RODA PASTI BERPUTARPart 16"Iya, karena kita sama-sama jadi menantu dari bagian keluarga Wijaya. Itu Ibunya Bang Arham, dan yang di dalam adalah Ayahnya suamimu. Mereka sudah menikah beberapa bulan yang lalu, sebelum bertemu dengan Adnan." Seketika aku tercengang dengan penjelasan Mbak Lila.Apa aku mimpi? Bisa sampai jadi ipar dari pemilik toko kue terkenal? Ah, ternyata rencana Allah jauh lebih indah."Ma-maksud, Mbak? Aku masih nggak paham," tanyaku mengulangi perkataan Mbak Lila."Iya Ning. Beberapa waktu lalu, Ibunya Bang Arham menikah dengan ayahnya Adnan. Mbak juga nggak tau gimana detail cerita pertemuan mereka, dan yang jelas akhirnya mereka bersama lagi saat di masa tua," jelas Mbak Lila. Dan aku masih takjub dengan penuturannya. Entah kenapa, aku merasa kalau Allah telah merangkai segalanya dengan indah.****Ayah dan Mas Adnan sudah akur kembali. Mas Adnan memaafkan semua kesalahan ayah, dan mau hidup bersama Ayah lagi. Ayah meminta Mas Adnan untuk tinggal di rumah Ayah
RODA PASTI BERPUTARPart 17-Lastri"Lastri, aku itu, aku itu ...." Bang Arman malah menjeda ucapannya."Kenapa Bang? Kenapa?" Desakku pada Bang Arman. Tapi dia tetap diam tak mau menjawab."Aku itu bukan anak kandung dari Papa Haris! Aku itu cuma anak sambungnya. Aku juga nggak tau siapa papa kandungku! Oleh karena itu, Papa Haris tak terlalu menyayangiku seperti dengan anak-anaknya yang lain, yang jelas-jelas darah dagingnya sendiri. Dan bukan sepertiku, yang cuma anak sambung." Penjelasan Bang Arman membuatku terperangah. Terkejut juga dengan penuturannya."Tapi, Mama kamu tetap orang kaya, kan? Kamu bisa minta bantuan kan, ke dia?" Bang Arman mencebikkan bibirnya."Kenapa sih, kamu itu terlahir b*d*h sekali, Las? Mama aku itu bakal curiga sama aku! Karena kamu kan tau sendiri, kalau aku itu ngenalin kamu ke mereka sebagai anak orang kaya, wanita kelas atas. Bukan dari kalangan miskin dan juga wanita bodoh seperti sekarang! Duh! Capek aku ngomong sama kamu. Bagaimana mungkin aku mi
RODA PASTI BERPUTARPart 18-Lastri"Udah aku bilang berapa kali. Uang itu aku gunakan untuk bisnis baru. Apa salahnya sih, kalau kamu talangin dulu pakai uang kamu? Nanti aku ganti, kalau semuanya sudah stabil. Gitu aja kok repot!" Ucapnya lagi dengan seenaknya."Tapi masalahnya aku nggak punya uang sebanyak itu. Kenapa sih kamu belakangan ini sikapnya aneh sekali? Terkadang kamu begitu romantis, begitu baik, tapi nggak lama kemudian, berubah lagi jadi jahat, jadi seenaknya sama aku? Kenapa sih, Bang? Aku capek tau nggak?" Ucapku tak kalah sinis. Kesal dengan perlakuannya yang semena-mena."Ah, sudahlah! Aku pusing! Kamu jadi istri bukannya nenangin suami, tapi malah mengeluh terus. Ya sudah, aku mau keluar dulu, ada urusan bisnis." Bang Arman segera pergi meninggalkanku yang masih bingung dengan sifatnya yang seenaknya.****Sore ini niatku ingin pergi ke salah satu Mall yang berada di tengah kota. Ada salah satu temanku yang ingin memesan cincin batu permata. Sengaja aku tak memba
RODA PASTI BERPUTARPart 19-Lastri"Permisi, Bu," tegurku pada salah seorang wanita paruh baya yang sedang duduk membelakangiku.Wanita itu pun menengok, dan betapa terkejutnya aku. Ternyata dia adalah ....Ternyata dia adalah tetanggaku yang dulu, tetangga yang tinggal di dekat rumah orang tuaku. Dan dia juga adalah orang yang sempat mencurigai tentang kematian ayah. Namanya Suparni. Orang-orang memanggilnya Mbok Parni. Dia sesepuh di kampungku. Orang yang paling disegani di dekat daerah rumahku dulu. "Lastri? Kamu benar Lastri?" Seketika tubuh ini terasa kaku. Keringat dingin tiba-tiba mengalir di tubuh ini. Bingung mau menjawab apa.Aku segera berlari, menjauh dari tamu sekaligus tetanggaku itu. Berharap dalam hati, semoga saja Mbok Marni tak berkata apapun pada Mama mertuaku. Karena bisa saja dia membongkar semuanya.****Segera aku membereskan baju kebaya yang tadi Mama beri. Bersiap untuk segera pulang ke rumah, sekaligus menghindari Mbok Parni."Kamu mau kemana, Las?" Tiba-t
