Share

34. Mencari Suara dalam Gua

Saat Matahari mulai bersinar terang, Ki Walang membangunkan Bimantara yang tertidur lelap di dalam gubuk tua.

“Bangun, anak muda!” teriak Ki Walang.

Bimantara terbangun dalam keadaan napas terengah-engah.  Dia bangkit dengan wajah pucat dipenuhi ketakutan.

Ki Walang heran. “Apa kau bermimpi buruk?” tanya Ki Walang.

Keringat mengucur di dahi Bimantara. Dia mengangguk pada Ki Walang. “Aku bermimpi melihat tiga kerajaan Nusantara saling memerangi karena ulah Perguruan Tengkorak, Tuan Guru,” jawab Bimantara.

Ki Walang tertawa. “Itu tidak akan terjadi. Arti mimpi adalah kebalikan dari apa yang kau mimpikan. Sudah, jangan kau pikirkan. Tiga kerajaan Nusantara akan tetap bersatu. Bersiaplah untuk latihan hari ini.”

“Siap, Tuan Guru!”

Di saat matahari sudah mulai meninggi. Ki Walang dan Bimantara duduk bersila saling menghadap di depan gubuk tua. Mereka menduduki tanah basah yan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status