuat Mosa bingung. Kenapa kepala sekolah tiba-tiba mengundangnya makan siang. Apakah semua pegawai yang diundang atau hanya beberapa saja. Ia jadi ragu untuk membalas. Mosa kemudian menghubungi Raisa.Telepon terhubung. "Halo, Sa. Aku mau nanya, kamu ada undangan dari kepala sekolah nggak?"
Maaf, Pak. Kalau boleh tahu kenapa Bapak saya kemari, ya?" tanya Mosa hati-hati. Perasaannya sudah menyeruak ingin mengetahui alasan kenapa ia diundang sendirian sedangkan orang sekolah tidak ada yang diundang. "Saya hanya ingin makan bersama Bu Mosa saja." Jawaban kepala sekolah membuat kening Mosa mengernyit. Alasan yang tidak diharapkan Mosa. "Tapi, Pak. Saya tidak mengerti." Andre hanya menyimak pembicaraan antara Ayahnya dan Mosa sembari menikmati makanan yang tersedia. "Sudah Bu Mosa makan saja. Silakan dinikmati jauh-jauh kemari cuma makan sedikit nanti rugi," sahut kepala sekolah santai. Ia memang menyadari Mosa sedang menyelidik dirinya tetapi kepala sekolah tetap bersikap santai. Sebelumnya saat di rumah Andre. Ayahnya meminta untuk ikut bersamanya. "Maaf, Yah. Untuk apa? Aku masih punya waktu tiga bulan lagi. Bukankah begitu Ayah bilang. Tetapi kenapa sekarang harus bertemu dengan perempuan ingatan Ayah." "Sudahlah, Dre. Kamu jangan banyak menolak. Ayah tidak yakin k
Kamu serius, Dre?" tanya ayah Andre tidak percaya."Serius, Yah," jawab Andre tegas.Mosa menelan saliva. Ia masih tidak percaya dengan suasana itu."Maaf sebelumnya. Aku adalah seorang janda. Dan kamu adalah perjaka. Sebaiknya kamu mencari gadis saja," tolak Mosa.Benar apa yang dikatakan Ayah Andre. Kalau perempuan yang akan dikenalkan pada Andre bisa saja menolak Andre. Tetapi Andre tidak kehabisan akal. Sebelumnya memang sudah ada bayangan kalau ia ingin menikahi mantan istri temannya yaitu Roni. Dan saat ini ada di hadapan dan sedang dikenalkan langsung oleh Ayahnya. Andre begitu yakin untuk bisa mendapatkan Mosa."Tidak, saya yakin. Kamu adalah orang baik. Saya mengetahui hal itu tetapi tidak perlu kamu tahu dari mana. Intinya aku akan menerima kamu apa adanya. Dan segala konsekuensi aku siap menanggung semuanya. Tetapi aku tidak akan menyesal dengan apa yang sudah aku putuskan ini," jelas Andre sembari meyakinkan. "Maaf, aku masih tidak ingin berbicara tentang pernikahan kemb
Astagfirullah, tega sekali teman kamu itu, Dre. Sekarang Ayah mendukung kamu untuk mendekati Mosa. Hatinya mungkin sulit menerima orang baru. Karena trauma yang mendalam di hatinya. Selama ini Ayah tahu dia orang baik," ucap Ayah Andre mantap."Iya, Yah. Doakan Andre bisa mendapatkan hatinya. Dia memang pantas dibahagiakan. Andre ingin menjadi imam yang baik dan menghapus kenangan buruk terhadap mantan suaminya itu. Aku ingin memberikan keindahan pernikahan jadi traumanya bisa terobati," sahut Andre."Iya, Dre. Kamu yang sabar juga. Ayah bisa mendoakan kamu supaya hatinya bisa luluh. Meskipun tidak mudah kalau kamu terus menerus meyakinkannya nanti juga bisa. Sekeras kerasnya baru jika ditetesi air terus menerus akhirnya juga akan bisa berlubang. Selain do juga pray, meminta kepada Allah supaya bisa dipermudah. Nanti Ayah kirim alamatnya Mosa. Di sekolah ada data karyawan," jelas Ayah Andre."Iya, Yah. Ya sudah aku mau istirahat dulu," pamit Andre.*Sementara itu di tempat lain, Lai
Hari-hari Laila di rumah Roni semakin tersiksa. Bagaimana tidak. Perlakuan Roni padanya hanya sebatas manis di awal. Semakin kemari Roni semakin pelit karena semua yang mengatur keuangan Roni adalah ibunya.Roni tidak pernah mengajak Laila berdiskusi terhadap sesuatu. Ia hanya mengajak ibunya berdiskusi. Sebagai seorang istri, Laila merasa tidak dianggap.Keputusan untuk menikah dengan Roni bagi Laila adalah sebuah kesalahan. Tetapi ia tidak bisa pergi begitu saja. Karena Laila sedang hamil. Hamil muda Laila juga cukup menyiksa dirinya. Setiap hari selalu merasa pusing. Meskipun tidak mual tetapi rasa pusingnya itu menyiksa dirinya. Ditambah lagi sikap Roni yang seperti tidak menganggap dirinya ada membuat Laila menjadi tertekan lahir batin.Laila tidak ingin melanjutkan pernikahan tetapi alasan hamil tidak mungkin dikabulkan oleh pengadilan.Mengatakan hamil pun kepada Roni sudah membuat Laila semakin malas. Meskipun ia yakin jika anak yang dikandungnya adalah anak Roni. Karena dulu