Hasrat Terlarang Sang Detektif

Hasrat Terlarang Sang Detektif

last updateLast Updated : 2025-11-21
By:  Nina MilanovaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
11Chapters
11views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Bagaimana jika seorang detektif andal yang menyimpan trauma, terobsesi pada seorang penulis amatir, yang naskah fiksinya menjadi panduan pembunuhan berantai? *** WARNING! Cerita ini bukan untuk kalian yang memiliki pola pikir hitam vs putih, malaikat vs setan, baik vs jahat. *** SINOPSIS Gregory Evans, seorang detektif dengan masa lalu kelam, tak bisa mengenyahkan bayangan seorang wanita muda berambut pirang dan bermata hijau yang tak sengaja bertabrakan dengannya di depan stasiun kereta api bawah tanah. Greg bahkan menyimpan lembaran judul naskah cerita kriminal yang jatuh dari tangan wanita itu. Yang mengejutkan, judul naskah itu ditemukan di sebuah TKP pembunuhan di samping jasad korban. Hal yang mengindikasikan bahwa pembunuhan tersebut adalah pertunjukan yang meniru fiksi. Greg segera melacak wanita pemilik naskah tersebut yang tak lain adalah Tara Bradley, seorang pustakawan pemalu yang terobsesi menjadi penulis sukses. Tara yang menggunakan nama pena 'Violet Crow' mengakui telah menulis naskah itu sebagai fantasi balas dendam atas para penulis yang telah mencuri idenya. Kini, wanita itu dihantui oleh naskahnya sendiri. Seseorang di luar sana mewujudkan fantasinya tanpa perasaan, tanpa kompromi. Greg yang menyadari bahwa Tara adalah pusat dari misteri ini, terjebak di antara tugasnya sebagai detektif dan ketertarikan pribadi yang tumbuh sejak awal pertemuan mereka. Dia berpacu dengan waktu untuk mengungkap identitas sang pembunuh sebelum babak selanjutnya dari The Silent Slasher terwujud. Sekaligus mempertaruhkan karirnya karena terlibat hubungan terlarang dengan Tara.

View More

Chapter 1

Prolog

"Pernahkah kau mengenal dan mengagumi seorang wanita, karena dia terlihat begitu polos, seakan tak tersentuh kerusakan dunia? Sebelum kemudian kau sadar, dialah yang memadamkan seluruh lentera di hidupmu. Aku pernah. Dulu. Dulu sekali. Waktu aku masih seorang bocah yang tak berdaya. Sekarang, wanita semacam itu muncul lagi di hidupku. Hanya saja, kali ini, aku lebih berkuasa darinya. Sekaligus terobsesi pada kegelapannya."

Gregory Alistair Evans

***

Pagi merambat pelan menyentuh jendela sebuah rumah bergaya Victoria di kawasan Mayfair. Langit di atasnya masih gelap oleh awan tebal. Dan di lantai dua rumah itu, lampu kuning temaram masih menyala dari balik tirai ruang kerja.

Di dalam ruangan, seorang wanita duduk gemetar di depan meja kayu. Rambut ombre merah mudanya acak-acakan. Mata dengan contact lens ungunya membelalak dalam ketakutan yang merayap dari tengkuk hingga ke ujung jari. Piyamanya basah oleh keringat dingin. Kainnya menempel di kulit.

Wanita itu seorang penulis. Baru saja menandatangani kontrak besar untuk novel berikutnya. Dunia menyebutnya berbakat. Akan tetapi, pagi itu, dia bukan siapa-siapa.

Tangannya bergerak pelan di atas tombol-tombol mesin ketik tua. Satu per satu. Mengikuti instruksi yang dibisikkan oleh seseorang di belakang punggungnya.

Dentuman tiap huruf terdengar nyaring. Bersahutan dengan laju detik jarum jam yang menunjukkan pukul 05.40.

Tidak seperti ketukan biasa. Lebih seperti hukuman yang sedang dijatuhkan.

Di belakangnya, sosok dengan jaket bertudung kepala warna gelap menelusuri rak buku. Tangannya yang terbungkus sarung tangan latex hitam menyentuh buku-buku yang berjajar. Lalu, berhenti di satu novel dengan nama wanita itu tertera di sampul.

Dia menariknya perlahan. Membolak-balik. Bibirnya terangkat sedikit, bukan senyum, lebih seperti cemoohan. "Hebat sekali," ucapnya lirih. "Sampul cantik. Tapi isinya... aku rasa kita tahu dari mana asalnya."

