Share

Asa 118

Author: Amih Lilis
last update Last Updated: 2024-05-10 17:05:46

*Happy Reading*

"Dasar bocah tua nakal. Susah banget dibilanginnya. Udah di kasih tahu jangan ketemu dulu, masih aja ngeyel. Ugh, lama-lama kulempar juga dia sama pisau bedahku. Biar ilang itu ginjal sekalian." Karina masih mengomel panjang kali lebar selepas menutup video call dari Raid.

Meski tadi sudah mengomeli Raid sepanjang jalan kenangan mantan terindah. Ternyata hal itu belum membuat Karina puas. Tak tanggung-tanggung, saking kesalnya, dia sampai memblokir nomor Raid dari ponsel. Entah dia lupa atau bagaimana jika yang sedang ia pegang adalah ponselnya Nissa.

"Biar tahu rasa!" desisnya kesal. "Kamu juga kasih tahu sama lainnya. Kalau Raid telepon minta di sambungkan ke Nissa. Blokir aja nomornya!" lanjutnya kemudian. Kali ini mengarah pada Eca yang menatapnya takjub.

Sejak kenal beberapa hari dengan Dokter yang kadang somplak itu, Eca memang mulai mengaguminya. Karena meski seringnya koplak dan absurd. Di mata Eca, pembawaan Karina itu hangat. Seperti seorang ibu. Jadi Eca k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
siti yulianti
waduh Bu bosss GK bisa jauh dari jajanan pinggir jalan yah
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
calon emak2 klo udah ngumpul heboh,rame kaya pasar
goodnovel comment avatar
Aswati Lilip
judulnya bukan mauku menjomblo
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 139

    Suara sirene ambulans memecah keheningan malam, membawa Nissa yang tak sadarkan diri menuju rumah sakit terdekat. Raid mengikuti dari belakang dengan perasaan kalut, bayangan Nissa yang terbaring berlumuran darah terus menghantuinya.Di ruang tunggu rumah sakit, Raid mondar-mandir dengan gelisah. Setiap detik terasa seperti siksaan, menunggu kabar dari tim medis yang tengah berjuang menyelamatkan istrinya. Pikirannya dipenuhi penyesalan; andai saja ia tidak asal tarik tadi, mungkin semua ini tak akan terjadi.Faktanya yang terjadi hanyalah kesalahpahaman semata. Raid yang tadi sedang menunggu Nissa di ruang vvip, tiba-tiba matanya ditutup sebuah tangan yang lembut. Raid kira itu Nissa, makanya dia main tarik saja tangan itu hingga jatuh dalam pangkuan. Raid pun syok saat akhirnya tau tangan tadi ternyata milik Nichole, bukan istrinya.Sialnya, Nissa malah datang di saat tidak tepat. Raid yang masih syok pun butuh beberapa detik menyadari kesalahpahaman itu hingga akhirnya gegas mengej

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 138

    "Sayang, hari ini Abang ada urusan di knightsbridge. Kamu mau ikut nggak?""Di mana itu, Bang? Jauh nggak dari sini?""Knightsbridge terletak di jantung kota London yang modis, menggabungkan jalur Hyde Park yang dilalui kuda, kedutaan besar Belgravia, museum Kensington, dan kediaman seniman Chelsea. Saat ini, lingkungan itu dipenuhi dengan berbagai toko, restoran, townhouse bersejarah kelas dunia, dan merupakan rumah bagi dua properti Jumeirah . Di sana, kita juga bisa melihat sejarah Knightsbridge dan bagaimana ia bisa mempertahankan reputasi yang dimilikinya saat ini." Raid menjelaskan dengan sabar dan panjang lebar. "Nggak tahu ah, Bang. Nggak ngerti juga. Udahlah, Abang aja yang pergi. Nissa lagi mager," sahut Nissa kemudian dengan malas. Raid mengerutkan keningnya bingung. Beberapa hari ini entah kenapa Nissa memang berubah jadi pemalas. Tak seperti biasanya yang selalu antusias jika di ajak ke tempat baru. Apa mungkin Nissa sudah bosan tinggal di sini? Akan tetapi, mereka baru

