Anak angkat yang tak jelas asal-usulnya dan tak memiliki kekuatan, membuat Zoe menjadi bulan-bulanan di perguruan, ditindas dan di rendahkan. Bahkan ia diperlakukan seperti budak. Zoe yang di fitnah dan di usir dari perguruan membuat Zoe harus menerima hukuman dibuang ke dalam hutan misteri. Siapa sangka di dalam hutan ia menemukan pedang pusaka langit yang legendaris. Berkat pedang pusaka itu, Zoe bisa membangkitkan kekuatannya. Ia yang sekarang semakin kuat bertekad mencari jati dirinya untuk bisa membalas dendam pada orang-orang yang sudah menyiksanya.
Lihat lebih banyak“Bagaimana menurutmu?” tanya Zoe pada Azil sebelum memutuskan. Ia tak ingin mengambil keputusan sepihak. Jadi ia butuh pendapat dari Azil.Azil terdiam cukup lama tak langsung menanggapi. Ia tahu Kakek itu memang hebat. Tapi mereka punya tanggung jawab mencari kitab pedang. Mendengar penjelasan kakek itu memang masuk akal. Bukit asap yang penuh misteri. Mereka jelas akan menghadapi kesulitan. Melihat Zoe yang masih sering melakukan kesalahan membuat Azil juga jadi kurang waspada.“Berlatih saja dulu, masalah nanti telat tak masalah asal kau bisa makin kuat,” jawab Azil yang akhirnya memutuskan untuk berlatih di sana terlebih dahulu.Zoe menganggukan kepala tanda ia setuju. Ia juga tahu jika Kakek itu buka. kakek sembarangan. Kekuatan cukup tinggi hingga keberadaannya saja sulit di deteksi.“Baik Kek, aku setuju untuk berlatih di sini, apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya Zoe yang baru saja selesai sudah menanyakan tugas lain.Aku“Istirahatlah dulu, besok pagi kalian bisa melan
Suasana makin sore, Zoe belum juga selesai. Tapi lebih baik daripada sebelumnya. Ia juga tidak ingin mengabaikan tanggung jawabnya.“Aku lelah, kenapa kau harus setuju,” keluh Azil yang tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Zoe Azil harus membersihkan sisa akar yang terpotong-potong setelah pertarungan, itu bukan hal yang mudah dan membutuhkan banyak waktu. Sedangkan matahari sudah semakin tinggi. Ia bahkan tidak bisa melanjutkan perjalanan.“Sudah aku jelaskan tadi. Kau bahkan bisa saja kalah melawan kakek itu,” kata Zoe memperingati Azil agar tidak terlalu mengeluh, ia takut hal yang merupakan terjadi lagi dan ia mencoba sebisa mungkin untuk tidak mengecewakan dan juga memberikan yang terbaik untuk bisa melindungi temannya.Suasana hutan yang begitu tenang, membuat Zoe menikmati pekerjaannya. Meski ia harus membersihkan kembali bekas pertandingan tadi. Ia tetap tak mengeluh seperti Azil.“Iya aku tahu, tapi ini bukan salah kita,” kata Azil yang sepertinya masih belum mau menerim
Zoe langsung berhenti ia melihat ke arah sumber suara, yang ternyata seorang Kakek yang terlihat sederhana. Seketika tatapan Zoe bertemu, dari sana ia merasa kekuatan hebat yang luar biasa, hal itu membuatnya waspada. Zoe sendiri tidak tahu jika orang itu kawan atau musuh, jadi jelas Zoe merasa was-was dan tidak tenang.“Maaf kami tidak tahu.” Zoe maju sebelum Azil menjawab. Karena ia tahu Azil tidak begitu nyaman dengan orang baru. Ia takut kejadian di Desa Asap akan terulang.Zoe yang menjawab pertanyaan Kakek itu dengan tepat karena dia tahu jika sangat memiliki kekuatan yang sangat hebat, Jadi ia tidak ingin terjadi pertarungan karena dia tahu bagaimana kemampuannya yang masih belum cukup untuk melawan kakek tua itu.Azil tak mengerti dan kenapa Zoe begitu sopan padahal jelas tanaman itu yang menyerang lebih dulu, dan hal itu tidak perlu dijelaskan apalagi mereka harus bertanggung jawab. Mereka hanya melindungi diri sendiri, dan jelas hal itu membuat Ia juga merasa kesal saat Z
