PENDEKAR TAPAK DEWA

PENDEKAR TAPAK DEWA

last updateLast Updated : 2022-04-15
By:  Emde MallaowCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
82 ratings. 82 reviews
151Chapters
150.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sinopsis: Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Afi Sangia kian merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru dan galaranya (kepala desa) secara sangat biadab, dan desa dibumihanguskan. Sebagian rakyat desa ikut hangus bersama rumah-rumah mereka. “Akan kubesarkan dan kugembleng bayi titisan ini menjadi seorang pendekar besar. Biarlah kelak dia sendiri yang akan menuntut balas atas kematian kedua orang tua dan semua warga desanya,” ucap Dato Hongli dengan suara bergetar karena menanggung gelombang amarah yang membahana dalam dadanya terhadap gerombolan durjananya La Afi Sangia. Sang mantan jenderal perang Kekaisaran Dinasti Ming (Ming Chao) yang sudah berusia hampir setengah abad itu berjongkok dan mengangkat tubuh sang bayi. “Akan kuberi kau nama La Mudu, si yang terbakar,” ucapnya dengan suara setengah bergumam kepada si bayi, sebelum ia mengangkat tubuh bayi tinggi-tinggi dengan kedua tangannya sembari berseru dengan suara membahana, “Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kedzoliaman di atas jagat raya ini…!! Wahai Dewata Agung….kabulkan keinginanku ini….!! Kabulkan…wahai…Dewata Aguuung….!!” Dewata Agung tentu mendengar permohonannya dan seolah jagat raya pun ikut mengamini. Cahaya petir menghiasa angkasa lalu disusul oleh suara gemuruh guntur yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras turun mengguyur bumi yang nestapa. Tangis sang bayi malang, La Mudu, tiba-tiba pecah. Suara tangisannya yang di tengah perkampungan senyap yang telah menjadi ladang pembantaian keji membuat perasaan Dato Hongli tersayat pilu. Jenderal Hongli atau Dato Hongli yang di negeri asalnya tenar dengan julukan Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) dari Nanjing segera meninggalkan bekas Desa Tanaru, bergerak ke arah barat derngan gerakan lari yang amat cepat.

View More

Chapter 1

PART 01

         SUASANA rimba Sorowua, seperti biasa, begitu lengang. Burung-burung pun seakan-akan enggan bernyanyi kepada alam. Hari sebenarnya sudah menjelang siang, namun karena rimbunnya pepohonan yang demikian rapat dan berlumut, menjadikan keadaan di rimba ini seperti senja saja. Sinar matahari tak mampu menembus langsung ke dalamnya. Kabut-kabut abadi yang bertebaran di seantero rimba membatasi jarak pandang. Batu-batu cadas yang besar-besar dan berlumut bertebaran di mana-mana. Kondisi yang demikian bukan saja menjadikan suhu di daerah ini begitu dingin, namun juga memberi kesan demikian angker. Maka tidaklah berlebihan, jika warga di desa-desa sekitar kaki gunung rimba ini menilainya sebagai rimba yang sangat besar uraga-nya (sangat angker dan wingit), sehingga amat jarang orang yang memasuki rimba ini seorang diri, baik untuk berburu rusa, sarang madu, maupun untuk mengambil kayu.

      Konon, rimba Sorowua dijaga oleh sesosok siluman putih: berjubah putih, berjenggot putih, berkulit putih, serta bermata sipit. Entah dari mana desas-desus ini bermula. Namun yang jelas, desas-desus itu telah terlanjur dipercayai oleh masyarakat yang bermukim di sekitar kaki gunung sebagai sebuah kebenaran, setidaknya sejak lima belas tahun yang lalu. Walhasil, keperawanan rimba pun masih terjaga!

         Dalam pada itu, di tengah rimba yang katanya sangat angker tersebut, mendadak sesosok bocah laki-laki berlari dengan demikian ringan dan cepatnya menuju ke arah barat.

         Apakah ia juga sesosok siluman selain sesosok siluman yang berjubah putih, berjenggot putih, berkulit putih, serta bermata sipit seperti yang dipercayai oleh masyarakat di sekitar kaki gunung?

        Entahlah. Namun yang pasti, kondisi rimba yang berkabut dengan pepohonan dan bebatuan yang besar-besar dan rapat di sana sini, sama sekali  tidak digubris oleh si bocah yang naga-naganya baru berusia belasan tahun dan berperawakan kekar itu.  Ia berlari seperti layaknya di tanah yang lapang dan jelas. Rupanya si bocah sudah sangat hafal dengan medan rimba. Di kedua belah tangan masing-masing menjinjing seekor kelinci hutan. Rambutnya yang panjang melewati pundak dan terikat semacam kain, masih bisa bebas meriap kebelakang akibat kencangnya larinya.

       Ketika tapak kakinya mendekati mulut sebuah jurang panjang sempit namun sangat curam yang menghadang di depannya, si bocah bukannya menghentikan larinya. Namun…

       "Hupp...!!"

