Share

534. Kekhawatiran Para Dewa

Saat Bimantara hampir tiba di puncak gunung Nun itu dengan menaiki Naga-nya bersama Pendekar Burung Merpati, seketika naga itu terhalang cahaya merah. Begitupun Pendekar Burung Merpati. Bimantara terpaksa membelokkan naganya untuk mundur ke belakang. Pendekar Burung Merpatipun mengikuti hal yang sama.

“Ada apa, Panglimaku?” tanya Pendekar Burung Merpati dengan heran.

“Bubungkala telah mengeluarkan kekuatannya untuk membuat dinding pembatasnya sendiri!” jawab Bimantara.

Pendekar Burung Merpati terkejut mendengarnya.

“Sekarang apa yang harus kita lakukan?”

“Kita harus turun dan terpaksa menggunakan kuda untuk menaiki puncak gunung itu,” jawab Bimantara. “Kita tak dapat menembus cahaya merah itu, kecuali tongkat hitamku berada di tanganku.”

Pendekar Burung Merpati terpaksa mengiyakannya. Mereka pun lalu turun dan mendarat di batas cahaya merah itu. Bimantara mengelus kepala naganya dengan lembut.

“Pergilah!” pinta Bimantara.

Naga itu bersuara lalu kembali terbang meninggalkan Bimantara.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status