Wanita itu tidak menjawab. Dadanya naik-turun dengan cepat. Suara tarikan napasnya meneriakkan ketakutan. Matanya menatap kosong ke mesin ketik. Seolah-olah menoleh ke belakang bisa memperburuk situasi.

Sosok bertudung itu berjalan pelan. Jemarinya menyusuri permukaan bingkai foto. Foto sang penulis saat menerima penghargaan 'Penulis Muda Berbakat'. Senyumnya lebar. Dia berdiri di tengah lampu sorot dan buket bunga.

"Senang rasanya dipuja banyak orang, ya?" bisik sosok itu. Dia menoleh. "Aku juga pernah dipuji. Tapi tidak pernah mencuri."

Wanita itu menoleh perlahan, tubuhnya gemetar. "Aku tidak tahu apa maksudmu... Kumohon... ini semua hanya kesalahpahaman..."

Sosok tadi meletakkan buku yang dipegangnya. Beralih ke dinding tempat piagam-piagam tergantung rapi. Salah satunya bahkan dibingkai dengan emas tipis. Dia menyentuhnya, mengusapnya perlahan dengan jari seperti sedang membaca jejak dosa.

"Kau punya banyak pengakuan. Tapi, tidak satu pun pengakuan untuk orang yang sebenarnya menulis kisah itu lebih dulu."

"Sosok itu melangkah perlahan mendekat kembali ke meja. Diletakkannya lima lembar kertas di depan si wanita. "Akhir kisah hidupmu sudah ditulis. Kau mau membacanya?"

"Aku... Aku akan melakukan apa pun. Aku bisa bayar. Berapa pun yang kau minta..." Wanita itu mengiba. Bibirnya dan suaranya bergetar. Air matanya luruh seperti hujan yang kembali turun.

"Aku tidak butuh uangmu," sahut lawan bicaranya. Pelan. Rendah. Namun, terdengar seperti sedang menyampaikan berita buruk. "Yang kubutuhkan..." Dia membelai lembaran kertas di tangannya, "...adalah menuntaskan akhir bab ini."

Wanita itu kian tersedu sambil menggeleng. "Aku tidak mencuri! Cerita itu... itu ide umum. Siapa pun bisa menulisnya!"

Sosok itu berjalan pelan ke arah rak kecil tempat guntingan-guntingan kliping disematkan. Dia mengambil salah satunya dan membaca sepenggal kalimat. "Bakat muda yang mengguncang industri penerbitan Inggris dengan suara unik dan penuh orisinalitas."

Dia terdiam sesaat sebelum memiringkan kepala dan bertanya, "Ironis, bukan?"

Tidak ada teriakan. Tidak ada bentakan. Akan tetapi, setiap kata yang terucap dari mulutnya merambat di udara seperti ancaman yang nyata.

Sang penulis wanita berdiri mendadak. Terdorong oleh insting untuk menyelamatkan diri. Kursinya terjatuh ke belakang. "Tolong! Jangan lakukan ini. Tinggalkan aku! Aku mohon..."

Dia berlari menuju pintu. Sungguh nahas, pintu itu terkunci.

Tangannya dengan tak sabar memutar kenop dan mengguncangnya dengan sekuat tenaga. "TOLONG! SIAPA PUN! TOLONG AKU!"

Namun, tetap tidak ada jawaban. Hanya suara napasnya yang terpecah memenuhi ruangan. Diikuti suara denting seperti logam dicabut dari porosnya.

Wanita itu menoleh. Napasnya tertahan.

Sosok di belakangnya memegang dua batang besi kecil. Tombol huruf dari mesin ketik.

"Jangan... kumohon..." Wanita itu menggigil kali ini.

Suara langkah kaki perlahan mendekat menggema di udara. Setiap langkah seperti siaran ulang masa lalu yang tidak bisa dihapus.

"Aku akan mengaku! Aku akan menulis pengakuannya! Aku akan membatalkan kontrak! Aku akan..."

Terlambat.

Yang terdengar selanjutnya adalah desis napas terakhir. Meninggalkan bekas cipratan merah di permukaan pintu, lantai, dan dinding.

Wajah wanita itu menunduk. Tubuhnya terjatuh di lantai berlapis karpet warna krem.

Beberapa menit kemudian, dia sudah kembali di kursinya. Kepalanya terkulai di atas meja. Darahnya membasahi lima lembar naskah di bawah dagunya. Dua batang tombol huruf menancap di lehernya. C dan V.

Bersambung...

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
11 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status