Share

Chapter 40: Penjara Istana

"Bagus sekali! Akhirnya aku diperlakukan sewajarnya sebagai seorang tawanan!" sebut Mo Zhang Li ketika seorang pengawal mengantarkan mangkuk tanah liat berisi makanan. Ia menggosokkan tangan ke gaunnya sendiri dan menjumput isi makanan itu. Makanan yang bercampur pasir, tidaklah lebih buruk dari makanan dari paviliun tempat Yu Jian Hua tinggal. Makanan dalam mangkuk porselen yang entah kenapa dirasa pahit dan menusuk.

Sejak terbangun dari tidur panjangnya, hari inilah yang mungkin paling dinanti. Hari di mana ia tidak harus melihat wajah Penasihat Istana, tidak mendengar suaranya, dan tidak mencium aroma tubuhnya. Mo Zhang Li tidak tahu apakah ini bentuk kebencian yang akhirnya bisa ia rasakan. Terhadap Yu Jian Hua, rasanya kata benci pun terlalu berharga. Akan lebih baik jika tidak peduli, yang berarti tidak ada lagi emosi yang hadir karena dirinya.

Penjara Istana Awan, seperti gua batu yang tak terurus. Mo Zhang Li cukup terkejut karena masih ada tempat ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status