      Hanya dengan satu gerakan ringan mulut jurang itu pun dilampauinya. Kedua kakinya menapak indah di pinggir jurang seberang. Sesaat si bocah berhenti, menengok ke belakang, ke mulut jurang, dan berucap ngeri, "Hiiih...!!" Seperti ada sesuatu yang lucu, ia pun cekikikan, lalu kembali melanjutkan larinya.

       Akan tetapi, belum lagi jauh dari mulut jurang sempit, mendadak satu kilatan cahaya putih kemilau menderu dahsyat kearah si bocah.

      Wusss...!!

     "Eittt...!" si bocah melakukan satu gerakan salto yang sangat cepat, melampaui ujung cahaya putih yang sangat mematikan itu.

     Dummm...!!

     Sebuah bunyi dahsyat terjadi. Cahaya putih kemilau itu menghantam dinding sebuah bebatuan raksasa yang tak jauh dari samping si bocah. Dinding batu cadas itu rontok dalam bentuk serpihan-serpihan kecil yang menghitam. Bisa dibayangkan, jika serangan cahaya itu mengenai tubuh si bocah, mungkin tubuh si bocah akan berubah menjadi setumpuk abu, yang kemudian lenyap berhamburan dalam sekejap! 

      Tetapi anehnya, si bocah, yang rupanya bukanlah seorang bocah sembarangan, bukannya menggubris serangan berbahaya itu, apalagi sekedar mengelus dada, justru dengan cueknya ia kembali cekikikan sembari melanjutkan larinya.

       Namun, belum lagi beberapa jauh si bocah berlari, tiba-tiba sebuah bola api raksasa kembali menderu, memburu cepat ke arahnya.

        

   Seolah-olah si bocah tak ambil peduli. Akan tetapi, ketika bola api itu tinggal beberapa meter lagi menghantamnya, tiba-tiba tubuh si bocah seolah-olah menyemplung ke dalam bumi dan bola api menghantam sebatang pohon yang berada di depan hingga tumbang dan terbakar. Lalu tiba-tiba si bocah muncul kembali ke permukaan, menggeleng-geleng pelan, cekikikan, lalu melanjutkan lagi larinya.

        Akan tetapi lagi-lagi dari arah samping satu bola api lagi datang menderu ke arahnya. Kaget juga si bocah mendapat kiriman bola api maut itu. Ia menghentikan larinya. Sadarlah ia bahwa seseorang tengah mengintainya, dan menghendaki nyawanya. Namun ia tidak sempat berpikir tentang siapakah gerangan orang yang hendak mencelakakannya itu, karena bola api demikian cepat melesat ke arahnya. Dan ketika beberapa kejap mata lagi bola api itu akan meluluhlantakkannya, si bocah menghentakkan kakinya dan tubuhnya melesat ke atas lalu sehingga bola api lewat di bawahnya.

      Bumm...!!!

      Satu ledakan dahsyat yang disertai kepulan asap hitam pekat terjadi. Bola api menghantam permukaan bumi di mana si bocah tadi berdiri. Ketika asap hitam tebal lenyap, maka tampaklah sebuah lubang menganga yang menyerupai kawah telah tercipta. Kenyataan itu memberi gambaran, bahwa bola api itu merupakan hasil olah nafas dan tenaga dalam tingkat tinggi dari sang empunya. kedahsyatannya setingkat di atas serangan pertama berupa cahaya putih kemilau.

     "Woiii...!" Teriakan si Bocah membahana. Dengan sikap waspada tinggi, ia mengedarkan pandangannya ke seantero daerah di sekelilingnya. Tapi tak tampak siapa-siapa, kecuali senyap kembali setelah gema suaranya lenyap. "Aku bisa pastikan bahkan kau bukanlah jin atau henca Jadi tak perlu petak umpet. Jika ingin bermain-main denganku, maka tampakkan saja wujudmu. Tak perlu sembunyi-sembunyi begitu...!" (Henca = siluman; demit)

     Tak ada sahutan, kecuali gema suaranya sendiri.

     "Sangat burukkah wajahmu, sehingga kau tak berani menampakkan diri? Atau sangat bau...?" Si bocah kembali mencoba menyapa. Namun lagi-lagi hanya disahuti oleh gema suaranya sendiri. Beberapa lama menunggu, masih juga tak ada tanda-tanda jika sang pengintai dan penyerang ada di sekitar itu.

      "Jika kau tidak juga mau menampakkan diri, lebih baik aku melanjutkan perjalananku! Tak ada untungnya bagiku untuk melayani manusia aneh dan jelek sepertimu...!" Dan naga-naganya si bocah tak berminat untuk mendengar tanggapan dari si mahluk misterius, ia pun melanjutkan perjalanannya.

      Akan tetapi, baru beberapa langkah ia berlari si bocah, telinganya mendengar suara "krekk...!" dari arah belakangnya. Seperti suara reranting kering yang terpijak. Saat ia menoleh ke belakang...