Dengan pedang di tangannya Zoe memutus akar itu, sayang akar itu terus tumbuh. Ia bahkan hampir tak bisa menyelamatkan diri.Azil pun sama ia terus kesulitan untuk melepaskan lilitan yang begitu kencang. Ia bahkan tak tahu harus bagaimana. “Zoe bagaimana keadaanmu?” tanya Azil yang khawatir dengan Zoe. Mengingat ia juga kesulitan menghabis akar rambat yang terus mengejar mereka.Padahal mereka tadi sudah membasmi semua, tapi ternyata masih banyak yang terus berdatangan. Ia benar-benar kesulitan untuk bisa menghabisi akar yang menyerang mereka.“Seperti biasa, sibuk dengan hal yang tak perlu,” jawab Zoe yang terus menikmati saat dia menyerang akar lambat tersebut tidak ada hentinya dia terus memotong semua akar itu agar tidak ada yang sampai melilit kakinya lagi. Dia benar-benar bersemangat, karena tidak harus melawan manusia hidup tapi hanya sebuah akar pohon yang benar-benar menyelipkan baginya. Tapi dia benar-benar bisa mengatasi semua itu dengan mudah.“Selesai ini, kita lalu per
Zoe dengan cepat menghampiri Azil yang hampir tenggelam, entah apa yang tadi menarik kakinya. Saat Zoe kesana sudah tak ada apapun.“Bagaimana bisa kau tenggelam?” tanya Zoe yang tahu jika Azil tak selemah itu dan tenggelam tanpa sebab.Hal itu jelas membuat Zoe curiga ada sesuatu yang terjadi saat Azil mengecek sekitar danau tadi, yang membuatnya penasaran. Karena tadi mereka tidak bersama, masing-masing dari mereka mengecek bagian danau yang berbeda. Hingga Zoe tidak tahu apa yang terjadi pada Azil. Ia lari karena mendengar teriakan minta tolong dari temannya itu, dan dengan cepat ya langsung menolong Azil.Azil duduk mengatur nafas karena kaget, ia juga tidak tahu apa dan siapa yang sudah menariknya tadi. Tapi dengan kejadian tadi membuat Azil menjauh dari danau.“Aku tidak tahu, aku rasa ada yang menarik kakiku,” jawab Azil yang memilih duduk jauh dari danau.Azil bahkan enggan untuk mendekat dan ia tidak lagi penasaran. Mungkin benar kecurigaan yang dikatakan oleh Zoe. Jadi ia m
“Aduh, kenapa berhenti,” ucap Azil kesal saat ia terjatuh karena menabrak Zoe.Zoe yang tadinya ada di depannya dan sudah jauh meninggalkan dia kini. Malah berhenti mendadak membuat ia tertabrak.Azil heran melihat Zoe yang sedang serius memperhatikan sesuatu yang jauh di sana. Entah apa yang sedang diperhatikan olehnya, tapi hal itu seperti terlihat sangat menarik. “Coba lihat di sana ada danau,” ucap Zoe memberitahu hasil sambil menunjuk ke arah danau, yang ada di hadapannya tidak jauh dari Mereka berdiri. Hasil dengan cepat langsung menoreh mengikuti petunjuk arah tangan Zoe, ia ingin tahu apa penyebab temannya berhenti mendadak.“Iya aku lihat, bukan hal aneh,” ucap Azil belum mengerti dengan maksud dari apa yang dikatakan oleh Zoe, dengan menunjukkan danau yang ada di hadapannya, yang menarik itu adalah hal yang sangat biasa apalagi mereka sedang berada di hutan. Jadi mereka bisa dia menemukan danau.“Aku lihat ada orang mandi di danau itu,” ucap Zoe yang memberitahu pada Azil