Roda Pasti Berputar Part 20Pov 3Suasana di acara pesta ulang tahun pernikahan kolega Ayahnya Adnan sangat ramai sekali. Hampir semua rekan bisnisnya hadir semua. Sesekali Nining mencari-cari keberadaan Kakaknya yaitu Lastri. Tapi, nihil. Tak ada terlihat sosok Kakak kandungnya sejak tadi."Ning, kok bengong aja dari tadi? Kenapa?" Tiba-tiba Lila menghampiri dan menegur Nining."Eh, Mbak. Gapapa kok. Aku cuma lagi nyariin seseorang aja," Nining menjawab sambil masih celingukan."Seseorang? Memangnya disini ada yang kamu kenal, Ning?" Lila malah bertanya balik pada Nining. Dan membuat Nining jadi tersadar. Kalau Lila memang belum tahu tentang Lastri."Eh, hhmm, nggak Mbak. Anu, itu, maksud aku lagi nyariin Mas Adnan dan anak-anak pada kemana ya? Kok aku nggak ngeliat mereka sih, dari tadi," Lila malah menelisik bola mata Nining. Mencari kegelisahan yang terukir jelas di sana."Kan, mereka semua sedang berada di dalam rumah si pemilik hajat bersama Ayah dan juga Bang Arham," Nining
Roda Pasti BerputarPart 21"Ka-kalian?" Lastri tergugup tiba-tiba. Lidahnya terasa kelu, saat melihat suaminya bersama dengan temannya sendiri yaitu Echa."Kamu kenapa ada disini, Las? Arrgghh!" Arman mengerang sambil mengacak rambutnya. Dia bingung dengan keadaan saat ini.Lastri tergugu ditempatnya. Tubuhnya terasa sangat kaku, dan seperti sulit untuk digerakkan. Pikirannya mulai melayang kemana-mana. Memikirkan tentang perselingkuhan suaminya selama ini dibelakangnya."Kenapa kamu nggak mau jujur, Mas? Jadi Lastri ini istri kamu? Iya?" Echa yang juga terkejut dengan keberadaan Lastri, dia pun berusaha untuk menyudutkan Arman, agar mau mengakui semua rahasia mereka berdua.Arman mengacak rambutnya lagi dengan frustasi. Dia sangat tak menyangka akan terjebak di dalam keadaan seperti ini. Dua wanita yang dia cintai, kini bertemu dalam sebuah acara penting.Segera Arman menarik kedua wanita itu untuk masuk ke dalam kamarnya, Dan kini mereka semua sudah berada di dalam kamar Arman.Las
RODA PASTI BERPUTARPart 22"Tapi kami saling mencintai, Tante. Dan Tante tau sendiri kan, siapa saya? Saya adalah keponakannya Bapak Yanto. Kolega bisnis Tante. Dan si Lastri ini siapa memangnya, sampai Tante mau menikahkan Mas Arman dengan dia, yang hanya keturunan dari orang miskin!" Sontak Lastri dan Arman terkejut dengan ucapan Echa. Sedangkan Mama Rini malah kebingungan dengan ucapan yang dilontarkan oleh Echa."Echa, diam kamu! Kurang aj*r kamu! Sudah berani-beraninya ambil suami aku, sekarang kamu malah fitnah, dan bilang aku miskin. Dasar p*l*kor!" Lastri menyela ucapan Echa, sedangkan Arman masih terdiam. Dia sangat bingung menghadapi kejadian yang tiba-tiba saja jadi seperti ini. "Kenapa, Las? Kamu takut kalau Tante Rini tau, kalau kamu itu cuma anak orang miskin! Hah!" Sahut Echa tak mau kalah."Cukup! Apa maksud dari semua perkataan Echa ini, Arman? Apa benar Lastri hanya anak orang miskin? Coba jelaskan sama Mama, Arman! Jelaskan sekarang juga!" Hardik Mama dengan sanga
Roda Pasti BerputarPart 23-Lastri"Nining. Ternyata kamu disini toh," aku langsung menoleh, dan ternyata wanita yang memanggil Nining adalah wanita yang waktu itu membela Nining di acara pesta ulang tahun anaknya Bu Salamah. Lila namanya."Mbak Lila? Iya, Mbak, aku lagi ngobrol sama Kak Lastri," "Oh ini kakakmu yang namanya Lastri, yang nggak punya hati itu?" Mata ini langsung melotot saat mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Lila."Apa maksud kamu? Nining, kamu udah jelek-jelekin aku ya? Dasar kamu! Adik nggak tau diri!" Hatiku kesal sekali dengan dua orang yang ada di hadapanku ini. Dan langsung saja kusemprot mereka berdua."Tolong ya Mbak Lastri, bersikap sopan sedikit saja. Jangan terlalu sombong jadi orang, karena belum tentu orang yang selalu kamu remehkan, akan seperti itu terus," kini perempuan itu sok-sokan an menasihatiku. Seolah aku adalah orang yang paling bersalah di dunia ini. Aku mencebikkan bibir, menatap sinis mereka berdua."Nggak usah ikut campur kamu! Say