Share

9. Harapan Yang Tidak Nyata

Anne melewati malam yang mencengkam tersebut tanpa bisa memejamkan matanya sedikitpun. Ia tidak tahu bagaimana caranya menjelaskan pada Elena atau bagaimana ia harus berhadapan dengan Austin.

Austin tidak kembali. Mungkin saja ia menginap di tempat lain atau menyusul Elena, pikir Anne.

Saat makanan tersaji di atas meja, tidak ada sedikitpun selera untuk menyentuhnya. Bayangan Austin terhadapnya terngiang jelas.

Tap ... Tap ... Tap ...

Suara langkah kaki mulai mendekat. Anne menoleh dan melihat pada sosok yang semakin membuatnya gemetar.

"Anne, kenapa wajahmu pucat? Apa kau sakit?"

"Kak Elena, aku tidak apa-apa," kata Anne.

Anne mengelak menjawab. Menilik sikap Elena yang tulus dan perhatian padanya, membuat Anne semakin dicekik oleh rasa bersalah. Wajah Elena yang menunjukkan sebuah harapan besar, tidak mungkin akan Anne patahkan.

"Kak, bisakah ajarkan aku memasak makanan yang disuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status