      Wuss...wuss...wuss...!!

       Puluhan batang kayu yang rata-rata sebesar paha orang dewasa meluncur deras mengancam tubuh si bocah. Sesaat si bocah terkesiap mendapat ancaman itu.

       Kurang ajar! Rupanya dia benar-benar ingin mengajakku bermain...!        

       Si Bocah menjatuhkan begitu saja dua ekor kelinci yang dijinjingnya. Ia tidak mau menganggap enteng terhadap serangan itu. Dengan cepat kedua tangannya disilangkan di depan dada sembari menyedot kekuatan alam dengan satu tarikan nafas. Pada saat puluhan batang kayu itu hanya beberapa depa menghujam tubuhnya, si bocah segera memutar kedua tangannya sedemikian rupa yang disertai teriakan nyaring dan berat yang memekakkan telinga mahluk apa pun yang mendengarkannya.

      "Heaaahhh...!"

      Si bocah menghentakkan kaki kanannya. Seketika itu juga bumi di sekitar itu bergetar, angin laksana puting beliung menghembus keras, mengintari tubuhnya. Pertanda bahwa si bocah tengah mengerahkan tenaga dalam yang cukup tinggi. Pada saat kedua kepalan tangan si bocah diarahluruskan ke depan, angin itu langsung menyongsong dan menerbangkan kembali puluhan batang kayu itu ke berbagai arah. Beberapa batang patah berkeping-keping. Namun beberapa yang lainnya menancap dan menembusi pokok pohon besar yang dikenainya masing-masing.

      Beberapa saat kemudian, si bocah mengatur kembali nafasnya, lalu berkata santai, "Jika kau tidak mau juga menampakkan wujudmu, maka bagiku kau adalah mahluk pengecut dungu yang menyedihkan yang pernah aku kenal..!"

                                               

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
83%(68)
9
1%(1)
8
1%(1)
7
1%(1)
6
0%(0)
5
2%(2)
4
1%(1)
3
0%(0)
2
1%(1)
1
9%(7)
9 / 10.0
82 ratings · 82 reviews
Write a review
user avatar
Mr. K
Izin promo ya, Thor. Buat penikmat novel Dewa Perang, skuy mampir ke novelku: Pembalasan Dendam Sang Dewa Perang. ...
2023-10-22 16:18:26
0
user avatar
Zhu Phi
Ijin promote thor ... Pendekar Naga Biru S2 : Iblis Naga Biru. Mampir ya ... Terima kasih
2023-09-26 12:25:46
0
user avatar
Wahyu Mr
Thor, apa othor dari Sumbawa?
2023-06-30 08:09:41
1
user avatar
JeoseoungSaja
Salam Semangat dari Novel Kultivasi Xianxia 'Soul System'
2023-03-09 23:29:01
0
user avatar
Aldho Alfina
Permisi, Numpang neduh thor "Penguasa Dewa Naga" Seorang sampah yang ternyata memiliki identitas luar biasa di belakangnya. bulan ini gas 3 bab/hari
2023-03-03 03:19:18
1
user avatar
Emde Mallaow
Mampir ke PENDEKAR MACAN TUTUL.
2023-01-06 09:31:54
0
user avatar
Adnosekai
Mantap thor... Mampir juga Pendekar Naga Penguasa Dunia update tiap hari
2022-12-05 14:18:50
0
user avatar
Bebby
Mampur kak di karyaku, 1. Pendekar Serigala Putih 2. Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis Update terus sampai Tamat. Dukung ya kak ... Thanks. Semangat terus Kak Author!
2022-12-05 12:44:21
0
user avatar
Astika Buana
Cerita yang luar biasa.
2022-12-04 17:16:07
0
user avatar
JeoseoungSaja
Sukses dan sehat selalu thor! Salam dari Soul System. Dewa Kematian yang bereinkarnasi setelah menantang Dewa Agung.
2022-12-04 02:10:51
0
user avatar
Hwat703
Penggemar cersil jaman KPH bisa mampir ke ... Pendekar Seruling Sakti. Ditunggu dukungannya ya Kak ... Semangat Thor....
2022-10-12 14:14:48
0
user avatar
aldo.paikerz15
Luar biasa min Jangan lupa mampir di karya saya "Legenda Naga Langit" Insyaallah menghibur.
2022-08-05 17:57:58
1
user avatar
JeoseoungSaja
Semangat Thor.. Titip Pesan, Mampir Ke Soul System. Menjadi Pendekar Dewa Kematian dengan Sistem, sudah 136 Bab.
2022-07-25 09:48:32
0
user avatar
Dhelon Bhima
Caru cerita novel sa'e keew..!! manthaaapp..!!
2022-07-24 15:12:23
0
user avatar
Ryu Rajan
Cerita yg menarik dan sempurna
2022-07-24 14:50:27
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 6
151 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status