Share

14. Nekad

Seakan ada yang menusuk ke jantung hatiku. Rasanya sakit mendengar hinaan dari suamiku sendiri. Sangat sakit. Hal ini makin membuatku bertekad untuk segera pulang.

Aku berlalu ke kamar. Tanpa terasa kristal bening ini jatuh berderaian di pipi. Allah, tolong hambamu ini ...

"Bunda, kenapa nangis?" tanya Daffa sambil mengusap lembut pipiku.

"Nenek sedang sakit di kampung, Nak. Tapi kita gak bisa pulang. Uang simpanan bunda masih kurang buat beli tiket pesawatnya."

Daffa-Daffi langsung memelukku. Entah kenapa hatiku makin terkoyak. Sakit sekali.

"Bunda jangan sedih ya, kami pasti akan doakan nenek supaya cepat sembuh."

"Iya, sayang."

Lama aku berpikir. Apa yang harus kulakukan? Apa aku kirim uang saja untuk berobat ibu? Jadi aku gak perlu pulang?

'Mbak, apa mbak gak bisa pulang? Ibu sangat rindu sama mbak. Sekarang ibu sedang sakit mbak, udah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
duh si nenek udah meresahkan... sepertinya Ibunya Mila udah pergi deh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status