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 137

    Sebenarnya enggan sekali untuk Nissa menerima tawaran Naira pergi ke London. Bukan hanya karena dia tidak suka naik pesawat, tapi juga karena malas ketemu Nichole. Gimana ya, jelasinnya? Semua orang memang bilang Nichole itu sudah berubah. Tetapi sebagai sesama wanita, jelas Nissa tahu dan bisa merasakan kalau sebenarnya Nichole itu belum menyerah tentang perasaannya pada Raid. Wanita itu masih mendamba Raid meski tidak terang-terangan seperti dulu. Di depan Naira dan suaminya, Nichole memang akan bersikap biasa saja dan seolah acuh pada keberadaan Raid. Tetapi Nissa tahu betul, kadang dia masih mencuri pandang pada Raid, dan mencoba mendekati pria-nya dengan gaya halus.Ah, pokoknya Nissa tidak suka sama Nichole!"Sayang, kita nggak akan lama, kok. Hanya mengantarkan Naira saja ke rumah mertuanya.""Abis itu langsung pulang, ya?""Uhm ... tinggal dulu beberapa hari, ya? Soalnya Abang juga ingin menengok Damien dan juga harus mengecek usaha Abang yang ada di sini. Kita juga bisa sek

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 136

    Raid mengulas senyum manis sambil menatap Nissa yang terlelap paska percintaan panas mereka. Panas dan menegangkan seperti permintaan wanita itu. Sungguh, Raid selalu dibuat kagum setiap kali bercinta dengan Nissa. Wanita itu banyak kejutan. Gadis alim itu sudah tidak ada. Wanita polos, cengeng, dan menyusahkan itu sudah sirna. Berubah menjadi wanita dewasa yang mengagumkan.Ia adalah Anissa fatih Zhakia. Wanita lemah yang awalnya tak pernah Raid inginkan dan terus ia hindari. Merepotkan! Beban! Titel itu sering Raid sematkan pada Nissa. Apalagi jika Nissa sudah mulai menunjukan sifat cengengnya. Rasanya ingin Raid cekik saja lehernya agar berhenti menangis selamanya. Namun, siapa sangka? Gadis yang awalnya tak pernah Raid inginkan ini justru mampu mencuri hatinya. Membuat seorang Raid bertekuk lutut hingga rela menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk seorang Nissa yang cengeng. Terlebih setelah berhasil memiliki Nissa seutuhnya, Raid dibuat tergila-gila. Jatuh cinta setiap hari da

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 135

    Setelah urusan ngisi perut kelar, maka waktunya ... tidur. Eh, ya enggak, dong! Itu mah kaum rebahan yang makin menggemoy kayak Amih. Kalau Nissa sama Raid mah, abis makan mereka belanja. Soalnya, inget kan, kalau mereka perginya tadi dadakan dan tanpa tujuan. Jadi ya mereka nggak ada persiapan apa pun sebelumnya. Bahkan baju saja, mereka hanya bawa beberapa lembar. Raid membawa Nissa ke salah satu pusat pembelanjaan yang ada di sana. Membeli keperluan yang dibutuhkan sekaligus jalan-jalan cuci mata. Ya, anggap aja ng'date setelah nikah."Abang, cukup! Ngapain sih beli sebanyak ini? Abang mau buka toko atau gimana?" tegur Nissa saat melihat Raid memasukan banyak sekali barang. Bukan barangnya yang membuat Nissa keberatan, tapi jumlahnya. Masalahnya, Raid beli satu jenis barang dalam jumlah besar. Padahal, mereka di sana hanya akan liburan, bukan menetap. Tetapi Raid belanja seolah mereka akan lama saja. "Nggak papa, sayang. Abang sanggup kok bayarnya.""Ck, ini bukan masalah sanggu

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 134

    Brak!Nissa terkesiap kaget saat tiba-tiba saja Nita menggebrak meja. Wajahnya merah padam menatap Raid. Pasti dia sangat marah sekali saat ini. Tentu saja, ucapan Raid barusan memang terlalu kejam. Bahkan Nissa yang mendengarnya saja merasa sakit hati barusan. Ah, suaminya ini kalau sudah mode julid memang tak kaleng-kaleng. Akibat ulah Nita barusan. Kini, mereka jadi pusat perhatian di tempat makan tersebut. "Kurang ajar!" sentaknya keras. "Berani sekali kamu menghinaku seperti itu. Apa kamu tidak tahu siapa aku?!""Tahu, kok. Kamu sampah, kan?" Raid tak gentar sama sekali. Berucap santai sambil sebelah tangannya mengusap lembut punggung Nissa demi menenangkan kekagetan yang sempat dirasakan. "Diam!""Ah, atau kau lebih suka ku panggil jalang?""Kurang ajar!"Grep!"Akh!"Nita yang murka pun berniat melayangkan tangannya. Namun, dengan cepat Raid tahan dan gantian mencekal tangannya hingga wanita itu meringis kesakitan. "Bang?" Tahu keadaan sudah tak kondusif. Nissa pun mencoba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status