Share

Bab 28. Ikhlas Berbagi Hati

Jiwa Hanan dan Rumi seolah tertarik ke dalam sebuah dimensi yang menyedot semua suara, di mana hanya ada mereka berdua. Satu-satunya suara yang terdengar tak lain adalah napas dan degup jantung di dalam dada.

Batin Hanan berbisik, gadis di bawahnya ini halal untuk dia sentuh. Namun, keraguan menahannya untuk mengambil hak yang dimiliki. Lelaki itu meneguk saliva yang terasa begitu pekat. Sejenak tenggelam dalam dilema, Hanan berhasil menguasai akal sehatnyya. Lalu pada detik berikutnya, Hanan menyingkir dari tubuh Rumi dan berbaring di samping gadis tersebut sembari meredam detak jantungnya yang ugal-ugalan.

“Maaf,” ucap Hanan dengan kaku.

Rumi memalingkan muka ke arah yang berlawanan dari sang suami. Dia merasakan keanehan di dalam dada. Ada secuil kekecewaan tatkala Hanan memilih untuk menyingkir darinya. Dewi batin gadis itu berteriak, menyangkal keinginan untuk mendapat sentuhan dari sang suami. Rumi menggeleng samar, berusaha mengenyahkan jeritan batin yang menguras pikiran.

“Ma-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status