Suara burung mengiringi langkah Zoe, ia berjalan gontai tak bersemangat. Azil yang memperhatikan itu merasa geram. Seharusnya Zoe lebih semangat karena dia Yang berkepentingan.“Kenapa kau lambat,” ucap Azil kesal melihat Zoe yang terus berada di belakangnya. Jelan bagai siput yang sedang kelaparan. Siapa yang tak kesal dan sabar menunggu Zoe.Semakin ia cepat semakin Zoe hilang dari pandangan. Jadi mau tidak mau Azil harus menunggu Zoe, agar mereka bisa bersama.Mendengar itu Zoe melirik dengan malas, sadar Azil mulai kesal. Ia pun mulai sadar dan kembali pada tujuan awal.“Oh, Maaf.” Zoe mempercepat jalannya. Ia mendengar keluhan Azil yang ada di belakangnya sekarang.Zoe tersenyum melihat temannya yang tertinggal jadi, setelah omelannya menganggap ia lambat. Tapi memang benar karena dirinya dengan berjalan begitu pelan, siapa sangka Azil terpancing emosi. Hingga membuat Azil kesal pada Zoe.“Kau aneh, tidak bisakah berjalan normal, kalau begini terus tenaga kita bisa habis terbuang
Zoe yang berprasangka buruk tentang. Orang-orang yang berbondong-bondong datang membuat ia tidak konsentrasi.Tenaganya sudah terkuras habis ia hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi kali ini, banyak pertanyaan yang mungkin jawabnya sudah jelas.“Kita terlalu keras mungkin. Hingga membuat mereka marah,” ucap Azil yang memiliki pemikiran yang sama. Dia merasa jika orang-orang yang datang akan marah kepada mereka yang sudah menyerang anggota mereka.Apalagi jelas tadi mereka melakukan pertarungan di pasar yang membuat tempat itu pura-pura. Jelas bisa dikatakan ia mungkin akan diminta untuk ganti rugi.“Benarkah, aku pasrah saja,” ucap Zoe yang tak bisa berpikir di sini melihat banyak orang yang datang menghampirinya. Tenaganya sudah terkuras habis Ia hanya bisa pasrah duduk memperhatikan orang-orang tersebut.Satu orang datang dengan semangat tinggi dan dengan apa yang mereka lakukan sekarang mang bukan hal bangus. Ia bahkan tahu memukul orang sampai babak belur memang tidak di
Pertarungan terjadi, ini kali kedua Zoe bertarung bersama Azil, ia menyelaraskan gerakan dan mencoba untuk bekerja sama.Zoe ingat betul saat lengan Azil terluka. Maka sebisa mungkin ia tak mau melakukan kesalahan. Sekarang ia menyesuaikan gerakan dengan Azil Sebelas orang adalah hal yang mudah baginya, ia berusaha untuk menang karena Zoe yang pertama kali menantang mereka.Melihat tingkah orang yang arogan membuat Zoe marah, suara pedang terdengar sangat nyaring. Pertarungan masih terus berlangsung, belum ada yang menyerah dari mereka. “Apa tidak masalah jika kita membunuhnya?” tanya Zoe yang masih saja takut membunuh orang, walaupun mereka bertindak arogan dan semuanya sendiri. Tapi jelas dia berada di tempat orang lain yang mana hal itu membuatnya ragu untuk membunuh.“Tentu saja tidak tapi aku tidak ingin melakukan itu,” jawab Azil yang juga memiliki pemikiran yang sama titiknya tidak ingin menimbulkan permasalahan terlalu banyak, apalagi dengan membunuh orang dan menimbulkan ba
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.