Share

Bukan Salahmu

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Semoga suka, selamat membaca🤎

 🌼🌼🌼

Langkahnya mulai terluntai-luntai saat pandangan matanya mengabur.

Dadanya juga terasa amat sesak.

Nasya hampir tumbang.

Dirinya yang sudah tidak kuat berjalan di tengah keramaian pejalan kaki yang tengah menyebrang, akhirnya memilih untuk duduk sejenak di bangku halte bis.

Ia tidak ingin menjadi pusat perhatian mendadak dengan pingsan di tengah keramaian.

"Kenapa harus dia? Kenapa dia lagi?!" Nasya berdesis tajam, tatapannya memerah lagi.

Suaranya terdengar begitu lirih dan seperti dipenuhi oleh amarah yang luar biasa.

Lalu, kepalanya menunduk lemah.

Perlahan, air matanya mulai jatuh. Ia menangis sesenggukan.

Nasya tidak peduli jika orang lain melihat dirinya yang mena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status