Share

509. Membawa Bimantara ke Istana

Kedua bola mata Sang Raja terbelalak ketika mendapati Pendekar Burung Merpati datang membawa Bimantara yang tengah pingsan. Pendekar itu menidurkan Bimantara di lantai, lalu meletakkan tongkatnya di atas dadanya.

“Kemana Putriku?” tanya Sang Raja dengan amarah.

“Ampun, Yang Mulia. Tuan Putri sedang dicari para pendekar lainnya,” jawab Pendekar Burung Merpati. “Dan hamba hendak mengabarkan bahwa Panglima Indra telah mati terbunuh Bimantara.”

Raja Abinawa terbelalak mendengarnya. Dia tidak percaya pendekar terbaiknya itu akan kalah dengan Bimantara.

“Di mana mayatnya?” tanya Sang Raja.

“Ampun, Yang Mulia. Hamba tidak tahu dan belum sempat mencarinya,” jawab Pendekar Burung Merpati dengan ketakutan.

“Kurang ajar!” teriak Raja Abinawa sembari menatap Bimantara dengan geram. “Kenapa Panglima Indra bisa sampai terbunuh? Bukankah dia lebih hebat dari kalian?”

“Hamba tidak tahu, Yang Mulia. Namun ada yang aneh saat hamba bertarung dengannya,” ucap Pendekar Burung Merpati.

“Aneh bagaimana?”

“H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status